Pembalut merupakan barang yang umum dipakai oleh kaum perempuan saat sedang datang bulan. Karena didesain sedemikian rupa, pembalut dapat menampung darah menstruasi sehingga memungkinkan para perempuan tetap nyaman beraktivitas meski sedang haid. Parents, berikut penjelasan mengenai sejarah dan penemu pembalut pertama di dunia!
Penemu Pembalut Pertama di Dunia
Dilansir dari stylist, penemu cikal bakal pembalut moderen adalah Mary Beatrice Davidson Kenner, seorang perempuan Amerika berdarah Afrika asal Charlotte, North Carolina, AS.
Beatrice terlahir di keluarga yang gemar menciptakan sesuatu. Ayah Beatrice, Sidney memiliki tiga hak paten dan Beatrice sendiri sudah sejak kecil gemar untuk membuat atau menciptakan barang yang bisa membantu dan memudahkan pekerjaannya sehari-hari.
Saat ia berusia 6 tahun, Beatrice pernah membuat alat yang dapat melumasi engsel pintu di rumahnya dengan minyak secara otomatis. Alat ini Beatrice ciptakan untuk menghilangkan suara decitan pintu yang kerap membangunkannya pada pagi hari.
Pada tahun 1924, keluarga Davidson pindah ke Washington DC dan Beatrice mulai mengunjungi kantor paten dan berbagai merek dagang Amerika Serikat.
Artikel terkait: Mengenal 4 macam warna darah haid; mana yang normal dan tidak
Beatrice juga sempat berkuliah di universitas, tetapi keluar karena alasan ekonomi.
Beatrice akhirnya bekerja dan terus membuat penemuan pada waktu luangnya. Ia bermimpi bahwa salah satu barang temuanya dapat menghasilkan uang untuknya dan keluarga.
Ketika Perang Dunia II tiba, dia bekerja untuk pemerintah federal. Pada tahun 1951, ia menikah dengan James ‘Jabbo’ Kenner dan menerima nama keluarga suaminya ‘Kenner’.
Penemuan yang Sangat Bermanfaat untuk Kaum Perempuan
Akhirnya pada tahun 1956, Beatrice pun berhasil mematenkan penemuan sabuk sanitasi yang sangat bermanfaat bagi kaum perempuan di seluruh dunia.
Sabuk sanitasi tersebut berbentuk seperti ikat pinggang dengan dua tali yang menjepit di kedua ujung bantalan penampung darah. Bentuknya cukup mirip dengan celana dalam.
Tiga tahun kemudian, Beatrice memperbarui penemuannya dengan menambahkan kantong anti lembab.
Kantong kain dengan segel anti lembab tersebut menempel di ikat pinggang, dan para penggunanya hanya perlu memasukkan kain atau kapas ke dalam kantong tersebut. Kantong anti lembab ini, memungkinkan darah tidak bocor ke pakaian.
Sayangnya, Beatrice tidak lantas menjadi kaya raya setelah menciptakan sabuk sanitasi ini, bahkan saat teknologinya diadopsi dan dipasarkan oleh merek-merek besar sekali pun.
Beatrice pernah mengungkapkan bahwa, “Mereka (sejumlah perusahaan) mengirim perwakilan dan sopir ke rumah saya, namun ketika mereka tahu saya berkulit hitam, minat mereka turun.”
Pada akhir tahun lima puluhan, Beatrice membuka toko bunganya sendiri.
Meskipun demikian, Beatrice tetap meneruskan mintanya untuk menemukan barang-barang yang mampu membantu kehidupan manusia. Ia terus menciptakan hal-hal yang terinspirasi oleh kebutuhannya di sekitar rumah.
Dia merancang tempat tisu toilet yang memungkinkan ujung tisu yang menjuntai dapat diakses setiap saat.
Ketika saudara perempuannya, Mildred, didiagnosis dengan Multiple Sclerosis, Beatrice menemukan dan mematenkan baki dan wadah yang menempel pada kursi roda.
Beatrice juga menemukan mesin cuci punggung yang menempel di dinding untuk orang-orang yang kesulitan mencuci punggung.
Dan akhirnya Mary Beatrice Davidson Kenner meninggal pada tahun 2006 lalu.
Mulai Maraknya Penggunaan Pembalut Sekali Pakai
Pada tahun 1970-an pembalut yang bisa ditempelkan di celana mulai ditemukan. Mulai saat itu, sabuk sanitasi pun mulai jarang digunakan.
Dilansir femmeinternational, selama dua puluh tahun terakhir, industri pembalut wanita telah maju dengan pesat. Kini pembalut telah dibuat dengan bahan yang mampu menyerap darah lebih banyak dan desain yang lebih baik.
Artikel terkait: Tips Membebaskan Diri dari Gangguan PMS (Pramenstruasi)
Pembalut pun telah didesain dengan ‘sayap’ yang membuatnya menempel lebih baik di pakaian dalam. Tidak hanya itu, pembalut juga telah diproduksi dengan penambahan aroma yang dapat mengurangi bau.
Kini, pembalut sekali pakai menjadi bentuk manajemen menstruasi yang paling banyak digunakan oleh kaum perempuan.
Itulah informasi seputar sejarah dan penemu pembalut pertama di dunia. Penemuan Mary Beatrice Davidson Kenner memang tidak menerima pengakuan formal. Namun, penemuannya telah menjadi cikal bakal inovasi selanjutnya.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Parents!
Baca juga:
Menstruasi Tidak Lancar? Coba 5 Makanan Ini agar Haid Cepat Keluar
Konsumsi Soda Sering Dipercaya Bisa Melancarkan Haid, Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya!
Membedakan Nyeri Haid Biasa dan Nyeri karena Endometriosis pada Remaja