Lekukan pada penis atau penis bengkok memang cukup umum terjadi. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut juga dengan penyakit peyronie.
Jika penis bengkok dialami suami Anda, maka sebaiknya Anda tunjukkan artikel ini kepadanya.
Bentuk dan ukuran penis laki-laki memang bervariasi. Bentuk yang normal biasanya akan terlihat lurus, namun tidak sedikit yang terlihat melengkung atau penis bengkok.
Penyakit Peyronie sebenarnya merupakan pengembangan jaringan parut fibrosa di dalam penis yang menyebabkan penis melengkung, dan membuat ereksi terasa sangat menyakitkan.
Kondisi pembengkokan penis mungkin menjadi hal umum dan tidak perlu mendapat perhatian lebih. Namun, pada beberapa laki-laki, penyakit peyronie menyebabkan pembengkokan yang signifikan hingga menyebabkan rasa sakit khususnya saat sedang berhubungan intim.
Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa ada kemungkinan besar bahwa penyakit peyronies ini terkait dengan dengan penyakit kanker.
Hasil Studi: penyakit peyronie terkait dengan kanker?
Sebuah penelitian dari Baylor College of Medicine menunjukkan bahwa penyakit peyronie dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Saat melakukan penelitian, para ilmuwan memeriksa klaim asuransi kesehatan lebih dari 1,7 juta pria. Beberapa dari mereka memiliki masalah seperti penyakit peyronie sementara yang lain normal.
Setelah sekitar sembilan tahun menindaklanjuti, para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan pria dengan penis ‘lurus’, pria dengan penyakit peyronie memiliki risiko yang lebih besar mengalami penyakit kanker.
Sementara penelitian yang dijabarkan dalam jurnal American Society for Reproductive Medicine mengatakan kalau kaum pria yang mengidap fibrosis pada penis – yaitu penyakit peyronie – memiliki risiko 40 % lebih tinggi terkena kanker testis dan kanker lambung.
Tak hanya itu, ada jenis kanker lain yang juga berisiko, 19% lebih mungkin mengembangkan risiko kanker melanoma dan 39% lebih mungkin menderita kanker testis.
Pola lain tampaknya menunjukkan peningkatan risiko untuk kanker prostat, tetapi lewat data statistik memang menunjukkan tidak signifikan.
Mengapa ini bisa terjadi?
Untuk memahami kaitan penis bengkok dengan penyakit kanker, para ilmuwan menggali lebih dalam untuk membuat analisis. Mereka ingin melihat apakah ada hubungan antara penyakit Peyronie dan kanker pada tingkat molekuler.
Untuk melakukan ini, para ilmuwan mengurutkan penelitian mendalam terkait dengan gen lengkap dari ayah dan anak.
Yang satu menderita penyakit peyronie sementara yang lain memiliki masalah terkait yang disebut Kontraktur Dupuytren. Kontraktur Dupuytren ini menimbulkan jaringan yang dikemas secara luar biasa di telapak tangan dan jari seseorang.
Mereka menemukan bahwa memang ada hubungannya. Alexander Pastuszak, M.D., Ph.D, seorang ahli urologi di Baylor College of Medicine dan penulis penelitian menjelaskan, “Kami menemukan mereka memiliki beberapa mutasi lain yang menempatkan mereka pada risiko untuk jenis kanker tertentu. Ini memberi kita tambahan informasi, bukti yang jauh lebih baik bahwa kondisi ini benar-benar terkait. ”
Faktanya, mutasi yang diakui oleh para ilmuwan sebenarnya adalah urutan yang sama yang terkait dengan kanker lambung dan genitourinary. Artinya, mungkin ada hal lain yang bisa memicu timbulnya penyakit Peyronie dan kanker yang disebutkan di atas.
Meskipun begitu, Dr. Pastuszak menegaskan bahwa kondisi penis yang melengkung tidak selamanya harus dikhawatirkan. Ia menandaskan bahwa “Kurva sedikit bisa normal, ada beberapa kelengkungan di semua penis.”
Mungkin agak sulit untuk mendiagnosis penyakit peyronie. American Urological Association mengatakan bahwa tidak ada patokan untuk membandingkan bagaimana seharusnya penis melengkung yang mengarah pada penyakit Peyronie.
Menurut Dr. Pastuszak, Anda harus khawatir jika penis tiba-tiba saja menjadi melengkung, atau bentuk lengkungan semakin meningkat.
Oleh karenanya untuk memastikan kondisi penis sehat atau tidak tentu saja diperlukan pemeriksaan mendalam. Para Ayah, harus menemui dokter jika gejala di atas membuat merasa tidak nyaman atau menghambat hubungan seksual.
Namun, diagnosis penyakit peyronie tidak sepenuhnya berarti Anda akan mengembangkan kanker – jadi jangan terlalu khawatir.
Tidak perlu khawatir berlebihan dan pentingnya gaya hidup sehat
Jika pasangan atau suami mengalami penyakit peyronie, penting untuk memperhatikan kesehatan. Tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, misalna pemeriksaan kanker yang lebih rutin serta pemeriksaan kesehatan.
Dr. Pastuszak menyarankan bahwa “Sangat penting memeriksakan diri ke dokter sekali setahun atau dua tahun sekali, untuk memastikan Anda baik-baik saja.” Konsultasi juga dapat membuka jalan untuk berbicara tentang tes dan pemeriksaan mana yang harus Anda ambil, dan kapan perlu dilakukan.”
Baca juga:
Benarkah ukuran penis pria menentukan kepuasan wanita?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.