“Bagaimana, sih,mempercepat peluang hamil setelah menikah?”
“Kalau mau program hamil, apa yang perlu saya lakukan ya?”
“Saya sudah menikah satu tahun tapi belum punya anak juga, bagaimana sih, peluang hamil saya?”
Siapa di antara Parents yang kerap kali mengajukan pertanyaan seperti di atas? Diliputi rasa penasaran karena keinginan untuk memiliki anak belum juga menjadi kenyataan?
Faktanya, pertanyaan yang terkait dengan bagaimana memperbesar peluang kehamilan memang kerap kali diajukan di aplikasi theAsianparent Indonesia. Setidaknya, dari sini bisa tergambarkan bahwa masih banyak pasangan yang tengah berjuang agar berhasil dalam program hamil.
Seberapa besar peluang hamil pasangan suami istri memang ditentukan dari berbagai faktor. Namun, salah satu hal yang perlu diingat juga mengetahui apa saja yang dapat memperbesar peluang kehamilan tersebut.
Hal ini dipertegas oleh dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, Msc yang mengatakan bahwa peluang kehamilan pada setiap pasangan suami istri memang akan tidak akan sama. Semua juga tergantung jenis program kehamilan apa yang dipilih pasangan, namun memang presentase peluang kehamilan sangat dipengaruhi oleh faktor usia calon ibu.
“Sebelum memulai program hamil, hal terpenting yang harus dilakukan adalah untuk memahami seberapa besar peluang untuk bisa hamil. Tentunya, pregnancy rate sangat tergantung dari jenis program hamilnya yang dijalani,” tukas dr. Ivander.
Ia mengatakan, memahami pregnancy rate ini bukan semata-mata untuk mengukur keberhasilan kehamilan, tapi juga bertujuan agar pasangan tidak berlebihan dalam berekspektasi.
Berdasarkan dari pengalamannya sebagai dokter kandungan, dr. Ivander mengatakan kalau banyak pasien yang termakan penyataan kalau program hamil bisa berhasil bahkan sampai 95%. Padahal hal ini jelas jelas tidak mungkin.
Jika di antara Parents termasuk pasangan yang mulai melakukan program hamil, tak ada salahnya untuk mengetahui presentase peluang kehamilan berdasarkan masing-masing program hamil.
Artikel terkait: Sedang program hamil? Jangan lupa lakukan olahraga ini untuk tingkatkan kesuburan!
Peluang hamil dengan cara natural
Bagi Parents yang baru menikah, tentu saja berharap bisa hamil secara alami atau natural. Faktanya, saat berusia produktif, peluang hamil dengan cara natural sebenarnya cukup besar. Bahkan dr. Ivander mengatakan bisa mencapai 80%.
“Bila kita ingin promil secara natural maka dalam tahun pertama menikah kita akan bisa hamil secara natural bisa sampai 60-70%, bahkan maksimal sampai 80% dalam satu tahun pertama menikah,” tandasnya.
Namun, untuk merencanakan kehamilan, sangat disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat lebih dulu, dan melakukan aktivitas seks setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Jika usai pernikahan sudah melewati satu tahun, namun belum juga hamil, sebenarnya peluang kehamilan akan menurun bahkan bisa mencapai 3 atau 4% permasa subur saja. Oleh kerana itu, sangat disarankan bagi Parents untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Peluang hamil dengan Inseminasi
Selanjutnya, peluang hamil bisa didapatkan dengan cara inseminasi, sebuah teknologi yang digunakan untuk membantu pasutri untuk bisa hamil. Inseminasi ini dilakukan dengan cara menyemprotkan sperma lelaki yang sebelumnya telah dipilih dengan kualitas terbaik ke dalam rongga rahim.
Pada inseminasi, proses pertemuan antara sperma dan sel telur tetap terjadi di dalam tubuh perempuan sehingga sering kali disebut pembuahan semi alami.
Biasanya, metode ini akan disarankan bagi pasangan suami istri dengan kondisi kualitas, jumlah, serta gerak sperma yang buruk. Selain itu, bagi perempuan yang memiliki alergi terhadap sperma juga dianjurkan malakukan metode ini.
“Berbeda dengan inseminasi, inseminasi dapat memberikan frekuensi rate sekitar 10-15% per masa subur atau persiklus inseminasi,” lanjut dr. Ivan.
Artikel terkait: Sedang program hamil? Wajib bercinta di waktu ini biar berhasil
Peluang hamil dengan bayi tabung
Salah satu cara untuk memperbesar peluang hamil bisa dilakukan lewat bayi tabung. dr. Ivander mengungkapkan promil dengan jenis ini semakin banyak dilakukan karena peluang kehamilannya bisa lebih besar. Tapi promil dengan bayi tabung juga sangat dipengaruhi dari usia ibu.
Apabila usia ibu sudah semakin matang, sebenarnya frekuensi rate-nya akan semakin menurun.
“Bila usia ibu di bawah 30 tahun, maka peluang promil dengan cara bayi tabung sekitar 60%, tapi bila sudah di atas 30 tahun peluangnya bisa turun hingga di bawah 60% atau 45%. Di atas 35 tahun kisaran 45% akan berhasilnya, sedangkan jika usianya sudah di atas 40 tahun, akan turun di bawah 45%,” ungkap dr. Ivan.
Nah dengan memahami peluang hamil, Parents lebih mudah mengukur kemungkinan berhasil atau tidaknya promil yang sedang dijalani.
“Oleh karena itu sangat penting untuk memulai promil, harus paham dulu seberapa besar peluang untuk bisa berhasil hamil dengan promil tersebut, sehingga tidak menyia-nyiakan waktu dan tidak menyia-nyiakan sel telur yang semakin lama,” tutup dr. Ivan.
Sumber : Youtube Ivander Utama
Baca juga:
7 Hal yang Sebaiknya Anda Lakukan Jika Program Hamil Tak Kunjung Berhasil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.