Kabar tak mengenakkan bagi kaum adam, berdasarkan penelitian terbaru, polusi ternyata terbukti bisa membuat ukuran penis menyusut. Tak main-main, penelitian ini melibatkan 45 ribu pria sehat di negara-negara Barat selama 40 tahun. Lalu, bagaimana bisa penis menyusut karena polusi? Simak fakta dan penjelasannya berikut ini!
Hasil Penelitian Buktikan Ukuran Penis Menyusut karena Polusi
Sumber: iStockphoto
Dr Shanna Swan, seorang ahli bidang kedokteran lingkungan dan kesehatan masyarakat di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City belum lama ini membawa kabar tidak sedap bagi kaum adam. Ia menemukan fakta bahwa ukuran penis seseorang bisa menyusut apabila terpapar polusi.
Mengutip situs berita Daily Star, hasil penelitian terbaru itu dimuat dalam buku berjudul Count Down. Temuan ini juga memperkuat penelitian sebelumnya di Italia yang telah diterbitkan pada tahun 2017 silam.
Di dalam buku tersebut, Dr Swan menulis bahwa seorang bayi berpotensi terlahir dengan ukuran penis yang kecil apabila terpapar senyawa kimia bernama ftalat. Ia khawatir, polusi bakal mengancam jumlah sperma dan mengubah perkembangan reproduksi pria dan wanita di masa depan.
“Akibat polusi ini, semakin banyak bayi yang lahir dengan penis kecil,” tulis Dr Swan dalam bukunya Count Down.
Tak Hanya Penis Bisa Menyusut karena Polusi, Jumlah Sperma Juga Menurun
Sumber: Shutterstock
Selain karena membuat ukuran penis menyusut, hasil penelitan tersebut juga membuktikan bahwa jumlah sperma laki-laki semakin menurun sejak 4 dekade terakhir. Dr Swan telah mengamati tingkat kesuburan pria selama empat puluh tahun belakangan.
Ia dan timnya meneliti 45 ribu pria sehat di negara-negara Barat dan mendapati kesimpulan bahwa jumlah sperma laki-laki menurun sebanyak 59% dari tahun 1973 hingga 2011. Inilah yang memicu kekhawatiran Dr Swan bahwa polusi kelak akan mengacaukan masa depan umat manusia.
Pasalnya, senyawa ftalat yang dapat memicu kelainan pada ukuran penis bayi yang baru lahir banyak terdapat dalam plastik. Bahan kimia tersebut berfungsi untuk mempermudah pembuatan plastik agar lebih fleksibel. Senyawa ftalat juga banyak ditemukan pada mainan anak-anak padahal kandungannya terbukti berbahaya.
Awalnya, Dr Swan melakukan penelitian dengan mengamati efek senyawa ftalat atau yang disebut juga sindrom ftalat pada tikus. Dari penelitian tersebut kemudian ditemukan fakta bahwa janin yang terpapar bahan kimia ftala berisiko mengalami cacat ukuran pada penis.
Hal ini pun membuat sejumlah lembaga di bidang lingkungan mendorong pemerintah agar terus berupaya mengatasi efek buruk polusi.
Sementara, Michael Greenstone, direktur Institut Politik Energi di Universitas Chicago mengatakan, “Tuntutan untuk perubahan dari warga dan kebijakan telah membantu menurunkan polusi di beberapa bagian Eropa, dan dapat terus dilakukan untuk memastikan bahwa polusi bisa diturunkan di masa depan.”
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Membantu Mengurangi Polusi
Sumber: iStockphoto
Kini, kita tahu bahwa bahaya polusi semakin merugikan umat manusia. Jika masih ingin bumi sehat dan bisa ditinggali untuk jangka waktu yang lebih lama, Anda perlu mulai melakukan 5 kebiasaan berikut ini:
1. Perbanyak Jalan Kaki dan Bersepeda
Kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang terbesar polusi udara. Asap yang dihasilkan kendaraan bermotor mengandung sulfur dioksida yang merupakan 1 dari 6 polutan utama penyebab pencemaran udara. Bayangkan bila ada lebih banyak manusia yang mau berjalan kaki dan bersepeda lebih sering, maka kebiasaan ini bisa menekan polusi udara di lingkungan kita.
2. Menanam Tumbuhan Penangkal Polusi
Punya hobi merawat tumbuhan? Ternyata hobi ini punya dampak positif bagi kelestarian bumi kita. Sejumlah tanaman seperti krisan, lidah buaya, bambu, lidah mertua, sirih gading, lili, sri rejeki, dan pakis terbukti mampu menangkal polusi udara.
3. Jangan Membakar Sampah
Sebagian besar sampah rumah tangga yang kita hasilkan mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa memperburuk kualitas udara. Oleh sebab itu, sebaiknya kurangi kebiasaan membakar sampah. Pilah-pilah sampah Anda sesuai kategori organik atau non-organik kemudian buang di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) supaya bisa didaur ulang.
4. Berhenti Merokok
Selain terbukti membahayakan kesehatan, asap rokok juga menyumbang polusi bagi bumi kita. Bayangkan jika ada jutaan atau milyaran orang yang merokok setiap harinya, berapa banyak asap yang mereka hasilkan? Kalau bisa, hentikan kebiasaan merokok mulai dari sekarang supaya bumi dan Anda sendiri lebih sehat.
5. Hemat Listrik
Tenaga pembangkit listrik membutuhkan batu bara atau bahan bakar minyak untuk menghasilkan listrik. Padahal, proses tersebut mengakibatkan pelepasan ozon dan sulfur dioksida di permukaan tanah yang kemudian menguap dan mencemari udara. Jadi, yuk biasakan mematikan listrik apabila tidak digunakan!
Nah, Parents, itu tadi informasi mengenai hasil penelitian yang menyatakan penis menyusut karena polusi. Yuk, kita mulai kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa melindungi bumi kita dari bahaya polusi!
Baca juga:
7 Ragam Bentuk Penis, Ada Kecil Sampai yang Mirip Jamur
Benarkah ukuran penis pria menentukan kepuasan wanita?
Smegma Penis Sebabkan Organ Intim Berbau, Ini Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.