Serial It’s Okay to Not Be Okay berhasil menarik perhatian sejak awal penayangan. Termasuk bagi para penikmat drama Korea di seluruh dunia. Alur cerita dengan tema kesehatan mental menjadi daya tarik tersendiri bagi drama ini. Tak hanya itu, dialog dalam It’s Okay to Not Be Okay juga dinilai inspiratif sehingga meninggalkan kesan bagi para penggemar.
Minggu (9/8), drama Korea yang diperankan oleh Kim Soo Hyun ini resmi tamat dengan memperoleh rating tinggi. Serial ini berhasil memperoleh rating 7,3 – 8,5 persen, membuat It’s Okay to Not Be Okay menduduki peringkat pertama drama Korea terbaik di bulan Agustus.
Perolehan rating tinggi ini juga bukan tanpa alasan. Pasalnya, banyak penonton setia merasa tersentuh oleh akhir kisah Gang Tae CS dalam serial tersebut. Tidak dapat dipungkiri juga, ada banyak pelajaran seputar kehidupan dan dialog inspiratif yang ditemukan dalam drama besutan sutradara Park Shin Woo tersebut.
Selengkapnya, yuk simak beberapa pelajaran hidup yang bisa diambil dari drama It’s Okay to Not Be Okay yang telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut ini!
Pelajaran Hidup dan Dialog Berkesan It’s Okay to Not Be Okay
#1. Kasih Sayang Orangtua Penting untuk Anak
“Kehangatan setiap ibu sangat dibutuhkan oleh seorang anak. Hadir secara fisik dan hanya memberi makan saja tidaklah cukup.” – Ko Moon Young.
Meski tidak diungkapkan, tetapi setiap anak pada dasarnya sangat membutuhkan kasih sayang dari orangtua, termasuk dari sang ibu. Hal ini jugalah yang dirasakan oleh dua karakter utama Moon Gang Tae dan Ko Moon Young.
Sejak kecil, ibu Moon Young yang bernama Do Hui Jae mengasuhnya secara disiplin. Jarang sekali Hui Jae memberikan Moon Young kasih sayang dan interaksi hangat seperti pelukan. Hal ini juga yang pada akhirnya memengaruhi kepribadian antisosial Moon Young saat tumbuh dewasa.
Dalam buku cerita berjudul Zombie Kid yang ditulisnya, Moon Young juga mengungkap kerinduannya akan kehangatan seorang ibu. Tidak hanya dari sosok ibu, perempuan tersebut juga mengaku sangat mengharapkan kasih sayang dari sang ayah semasa kecilnya.
Sementara itu, Ibu Moon Gang Tae sebenarnya sangat menyayangi putranya. Namun, kasih sayang yang jarang ia ungkap membuat Gang Tae salah paham. Lelaki tersebut hanya mengingat momen saat ia diabaikan oleh sang ibu. Berpikir bahwa ibunya lebih menyayangi sang kakak, Moon Sang Tae.
#2. Trauma Itu Nyata
“Semakin buruk kenangan, maka ia akan semakin bertahan lama dalam ingatanmu. Namun, ingatlah dan hadapi rasa sakit itu. Jika tidak, maka kamu hanya akan menjadi anak kecil dengan jiwa yang tidak bertumbuh,” – Ko Moon Young
Trauma bisa menghampiri setiap orang tanpa pandang bulu. Hal ini jugalah yang digambarkan oleh berbagai karakter yang muncul dalam serial It’s Okay to Not Be Okay. Terutama oleh para tokoh yang menjadi pasien di rumah sakit Jiwa OK dalam serial tersebut.
Sebut saja Jo In Young, pasien kepribadian ganda yang kerap disiksa oleh ibu tirinya saat kecil. Atau bahkan Moon Sang Tae, seorang lelaki pengidap autisme yang begitu takut dengan kupu-kupu sebagai bentuk trauma saat melihat ibunya dibunuh secara langsung.
Trauma bukanlah suatu hal mudah yang bisa mereka lupakan. Namun, mau tidak mau, seseorang haruslah menghadapi trauma tersebut secara perlahan agar bisa bertumbuh dengan baik.
#3. Menjadi Orangtua Bukanlah Tugas Mudah
“Kamu pikir gampang bagi seorang perempuan merawat anak tanpa pendamping? Bahkan aku hanya punya satu anak, tapi perasaan menyerah dan ingin kabur sering kali muncul.” Kwon Soon Deok.
Menjadi orangtua bukanlah sesuatu hal yang mudah. Terlebih jika hanya seorang diri seperti yang dialami Soon Deok, ibu dari karakter Nam Ju Ri.
Maka dari itu, tidak ada orangtua yang sempurna. Tak salah jika merasa lelah, jenuh, atau bakan ingin memiliki waktu sendiri tanpa perlu mengurus anak. Setelah menjadi orangtua, jangan lupa berperan sebagai individu yang utuh.
Meski demikian, menjadi orangtua baik yang disayang oleh anak-anak bukanlah suatu hal yang mustahil, kok, Parents. Semua itu bisa terwujud jika kita berusaha sebaik mungkin dalam memberikan kasih sayang pada Si Kecil.
