Content creator Lina Amelia yang juga ibunda dari selebgram cilik Louisse Scarlett membagikan pengalaman program bayi tabung yang pernah dilakukannya. Lina atau mommy Louisse Scarlett telah mendapat 4 buah hati dari hasil bayi tabung atau in vitro fertilization.
Lina dan sang suami menjalani program bayi tabung di Morula IVF Menteng, Jakarta. Menariknya, hingga saat ini masih ada lagi 15 sel telur miliknya dari hasil bayi tabung yang tersimpan di freezer khusus rumah sakit.
Kira-kira apa yang akan dilakukan kepada 15 sel telur atau para calon bayi Lina, apakah akan dilahirkan semuanya? Seperti apa pula pengalaman program bayi tabung yang pernah dijalani mommy Lina hingga ia berhasil memiliki 4 orang anak?
Nah, kali ini mommy Lina membagikan kisahnya untuk Bunda, terlebih bagi para Bunda yang saat ini sedang berjuang melakukan program bayi tabung. Yuk, simak hasil wawancara theAsianparent dengan mommy Lina Amelia berikut ini!
Sempat Mengalami PCOS dan Penyempitan Saluran Tuba Falopi
Image: Instagram @louissescarlett
Alasan mommy Lina menjalankan program bayi tabung yaitu karena memiliki masalah kesuburan. Sejak duduk di bangku SMP, ia mengalami gangguan menstruasi yang tidak teratur. Ini menjadi penanda PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome).
“Jujur pada saat pertama kali baru married, kita ada langsung program secara alami, kita konsultasi ke dokter kurang lebih 8 bulan berturut-turut. Saat proses 8 bulan itu, saya mengalami beberapa masalah. Jadi, menstruasi saya sudah terlambat sejak SMP. Tapi, saya cuek-cuek saja pada masa itu, malah happy karena menstruasi bisa hanya 3-4 bulan sekali,” ujar Lina.
Akan tetapi, ternyata gangguan menstruasi ini berdampak kepada kesuburan. Mommy Lina menuturkan bahwa inilah yang menyebabkan kesempatannya untuk memiliki keturunan secara alami menjadi pupus.
“Tapi berbeda halnya saat mau memiliki anak. Ternyata ini (menstruasi tidak teratur) menjadi salah satu masalah utama besar untuk kesuburan,” tambah Lina.
Image: Instagram @louissescarlett
Selain mengalami masalah ketidakteraturan menstruasi, Lina juga menyebutkan bahwa ia mengalami penyempitan saluran tuba falopi. Tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan indung telur (ovarium) dan rahim yang menjadi jalur bertemunya sel telur dan sel sperma saat proses pembuahan.
“Saluran tuba saya sendiri yang sebelah kiri udah sempat dioperasi. Sebelumnya, saya ada operasi usus besar. Dulu usus buntu saya biarkan karena masalah ekonomi, saya biarkan sampai cairannya pecah ke usus besar. Ternyata, cairan yang lengket di usus besar itu lengket di saluran tuba saya yang sebelah kiri,” ungkap Lina.
Berbagai masalah yang dialami mommy Lina ini yang kemudian menggerakkan ia dan sang suami untuk mengikuti program bayi tabung sesuai saran dokter.
Pengalaman Program Bayi Tabung Mommy Lina, Berhasil Mendapat Anak Kembar
Mommy Lina menceritakan bahwa dirinya menjalani dua kali program bayi tabung. Pada program yang pertama, ia berhasil mendapatkan 16 sel telur. Namun, dari ke-16 sel telur tersebut hanya 3 sel telur yang bisa dijadikan calon anak.
Masing-masing sel telur ini memiliki nilai (grade) bagus untuk 2 sel telur, dan kurang bagus untuk satu 1 telur. Akhirnya, dari program bayi tabung yang pertama ini lahirlah putri tercinta bernama Louisse Scarlett.
Selanjutnya, mommy Lina mengikuti program bayi tabung yang kedua. Ini ia lakukan ketika anak pertamanya menginjak usia 10 bulan. Lina menuturkan bahwa untuk program yang kedua ini harus mengulangi prosedur dari awal karena tidak memiliki calon anak yang tersimpan.
“Lalu, program bayi tabung yang kedua saya mesti ngulang lagi karena enggak ada calon anak yang tersisa atau yang saya simpan. Saya ngulang lagi suntik dan lain sebagainya,” ujar Lina.
Image: Instagram @louissescarlett
Saat menjalani program bayi tabung yang kedua, mommy Lina mengakui bahwa ia lebih rileks karena sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Hasilnya, sel telur yang dihasilkan pada program yang kedua ini pun lebih banyak jumlahnya dan lebih bagus grade-nya.
“Bedanya, pada program bayi tabung yang kedua ini saya lebih rileks. Karena dibawa enjoy, positive vibes, enggak stres, dan sebagainya. Akhirnya saya mendapatkan 32 sel telur.
Dari 32 sel telur itu, calon anak yang berhasil dibuahkan ada 18 telur, dengan sekitar 10 sel telur mendapatkan grade excellent (paling bagus), sisanya good. Dari sini yang masukin satu sel telur dan jadilah Loewy Axell,” ungkap Lina.
