Serial Start-Up sedang digandrungi oleh penggemar drama Korea di Tanah Air. Selain kisahnya yang menarik, banyak juga pengetahuan baru yang disuguhkan oleh drama besutan Oh Choong Hwan tersebut. Termasuk pelajaran bisnis yang bisa dipelajari dari Drakor Start-Up ini.
Penasaran pelajaran bisnis apa saja yang bisa dipetik dari kisah Seo Dal Mi dan kawan-kawannya? Melansir berbagai sumber, yuk, langsung saja simak saja rangkuman selengkapnya berikut ini!
Pelajaran Penting Tentang Bisnis dari Drakor Start-Up
#1. Membangun Bisnis Itu Tidak Gampang
“Berbisnis itu sulit, kan? Kau akan disebut CEO jika sukses, dan dipanggil penipu jika gagal. Bidang ini menakutkan.” – Yoon Soon Hak
Sebelum masuk ke dunia bisnis, ada baiknya jika Anda berpikir matang terlebih dahulu. Karena faktanya, dunia bisnis atau pun start up tidak diperuntukan bagi semua orang. Hanya mereka yang mau dan berani mengambil risiko, menjalani proses panjang, orang-orang yang tidak takut gagallah akan mampu bertahan dalam bidang ini.
Oleh karena itu, seseorang harus punya visi dan alasan kuat terlebih dahulu jika ingin membangun sebuah bisnis. Seperti yang dikatakan Soon Hak, CEO Sand Box di Drakor Start Up, bidang bisnis itu menakutkan. Jadi, setiap orang yang ingin memasuki dunia bisnis harus memiliki tekad dan mental kuat agar bisa menaklukan bidang ini.
#2. Jangan Berbisnis karena Uang
“Jangan minum air laut, kau harus bertahan sampai hujan turun. Hanya mengejar keuntungan pada awal bisnis, sama saja dengan meminum air laut.” – Yoon Soon Hak
Meski sulit, tetapi berbisnis bisa dilakukan siapa pun asal mau berusaha, kok. Namun, tetap temukan tujuan utama mengapa Anda ingin berbisnis. Jadikan tujuan tersebut sebagai alasan untuk tetap bertahan ketika nanti menjalankan bisnis.
Tidak hanya itu, jangan jadikan keuntungan dan uang sebagai satu-satunya alasan berbisnis. Hal ini juga pernah dikatakan Soon Hak, bahwa perusahaan yang terus berambisi meraih keuntungan bisa saja kehilangan pelanggan dan malah jadi tidak bisa bertahan.
Perkataan Soon Hak pun selaras dengan pendapat Andy Zain, pembisnis yang juga merupakan founder & managing partner dari Kejora Kapital.
“Kalau mau membangun bisnis, motivasinya jangan hanya karena ingin mendapat investor dan uang. Tapi bangunlah bisnis karena punya problem yang harus diselesaikan dan Anda passionate tentang hal itu,” ungkap Andy pada sesi sharing tentang membangun Start-Up bersama motivator Merry Riana yang diunggah di Youtube.
#3. Cari Pengalaman dan Peluang
“Biarkan waktu yang menjawab, apakah keputusan itu tepat atau tidak,” – Won In Jae
Di dalam serial Start Up, para pemainnya berani ambil risiko untuk mencoba pengalaman baru. Seperti Won In Jae yang keluar dari perusahaan ayahnya dan merintis perusahaan dari awal, serta Seo Dal Mi yang nekat berhenti bekerja untuk menjadi seorang pengusaha.
Kisah dari kedua karakter itu menunjukkan, bahwa seorang pembisnis perlu memanfaatkan peluang yang ada untuk dijadikan sebagai pengalaman. Tak hanya itu, pebisnis juga perlu berani mengambil risiko untuk mendapatkan peluang dan pengalaman baru tersebut.
#4. Bentuk Tim yang Serius dan Jalinlah Kerja Sama
“Jika tim tidak bisa bekerja sama dan sudah bertengkar, mereka tidak akan bisa menjadi besar.” – Han Ji Pyeong
Membangun sebuah bisnis atau pun merintis sebuah usaha tidak bisa dilakukan sendirian. Oleh karena itu, Anda juga perlu mencari rekan yang tepat untuk kemudian membangun sebuah tim.
