Ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari Surat Guru TK ini
Halo, perkenalkan, saya adalah seorang guru TK…
Sebuah profesi yang, bagi saya, sangat mengasyikkan, sampai-sampai, saya tidak bisa berpikir atau berniat melakukan pekerjaan yang lain.
Bagaimana tidak, menjadi guru TK berarti saya bisa bekerja sambil menghabiskan banyak waktu bersama anak-anak yang masih sangat lugu, mendengar celoteh jujur mereka tentang apa saja yang mereka pikirkan dan rasakan.
Sayangnya, kadang keceriaan itu memudar saat bocah-bocah cilik itu datang dengan orangtuanya.
Murid-murid saya sesungguhnya orang-orang yang hebat, namun kadang, orangtua merekalah yang membuat mereka kehilangan kehebatannya.
Dengan alasan itulah saya menulis surat ini. Harapan saya, surat ini bisa memberi pandangan baru bagi kita semua, sehingga kita menghantarkan anak-anak hebat tersebut ke masa depan mereka yang gemilang.
Selamat Pagi, Ayah-Bunda…
Sudah beberapa bulan sejak Ayah dan Bunda menghantarkan Kakak ke sekolah TK kami pertama kali. Sungguh saya sangat berterima kasih sekaligus bangga bahwa Ayah dan Bunda telah memberikan kesempatan kepada saya untuk ikut mendidik dan mengembangkan karakter Kakak.
Ada banyak hal yang telah terjadi selama beberapa bulan terakhir kami bersama-sama di sekolah TK ini. Dan karena kedekatan hubungan kami inilah, saya memberanikan diri untuk menulis surat ini kepada Ayah dan Bunda.
Jadi, mohon waktu Ayah dan Bunda sejenak untuk membaca surat saya ini
Memaksa murid TK untuk memenuhi standar tertentu bisa membuat mereka frustasi
Pertama Ayah-Bunda, mohon jangan paksa Kakak
Awal mula saya tidak sadar apa yang menjadikan Kakak tetiba marah-marah dikelas. Tapi ketika Kakak sering berkata, “Bunda bilang aku harus … “ Ayah bilang aku mesti…”.
Rupanya Kakak marah karena kecewa dengan diri Kakak sendiri yang belum mampu memenuhi harapan Ayah dan Bunda.
Bukankah Ayah-Bunda telah tahu bahwa anak-anak sesungguhnya berkembang sesuai kemampuan serta bakat dan minatnya? Jadi mohon, ijinkanlah Kakak untuk berkembang seperti itu. Berhentilah mengatakan, “Kau harus lebih baik dari…”. Karena sungguh, hal tersebut hanya akan membuat Kakak frustasi.
Yang kedua, mohon untuk tidak membandingkan Kakak dengan anak-anak yang lain
Mendongeng, salah satu cara untuk mengajak anak belajar dan menyukai membaca
Ayah-Bunda, sebagai orang dewasa, kita juga tidak ingin dibandingkan bukan? Begitu pula Kakak.
Bukankah setiap anak sesungguhnya spesial dan unik? Jadi, sangatlah tidak adil bila membandingkan Kakak dengan teman-temannya. Perbandingan hanya akan membuat Kakak frustasi, cemburu, bahkan merasa gelisah.
Dan akhirnya Kakak hanya akan berfokus pada “apa yang temanku sudah bisa lakukan” dibanding “apa yang bisa aku lakukan”.
Hal yang paling penting adalah bagaimana Kakak menikmati aktivitasnya di TK. Tak masalah apakah Kakak berhasil atau gagal dalam aktivitasnya di sekolah, yang penting Kakak mau berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya.
Yang ketiga, berhentilah penasaran tentang bagaimana kemampuan teman-teman Kakak
Sungguh, tak perlu Ayah-Bunda tahu tentang hal itu. Mengetahuinya hanya akan membuat Ayah dan Bunda stres. Dan bisa jadi kemudian memaksa Kakak untuk seperti mereka.
Jika saat ini Kakak belum mampu mengenali huruf, tenanglah, Kakak ‘kan masih TK. Akan tiba masa dimana Kakak tidak hanya pandai, tapi juga gemar membaca.
Untuk merangsang Kakak pandai membaca, biasakan mendongeng ya, Ayah-Bunda
Selelah apa pun Ayah-Bunda beraktivitas, luangkan waktu untuk mendongeng atau membaca bersama Kakak. Bukankah Ayah-Bunda berjanji akan melakukan segalanya untuk Kakak? Ini adalah salah satunya.
