Menjadi orangtua masa kini memang memiliki banyak kekhawatiran. Salah satunya, tentu tidak terlepas dari rasa khawatir dengan masalah pergaulan anak, termasuk narkotika. Tidak heran, jika banyak Parents yang akhirnya selalu berusaha menjaga anak dengan memberikan perlindungan dan pengawasan ekstra sebagai langkah pencegahan narkoba pada anak.
Namun, apakah hal itu sudah cukup?
Belum lama ini theAsianParent Indonesia berkesempatan bertemu dengan Najeela Shihab dalam acara Media Trip bersama Keluarga Kita. Founder Keluarga Kita ini menandaskan bahwa pencegahan narkoba pada anak berkaitan erat dengan pola penghasuhan keluarga.
Ia mengatakan, “Kenapa pendidikan dalam keluarga sangat penting? Karena sebenarnya, anak-anak yang datang dari keluarga bahagia, yang punya hubungan baik antara orangtua, risiko untuk kenal dengan narkoba sangat berkurang drastis. Di sini saya nggak mau biacara soal anak yang sudah terlanjur menggunakan narkoba, karena saat anak sudah kena narkoba perlu intervensi yang bermacam-macam dan sangat mendalam. Prosesnya sangat panjang, dan risiko terulang akan pasti ada.”
Oleh karena psikolog keluarga yang kerap disapa dengan panggilan Mbak Ela ini mengingatkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pencegahan narkoba pada anak.
Pencegahan narkoba pada anak yang paling utama, pentingnya membentuk keluarga yang kuat
“Pertama tentu saja, perlu membangun keluarga kuat dengan value yang kuat juga. Salah satu cara membangun keluarga kuat adalah dengan menciptakan komunikasi yang baik lebih dulu antara orangtua dan anak,” ujar psikolog sekaligus penggiat pendidikan ini.
Ia menambahkan, “Kalau komunikasi di rumah baik, sebagian besar anak akan merasa bahagia dan nggak akan lari untuk melakukan hal-hal yang negatif seperti menggunakan narkoba.”
Jangan biasakan menyogok anak dan latih anak lebih mandiri
Menurut Najelaa Shihab, jika terbiasa mandiri, anak tidak terbiasa disogok dan menerima sogokan, termasuk tidak terbiasa diancam, langkah ini merupakan pencegahan narkoba pada anak.
“Saat anak tidak terbiasa dalam lingkungan keluarga yang penuh tekanan, maka anak juga bisa lebih kuat. Sehingga anak tidak mudah terdesak oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Narkoba ini kan sering muncul akibat efek pergaulan. Karena itu anak perlu belajar disiplin yang efektif,” tegasnya.
Dorong anak memiliki prestasi sesuai minatnya
Lebih lanjut, pencegahan narkoba pada anak jika terkait dengan bagaimana anak memiliki perasaan bahagia dan punya perasaan bangga akan dirinya sendiri.
“Kalau anak bisa belajar secara efektif, makan bisa membuatnya memiliki. Dengan begitu, dirinya bisa memberikan pengaruh positif di lingkungan sekolahnya. Anak jadi akan punya pengalaman yang membuatnya senang. sehingga mereka nggak perlu lari ke narkoba. Anak yang ‘lari’ ke narkoba itu kan sebenarnya untuk mendapatkan kenikmatan tapi dengan cara yang instan, yang mereka anggap enak, paparnya lagi.
Saat anak memiliki prestasi, ada sesuatu yang bisa ia banggakan dari dirinya, maka kebutuhan rasa puas dan dirinya bisa merasakan kenikmatan sudah bisa terpenuhi. Dengan begitu, keinginan untuk pakai narkoba jadi tidak muncul.
Di akhir pembicaraan, puteri Quraish Shihab ini kembali menegaskan bahwa kunci pencegahan narkoba pada anak sebenarnya pendidikan dalam keluarga merupakan hal yang sangat esensial.
Saat anak tumbuh di tengah keluarga yang hangat, anak pun tidak lagi memerlukan narkoba sebagai pelampiasan untuk mendapatkan rasa puas dan bahagia.
Baca juga:
Usia Berapa Sebaiknya Orangtua Mengajari Anak Perbedaan Jenis Kelamin?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.