#4. Setiap Orang Memiliki Masalah Masing-Masing
“Jangan selalu melihat gemerlapnya bintang di langit. Coba sekali-kali lihat kaki yang yang tersangkut di selokan.” – Ko Moon Young
Sebagai manusia, kita kerap membandingkan diri dengan orang lain. Cenderung merasa diri rendah saat melihat orang lain mencapai sesuatu yang lebih sukses.
Namun, pada dasarnya, setiap orang itu sama. Mereka memiliki masalah dan bebannya masing-masing meskipun tidak terlihat.
#5. Tidak Ada yang Salah Jika Berbeda dari Orang Lain
“Tidak apa-apa menjadi berbeda,” – Gang Tae.
Kalimat yang sempet diutaran pemeran utama, Kim Soo Hyun, meruapakan salah satu ‘mantra’ hidup yang perlu diingat setiap saat. Bahkan perlu ditanamankan pada si kecil sejak dini. Menjadi sosok yang berbeda, tidak salah. Justru menjadi unik, merupakan salah satu kelebihan yang perlu dibanggakan.
#6. Kehidupan Tidak Selalu Ada di Jalur Hitam dan Putih
“Setiap orang punya jumlah penderitaan dan kebahagiaan yang sudah ditentukan. Kalau semua penderitaannya sudah dikeluarkan, maka hanya kebahagiaan yang tersisa.” – Nam Ju Ri
Kehidupan manusia tidaklah stagnan. Keseharian yang kita lalui tidak sebatas hitam dan putih. Artinya, saat kita menghadapi suatu masalah, tidak dapat dipungkiri juga bahwa beberapa kebahagiaan kecil akan datang menghampiri.
Pelajaran hidup ini tergambar saat para tokoh dalam serial It’s Okay to Not Be Okay sedang menghadapi konflik. Paling tidak, ada beberapa adegan lucu yang datang menghampiri mereka sebagai selingan.
#7. Mencintai Diri Sendiri Itu Penting
“Kalau kamu ingin memberikan kebahagiaan pada orang di sekitar, coba temukan dulu hal yang membuat dirimu sendiri bahagia. Memikirkan diri sendiri tidak selamanya buruk.” Nam Ju Ri.
Perkataan Nam Ju Ri menjadi salah satu kalimat berkesan dalam It’s Okay to Not Be Okay. Pasalnya, sebagai manusia, terkadang kita lupa untuk memikirkan diri sendiri karena terlalu sibuk membuat orang lain bahagia.
8. Pentingnya Menyembuhkan Luka Batin
“Trauma harus dihadapi. Bukan dirangkul dari belakang.” – Ko Moon Young
Menjalani masa kecil yang sulit, mau tidak mau menyisakan trauma untuk Ko Moon Young. Meski sulit, kepedihan masa lalu yang menimbulkan penyakit mental ini pun perlu disembuhkan perlahan-lahan. Tak perlu ragu jika mengakuinya dan meminta bantuan pafa ahlinya.
#9. Ingatlah, Dirimu Seutuhnya Milikmu
“Aku bukan milik Sang Tae! Aku adalah milikku! Gang Tae adalah milik Gan Tae.”
Kalimat lain yang sangat ‘mengena’ dan memiliki makna dalam adalah ucapan Gang Tae pada ibunya semasa kecil.
Di episode terakhir, saat Sang Tae memutuskan untuk memilih bekerja sebagai ilustrator, dan meminta agar adiknya tetap melanjutkan perjalanan, ia pun mengingatkan Gang Tae bahwa tidak perlu selalu sibuk memikirkan dirinya. Pasalnya, baik Sang Tae dan Gang Tae memiliki kehidupan masing-masing. Tak salah untuk menikmati kebahagian sendiri
#10. It’s Okay to Not Be Okay
“Kalau kamu lelah, istirahatlah. Kalau sedih, silakan saja menangis. Tidak ada salahnya melakukan semua itu. Coba pelajari, sekiranya kapan kamu harus berhenti, dan kapan juga saat yang tepat untuk melanjutkan.” – Dokter Oh Ji Hwang
Selaras dengan judulnya, drama ini mengajarkan kita bahwa menjadi tidak baik-baik saja merupakan sesuatu yang wajar dirasakan. Pada dasarnya, tidak ada manusia yang sempurna. Masalah akan selalu menghampiri dan setiap orang pasti punya kesulitannya masing-masing.
Ketika sudah tidak sanggup, tidak apa-apa berhenti sebentar untuk sekadar istirahat. Setelah itu, jangan lupa untuk semangat lagi, ya, Parents. Selalu ingat, masih ada orang yang akan setia menemanimu berjuang, kok.
Itulah beberapa kalimat berkesan dan pelajaran kehidupan inspiratif yang bisa diambil dari serial It’s Okay to Not Be Okay. Jadi, adakah di antara Parents yang mengikuti drama Korea yang satu ini?
***
Baca juga:
4 Makna penting pernikahan dari akhir kisah 'The World of the Married'
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.