ada saat-saat dimana Anda berharap anak tidak tumbuh agar dapat Anda peluk setiap waktu
Saya telah menjadi orang tua tunggal sejak 7 tahun lalu dari dua anak laki-laki yang berusia 13 dan 7 tahun. Setelah bergonta-ganti pekerjaan selama beberapa tahun, akhirnya saya memutuskan untuk bekerja dari rumah sebagai penulis dan penejemah.
Setelah beberapa saat melakoni pekerjaan baru dan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah bersama dua lelaki kecil ini, barulah saya menyadari bahwa saya telah melewatkan banyak hal ketika saya sibuk bekerja (di luar rumah). Si Kakak ternyata sudah naksir teman sekelas, sementara si Adek bisa mengucapkan kata-kata ‘saru’ (jorok) dalam bahasa Jawa yang dipelajarinya dari teman-teman di sekolah. Cukup mengejutkan bagi saya ketika mengetahui bahwa mereka mempelajari/ melakukan sesuatu yang tidak pernah saya ajarkan pada mereka.
Saya ingat mereka berdua seperti boneka beruang yang lucu dan saya selalu ingin memeluk mereka lama-lama sewaktu masih balita. Memang ada hari-hari di mana anak tampil sebagai penguji kesabaran ketika mereka melancarkan tingkah laku usil yang akan dengan mudah memancing amarah. Namun, anak juga bisa tampil sebagai pahlawan yang memenangkan hati Anda, saat mereka berhasil memenangkan sesuatu, tampil di atas pentas atau bahkan hanya sekedar mengucapkan ‘Aku sayang Ibu.’
mendengar anak-anak mengatakan ‘aku sayang ibu’ adalah sesuatu
“Menjadi orang tua adalah pekerjaan tersulit yang akan Anda cintai”
Charles M.Blow, seorang jurnalis Amerika dan kolumnis editorial halaman belakang visual untuk New Yor Times, mengungkapkan apa yang ia rasakan sebagai orang tua pada sebuah kolom berjudul ‘Indahnya menjadi Orang Tua’. Ia merupakan ayah tunggal selama 13 tahun terakhir dan mengakui hal itu sebagai sesuatu yang tidak mudah.
Ia mengatakan,”Orang kadang mengatakan bahwa menjadi orang tua adalah pekerjaan tersulit yang akan Anda cintai. Namun saya percaya bahwa menjadi orang tua itu (memang) sulit – dan melelahkan- Anda tak harus selalu mengingat untuk mencintai pekerjaan ini. Karena cinta kadang datang dengan mengingatnya kembali.”
Anak kadang membuat Anda galau, tapi Anda tetap mencintainya ‘kan?
Pejamkan mata dan mereka tumbuh dewasa!
Ketika kita mengalami suatu hari yang melelahkan, kita merenung kapankah anak kita akan meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. Saat menghadapi situasi serupa, Charles berbicara pada ibunya, yang diyakininya selalu mengetahui nasehat terbaik.
Sang Ibu berkata padanya, “Nak, suatu hari mereka akan dapat mengambil gelas sendiri (tumbuh dewasa.” Charles mengatakan, “Mudah untuk mengatakan anak-anak tumbuh dewasa dan menjadi lebih mandiri karena kehendaknya sendiri. Anda tak harus selalu menunggu hingga mereka bisa berdiri sendiri.”
Nasehat tentang mencintai dan melepaskan anak Anda
Charles berbagi nasehat berikut yang diberikan ibunya ketika anak-anaknya masih berusia dini dan ia kewalahan mengasuh mereka.
- Anak-anak akan merasa bahagia jika berada dalam lingkungan dengan banyak orang yang mencintai dan memperhatikannya. Kita sangat beruntung karena di Indonesia pada umunya setiap keluarga inti masih memiliki ikatan erat dengan keluarga besar. Usahakan agar anak Anda merasa lebih dicintai dengan menjaga hubungan baik dengan orang tua, mertua, saudara sekandung, saudara sepupu, paman dan bibi, bahkan para tetangga Anda.
Perluaslah ikatan kekeluargaan agar anak merasa dicintai
- Menjadi orang tua adalah seperti memberi pelukan. Akan ada banyak cinta dan tekanan, namun ada banyak cara untuk melaluinya.
- Kadang Anda harus punya waktu untuk diri Anda sendiri dan beristirahat agar punya cukup energi untuk merawat mereka. Tanamkan sikap mandiri sejak dini dengan membiarkan mereka pergi ke toilet dan mandi sendiri, misalnya.
- Anak bukanlah milik Anda sepenuhnya, ia hanya dipercayakan pada Anda. Anak- anak adalah hadiah yang diberikan oleh kehidupan, yang pada saatnya nanti harus Anda kembalikan. Mereka akan tumbuh dewasa dan pergi meninggalkan Anda.
Melepaskan anak pergi itu sulit. saya tak dapat membayangkan apa jadinya saya tanpa mereka.
Poin terakhir menggugah saya untuk menerima kenyataan bahwa suatu saat saat-saat indah yang baru saja saya nikmati sebagai orang tua seutuhnya akan berakhir, dan saya harus membiarkan mereka pergi. Meski sedikit tak mengenakkan hati, namun Anda dan juga saya tetap dapat menghibur diri dengan mengatakan dalam hati bahwa melepaskan anak pergi bukan berarti Anda tidak mencintai mereka.
Suatu saat Anda akan menyadari bahwa itu adalah hal terbaik yang pernah Anda lakukan ketika anak-anak pergi demi meraih cita-citanya, membentuk keluarga, atau melakukan hal-hal baik lain bagi dirinya sendiri maupun sesamanya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.