Image: Instagram @louissescarlett
Ketika anak keduanya memasuki usia 1 tahun, Lina pun menjalani program bayi tabung yang ketiga. Dari sinilah ia dan sang suami akhirnya mendapatkan bayi kembar. Meskipun ini tidak direncanakan sebelumnya, tetapi karena sisa sel telur yang ia miliki memiliki nilai (grade) yang sangat bagus, maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi.
“Pada program ketiga, sebenernya, sih, enggak pengin kembar. Cuma dokter bilang, ini sisa sel telurnya masih banyak, sayang, coba aja dimasukin dua, walaupun belom tentu jadi dua. Akhirnya saya masukin dua sel telur yang grade-nya excellent, dan jadilah kembar, London Kingston dan Luckie Caesar,” ucap Lina.
Dari tiga kali program bayi tabung yang dijalani, akhirnya saat ini mommy Lina masih memiliki 15 sel telur yang disimpan di freezer rumah sakit. Namun, ia dan sang suami masih mempertimbangkan apakah 15 sel telur ini akan dijadikan atau tidak.
Tips Keberhasilan Program Bayi Tabung Berdasarkan Pengalaman Mommy Lina Amelia
Nah, bagi Parents yang juga ingin atau sedang menjalani program bayi tabung, mommy Lina membagikan beberapa tips yang bisa membantu.
1. Positive Thinking
Selalu berpikiran positif adalah kunci utama berhasilnya suatu usaha yang sedang dijalani. Begitu pun bagi pasangan yang akan mengikuti program bayi tabung.
Mommy Lina memberikan pesan kepada Parents agar tetap berpikiran positif dalam keadaan apa pun. Wajar jika sesekali merasa down karena tak kunjung memiliki momongan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana Parents mengatur pikiran agar tetap rileks dan berprasangka baik.
Image: Freepik
“Poin utamanya adalah positive thinking. Mau dalam keadaan apa pun, tau sih, pasti stres karena enggak dapat momongan, ngelakuin program bayi tabung mahal, kalau enggak berhasil gimana. Itu pasti jadi masalah utama di pikiran.
Dibawa enjoy, rileks, positive thinking, akan bikin proses program bayi tabung berjalan lancar dan hasilnya benar-benar bagus banget. Aku sudah ngerasain dari perbedaan program bayi tabung pertama dan kedua ini,” ujar Lina.
2. Komitmen Penuh
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah komitmen penuh antara suami dan istri. Anak bukan hanya milik istri atau suami saja, jadi keduanya harus saling mendukung satu sama lain serta tidak saling menyalahkan jika memiliki kekurangan.
Image: Freepik
“Lalu yang kedua, suami dan istri harus komitmen. Komitmen dalam hal apa? Dalam hal support satu sama lain dan tidak menyalahkan satu sama lain. Kalau memang masalahnya ada di istri, suami tetap harus support dan menghargai istri. Begitu juga sebaliknya,” ucap Lina.
3. Terapkan Pola Hidup Sehat Bantuk Sukseskan Program Bayi Tabung
Agar program bayi tabung yang akan dijalani berhasil, tentunya diperlukan persiapan yang baik pula. Dalam hal ini, suami dan istri harus menerapkan pola hidup sehat. Mommy Lina menyarankan agar Parents menjaga kesehatan tubuh dengan rajin berolahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, serta menghindari rokok dan alkohol.
Image: Freepik
“Selain itu, suami dan istri juga sama-sama harus olahraga yang rutin, sebelum program bayi tabung, ya, biar keadaan spermanya bagus, sel telurnya bagus, dan rahimnya bagus. Hindari junk food, suami jangan ngerokok dan alkohol dulu, pokonya makan sama minum sehat, olahraga sehat, kegiatan sehat,” pesan Lina.
4. Serahkan Hasilnya kepada Tuhan
Tips terakhir juga menjadi hal yang cukup penting. Apa pun yang sedang diusahakan, termasuk menjalani program bayi tabung, Parents harus serahkan hasilnya kepada Tuhan. Seperti kata pepatah, manusia bisa berencana, tetapi tetap Tuhan yang menentukan hasilnya. Perbanyak berdoa, ya, Parents.
Image: Freepik
“Kalau misalnya program bayi tabungnya gagal, pikirannya gini saja, mungkin belum dikasih rezeki sama Tuhan, belum saatnya dan mungkin nanti di kemudian hari akan dikasih lagi. Jadi, dengan begitu kita seperti menghibur diri kita biar pikiran kita tetap stay positive,” ujar Lina.
Parents, itulah pengalaman program bayi tabung yang dijalani oleh mommy Lina. Semoga mommy Lina dan keluarga sehat selalu, ya. Untuk Parents pejuang dua garis dan pejuang bayi tabung, yuk, semangat! Yang terpenting adalah tetap berpikiran positif agar peluang keberhasilan program kehamilan yang dijalani semakin besar.
Baca Juga:
Penuh Perjuangan, 6 Artis Ini Hamil Anak Pertama Berkat Program Bayi Tabung
5 Hal yang membuat program bayi tabung gagal seperti dialami Denny Cagur
Wow! 3 Kali bayi tabung, dana yang dikeluarkan Tya Ariestya sangat fantastis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.