Melansir laman Mentalhealth.org.uk, dibandingkan 30 tahun lalu, belakangan ini ada banyak anak remaja yang tumbuh dengan masalah kesehatan mental. Yang lebih mengkhawatirkan, 70% anak-anak dan remaja yang mengalami masalah kesehatan mental belum mendapatkan intervensi yang tepat pada usia yang cukup dini. Padahal, pentingnya kesehatan mental dan kesejahteraan emosional anak, sebanding dengan kesehatan fisik mereka.
Kesehatan mental yang baik memungkinkan anak-anak dan remaja untuk mengembangkan ketahanan dalam menghadapi apa pun yang terjadi di kehidupan mereka, serta tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat dan utuh.
Pentingnya Kesehatan Mental, Harus Disadari Sejak Dini
Beda Penyakit Mental dengan Kesehatan Mental
Menurut laman Centers for Desease Control (CDC), penyakit mental adalah kondisi yang memengaruhi pemikiran, perasaan, suasana hati, atau perilaku seseorang, seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, atau skizofrenia. Kondisi seperti itu mungkin sesekali atau berlangsung lama (kronis) dan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain dan berfungsi setiap hari.
Sedangkan kesehatan mental mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial kita. Itu memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak.
Ini juga membantu menentukan bagaimana kita menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan yang sehat. Kesehatan mental penting di setiap tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak dan remaja hingga dewasa.
Meskipun istilah keduanya sering digunakan secara bergantian, kesehatan mental yang buruk dan penyakit mental bukanlah hal yang sama. Seseorang dapat mengalami kesehatan mental yang buruk dan tidak didiagnosis dengan penyakit mental. Demikian pula, seseorang yang didiagnosis dengan penyakit mental dapat mengalami periode kesejahteraan fisik, mental, dan sosial.
Artikel terkait: 9 Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental
Kesehatan Mental Berkaitan Erat dengan Kesehatan Secara Keseluruhan
Kesehatan mental dan fisik merupakan komponen yang sama pentingnya dari kesehatan secara keseluruhan. Penyakit mental, terutama depresi, meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik, terutama kondisi jangka panjang seperti stroke, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Demikian pula, adanya kondisi kronis dapat meningkatkan risiko penyakit mental.
Bisakah Kesehatan Mental Berubah Seiring Waktu?
Bisa saja. Faktor pemicu dan penyebab ada banyak sekali. Ketika tuntutan yang dibebankan pada seseorang melebihi sumber daya dan kemampuan mereka dalam mengatasinya, kesehatan mental mereka dapat terpengaruh.
Misalnya, jika seseorang bekerja berjam-jam atau seseorang yang merawat kerabat yang sakit atau mengalami kesulitan ekonomi, mereka kemungkinan akan mengalami kesehatan mental yang buruk.
Seberapa Umum Penyakit Mental Terjadi?
Di Amerika Serikat, penyakit mental merupakan salah satu kondisi kesehatan yang paling umum terjadi.
- Lebih dari 50% orang didiagnosis dengan penyakit atau gangguan mental minimal sekali seumur hidupnya.
- 1 dari 5 orang Amerika mengalami penyakit mental di tahun tertentu.
- 1 dari 5 anak, baik saat ini atau pada suatu saat selama hidup mereka, pernah menderita penyakit mental.
- Dan 1 dari 25 orang Amerika hidup dengan penyakit mental yang serius, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat.
Artikel terkait: Dinilai Sepelekan Kesehatan Mental, Deddy Corbuzier dan Luna Maya Dikecam Warganet
Penyebab Penyakit Mental
Kesehatan mental dapat memengaruhi pemikiran, suasana hati, dan perilaku Anda. Tidak ada penyebab tunggal untuk penyakit mental. Dengan kata lain, ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada risiko masalah kesehatan mental. Melansir Mentalhealth.gov, di antaranya seperti:
- Faktor biologis, seperti gen atau ketidakseimbangan kimiawi di otak.
- Pengalaman hidup yang merugikan, seperti trauma atau riwayat pelecehan, yakni pelecehan anak, kekerasan seksual, menyaksikan kekerasan, dan lain-lain.
- Dan CDC juga menambahkan tiga hal, yaitu pengalaman terkait kondisi medis lain yang sedang berlangsung (kronis), seperti kanker atau diabetes.
- Penggunaan alkohol atau narkoba.
- Kesepian atau memiliki sedikit teman, atau juga merasa terisolasi.
Peringatan atau Tanda Kesehatan Mental Seseorang Terganggu
Jika Anda belum yakin diri Anda atau orang yang Anda kenal hidup dengan masalah kesehatan mental, cek perilakunya. Beberapa perilaku ini bisa menjadi tanda peringatan awal dari sebuah masalah kesehatan mental:
- Makan atau tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
- Menarik diri dari orang-orang dan aktivitas yang biasa dilakukan
- Memiliki energi yang rendah atau bahkan tidak ada sama sekali
- Merasa mati perasaan atau seperti tidak ada masalah
- Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan
- Merasa tidak berdaya atau putus asa
- Tiba-tiba merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba
- Merasa sangat bingung, pelupa, gelisah, marah, kesal, khawatir, atau takut
- Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman
- Mengalami perubahan suasana hati yang parah yang menyebabkan masalah dalam hubungan
- Memiliki pikiran dan ingatan yang terus-menerus yang tidak bisa dilepaskan dari kepala
- Mendengar suara-suara atau mempercayai hal-hal yang tidak benar
- Berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Ketidakmampuan melakukan tugas sehari-hari seperti merawat anak, berangkat kerja atau ke sekolah
Jika Anda atau orang terdekat mengalami hampir sebagian hal di atas, segera cari bantuan.
Pentingnya Kesehatan dan Kebugaran Mental
Kesehatan mental yang positif memungkinkan orang untuk:
- Menyadari diri mereka memiliki potensi untuk melakukan banyak hal positif.
- Mampu mengatasi tekanan hidup.
- Bisa bekerja secara produktif.
- Dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi komunitas atau lingkungan sekitar mereka.
Artikel terkait: 7 Manfaat Melamun untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bikin Otak Cerdas
Cara Menjaga Kesehatan Mental
Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental Anda tetap positif, yaitu:
- Dapatkan bantuan profesional jika Anda membutuhkannya.
- Tetap terkoneksi atau terhubung dengan orang lain.
- Berpikiran positif.
- Menjadi aktif secara fisik, misalnya rutin berolahraga.
- Suka membantu orang lain untuk mengasah empati dan simpati.
- Tidur yang cukup.
- Mengembangkan keterampilan koping, yaitu belajar bagaimana caranya mengelola emosi sehingga terbebas dari stres.
Nah, sekarang Anda sudah tahu, kan, pentingnya kesehatan mental dan bagaimana menjaganya sejak dini? Semoga Parents dan anak-anak selalu sehat fisik dan mental, ya!
Baca juga:
Jangan Abai! Ini Gejala Awal Gangguan Mental pada Remaja yang Perlu Diketahui
Jangan Asal Pilih, Ini 3 Jenis Tes Kesehatan Mental dengan Hasil Akurat
Waspada Tanda Bipolar, Kenali 10 Penyebab 'Mood Swing' dan Cara Mengatasinya