Di dalam sebuah tim juga dibutuhkan kerja sama untuk membangun fondasi yang kuat. Setiap orang tentunya memiliki peran masing-masing di dalam sebuah tim. Meski begitu, mereka juga harus saling percaya dan membantu satu sama lain untuk bertahan.
Andy menjelaskan, “Sebuah bisnis harus punya tim yang lengkap. One man show itu bahaya, karena tim harus punya kerja sama.
“Di dalam tim harus ada yang nyari masalah, dan juga ada yang memecahkan masalah. Seperti halnya Dal Mi dan Do San. Dal Mi mencari tahu produk apa sekiranya yang belum ada dan dibutuhkan, sedangkan Do San mengembangkan. Setidaknya ada orang yang seperti mereka di dalam sebuah tim bisnis. Jadi seimbang dan saling dibutuhkan,” ungkapnya.
#5. Buatlah Strategi
“Teknologi kalian pasti bagus. Namun, bisa apa?” – Han Ji Pyeong
Produk bagus tidaklah cukup untuk menbangun sebuah bisnis. Diperlukan strategi pemasaran yang baik agar produk tersebut berkembang.
Sementara itu, tidak dapat dipungkiri juga bahwa sebuah perusahaan rintisan membutuhkan investor untuk bertahan. Maka, tim harus punya strategi tepat agar bisa mendapatkan investasi untuk mengembangkan produknya.
#6. Harus Berani Mengambil Keputusan
“Tidak ada CEO yang baik. Kau tidak akan bisa mengambil keputusan jika takut kritikan. Dan jika kau tidak bisa mengambil keputusan, maka kau juga tidak bisa jadi seorang CEO” – Han Ji Pyeong
Menjadi seorang pengusaha harus berani mengambil keputusan. Jangan takut juga mendapat kritikan atas keputusan yang diambil. Jika terlalu fokus pada pandangan atau respon orang lain, hal itu malah akan membuat Anda terombang-ambing dan sulit mengambil keputusan tegas sebagai seorang CEO.
#7. Cari Mentor yang Dapat Diandalkan
“Aku harus berkata jujur meski pahit. Itu pekerjaanku.” – Han Ji Pyeong
Jika baru terjun ke dunia bisnis, maka Anda juga membutuhkan seorang mentor. Tugas mentor di sini adalah membantu Anda untuk berkembang sebagai seorang pengusaha. Jadi, carilah mentor yang tegas, kritis, tetapi juga dapat diandalkan dan peduli terhadap tim.
Salah satu contoh mentor yang bisa ditiru adalah karakter Han Ji Pyeong yang diperankan oleh aktor Kim Seon Ho. Dia kerap memberikan kritik pada Dal Mi dan tim, tetapi kritik tersebut diberikan bukan karena ia ingin menjatuhkan. Melainkan karena dia peduli dan bertekad untuk membuat Namsan Tech berkembang.
Sosok mentor ideal juga dijelaskan oleh Andy. Ia menjelaskan bahwa seorang mentor harus kritis, tetapi kritikan yang dia berikan semata-mata karena dia peduli terhadap tim yang ia bimbing.
“Cari mentor yang bisa dipercaya, dan dia juga percaya terhadap Anda dan tim, bukan pada perusahaan dan bisnisnya saja. Mentor harus kritis tapi peduli. Dia mengkiritik karena peduli terhadap bisnis yang Anda lakukan. Tidak hanya itu, cari juga mentor yang bisa sama-sama tumbuh dengan Anda,” pungkasnya.
Itulah beberapa pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari Drakor Start-Up. Jadi, adakah di antara Parents yang mengikuti serial satu ini dan semangat merintis sebuah bisnis?
***
Baca juga:
Inspiratif! 10 Dialog Drakor 'It's Okay to Not Be Okay ini Memiliki Makna Dalam
4 Makna penting pernikahan dari akhir kisah 'The World of the Married'
Selain Seru, Ini 7 Pelajaran Penting bagi Orangtua dari Drakor 'Record of Youth'
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.