Parents, seperti yang diketahui, saat ini program vaksinasi COVID-19 sedang berjalan di Indonesia. Namun baru-baru ini kabar duka muncul di tengah proses tersebut. Seorang pemuda meninggal usai disuntik AstraZeneca.
Lantas, seperti apa kronologi kejadian tersebut? Benarkah kematiannya akibat efek samping vaksin? Simak sejumlah fakta yang berhasil dihimpun berikut ini.
5 Fakta Pemuda Meninggal Usai Disuntik AstraZeneca
1. Mengeluh Sakit Usai Menerima Vaksin di GBK
Melansir Kompas.com, pemuda asal Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, meninggal dunia setelah satu hari disuntik vaksin. Pemuda itu bernama Trio Fauqi Virdaus (22) yang disuntik vaksin AstraZeneca pada Rabu (5/5/2021).
Berdasarkan penuturan keluarga, Trio disuntik vaksin di Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada Rabu sore, Trio pulang ke rumah selepas kerja.
“Sekitar pukul 16.00 WIB atau 16.30 WIB, adik saya pulang ke rumah, seperti biasa pulang kerjalah,” tutur sang kakak, Viki.
Akan tetapi, Trio mengeluh sakit dan menceritakan kepada keluarganya bahwa ia baru saja menerima vaksinasi.
“Badannya tidak enak. Biasalah ya meriang, demam, terus yang mengejutkan itu sakit kepala yang luar biasa. Sakit kepala yang enggak biasa dia rasakan,” lanjut Viki.
Kala itu, ibunda Trio sempat menawarkan obat pereda nyeri (analgesik), tetapi Trio menolak lantaran takut.
“Pagi (keesokan) harinya, dia bangun, sahur, dan minta dibuatkan teh. Dia berinteraksi dengan keluarga, bahwa kepalanya makin sakit,” terang Viki.
Trio sempat meminta adiknya untuk memijat. Namun, demamnya semakin tinggi.
Artikel terkait: Perbandingan Jenis Vaksin COVID-19, Manakah yang Terbaik?
2. Pemuda yang Meninggal Usai Disuntik AstraZeneca Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit
Di hari Kamis (6/5/2021), kondisi Trio semakin memburuk. Masih menurut sang kakak, Trio juga sempat mengalami shock. Trio pun segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Sampai dia mengalami shock. Kemudian dia langsung jatuh dan dibawa ke rumah sakit,” kata Viki.
Mengetahui bahwa Trio baru saja vaksinasi, pihak rumah sakit lantas menyarankan keluarga agar membawa Trio ke rumah sakit yang lebih besar.
“Tetapi, dengan kondisi itu tidak memungkinkan, sudah panik,” tutur Viki.
Akhirnya, ada dokter yang memeriksa denyut nadi dan mata Trio.
“Ditempel alat dan dinyatakan adik saya sudah meninggal dunia. Tepatnya pukul 12.30 WIB, hari Kamis,” ujar Viki.
3. Komnas KIPI: Belum Cukup Bukti
Sementara itu, Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Pasca Imunisasi (KIPI) menyatakan bahwa belum ada cukup bukti untuk menyatakan kematian Trio disebabkan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.
Komnas KIPI bersama Komda DKI Jakarta telah melakukan audit bersama pada Jumat (7/5/2021) dan menyatakan belum cukup bukti untuk mengaitkan kasus tersebut dengan vaksinasi. Oleh karena itu, Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengatakan masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut.
Artikel terkait: Hindari Penyekatan Mudik, Seorang Suami Gowes Tegal-Jakarta demi Lebaran Bareng Istri
4. Mayoritas Efek Samping Vaksin Tergolong Ringan
Melansir Katadata, Komnas KIPI pada Februari lalu mencatat terdapat 42 kasus efek samping serius pada 1 juta orang yang menerima vaksin virus Corona. Sedangkan efek samping kategori ringan yang dilaporkan sebanyak lima kasus per 10 ribu orang yang divaksin.
Hindra mengatakan mayoritas gejala yang timbul bersifat ringan, seperti mual, kesulitan bernapas, kesemutan, lemas, atau berdebar.
“Ada yang diobservasi dan sembuh tanpa pengobatan, ada yang perlu pengobatan, dan ada yang sifatnya berat,” kata Hindra dalam konferensi pers virtual pada Senin, 22 Februari lalu.
Indonesia diketahui telah menerima tambahan 1.389.600 dosis vaksin AstraZeneca pada Sabtu (8/5) lalu. Adapun total vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia dari jalur multilateral berjumlah 6.410.500 dosis.
Artikel terkait: Vaksin COVID-19 untuk Lansia, Apakah Aman Diberikan?
5. Kasus Kematian Usai Suntik Vaksin AstraZeneca Pernah Terjadi di Italia
Pertengahan April lalu, lembaga farmasi nasional AIFA melaporkan empat orang di Italia meninggal akibat pembekuan darah langka usai menerima vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca.
Menurut laporan tersebut, terdapat 11 kasus di Italia orang mengalami satu dari dua jenis pembekuan darah usai divaksin AstraZeneca, yakni trombosis sinus vena selebri (CVST) dan trombosis yang melibatkan berbagai pembuluh darah.
Empat dari 11 orang tersebut kemudian dinyatakan meninggal dunia. Produsen AstraZeneca berusaha untuk mendalami kasus sangat langka tersebut.
****
Semoga investigasi lebih lanjut terkait pemuda yang meninggal usai disuntik AstraZeneca bisa mengungkap apa yang sesungguhnya terjadi.