Ssttt… kemampuan akademik Kakak juga bisa terbangun dengan cara ini, lho. Bahkan mendongeng juga bisa menjadi salah satu cara Ayah-Bunda untuk relaksasi. Cobalah!
Membatasi tontonan anak dan mendampingi saat mereka di depan TV adalah salah satu kewajiban orangtua
Hal yang kelima adalah, pilihkan tayangan televisi yang Kakak tonton
Ayah dan Bunda pasti juga telah tahu bahwa pemikiran Kakak di usia TK ini masih seperti spon. Jadi, apa pun yang Kakak dengar dan lihat pasti akan terserap dengan mudahnya. Dan sedikit saja kerusakan, akan sangat sulit untuk memperbaiki atau menghapus apa yang sudah tergambar dalam pikirannya.
Benar, televisi akan membuat Kakak menjauh dari kesibukan Ayah-Bunda, tapi pilihlah apa yang bisa Kakak tonton dan tidak. Setelah itu luangkan waktu untuk mendampingi Kakak menonton acara yang sudah Ayah-Bunda pilih.
Ayah-bunda bisa menanamkan nilai-nilai positif saat menonton bersama serta mengenali seperti apa karakter Kakak sebenarnya.
Namun bila Ayah-Bunda tidak memiliki waktu untuk menemani, coba beri Kakak buku yang menarik atau ijinkan Kakak membuat prakarya untuk mengisi waktu.
Jangan lupa, ajari Kakak “kata-kata ajaib”
Tolong bantu saya, Ayah-Bunda! Ajarkan dan biasakan Kakak untuk mengucapkan “Tolong”, “Permisi”, “Terima kasih”, dan juga “Maaf”.
Percayalah, mengasuh Kakak akan lebih mudah bila Ayah-Bunda membiasakan diri dan Kakak mengucapkan kata-kata tersebut.
Oya, sudahkah Ayah-Bunda membaca buku penghubung sekolah?
Alasan saya membuat catatan perkembangan Kakak di TK tidak karena saya kurang kerjaan, tapi itu adalah laporan perkembangan Kakak. Bila Ayah-Bunda tidak membacanya, bagaimana Ayah-Bunda akan tahu perkembangan Kakak?
Ajak Kakak tidur lebih awal
Saat tidur, tubuh dan pikiran Kakak akan berkembang dua kali lebih besar dibanding saat Kakak terjaga. Jadi, bila Kakak bisa mendapat tidur yang cukup, Kakak akan tumbuh dengan sehat dan kuat, aktif, serta penuh konsentrasi disekolah.
Kebiasaan tidur lebih awal, juga akan menjauhkan Ayah-Bunda dari stres karena kesulitan membangunkan Kakak dipagi hari.
Dan bagi saya, adalah menyenangkan untuk bermain dan belajar bersama anak-anak yang tidak mudah ngambek atau mengantuk karena kurang istirahat.
Biasakan juga untuk antar dan jemput Kakak tepat waktu
Mengantarkan dan menjemput anak sekolah tepat waktu akan membuatnya lebih bersemangat saat belajar
Anak-anak yang datang terlambat ke sekolah seringkali menjadi bad mood sepanjang hari. Biasanya mereka merasa kesal karena ketinggalan kegiatan yang sudah lebih dulu dilakukan teman-temannya.
Mereka yang terlambat juga bisa ketinggalan pelajaran penting di kelas. Jadi, tolong, antarkan Kakak tepat waktu.
Tolong juga jangan terlambat menjemput Kakak. Datanglah sebelum jam bubar sekolah TK kami berbunyi.
Sangatlah menyenangkan melihat wajah-wajah yang menemukan orangtuanya di depan gerbang sekolah.
Setiap hari saya juga harus menyiapkan pelajaran untuk esok hari. Dan jadwal itu bisa terganggu karena keterlambatan Ayah-Bunda menjemput Kakak.
Agar Kakak tetap sehat, tolong berikan bekal makanan sehat
Salah satu pelajaran yang kami ajarkan di TK adalah agar anak-anak senantiasa makan makanan yang sehat.
Akan sangat sulit menerapkan pelajaran tersebut jika Ayah-Bunda senantiasa membekali Kakak dengan Junk Foods. Jadi, mari, kita selaraskan apa yang Kakak pelajari dengan kenyataan di sekitarnya, agar Kakak tidak hanya menghapal, namun juga memahami.
Percayai kami
Saat kami, pihak sekolah berjanji untuk memberikan hanya yang terbaik untuk Kakak, maka percayalah; kami tak memiliki alasan untuk menyakiti atau membuat Kakak malu.
Jadi, ketika kami melaporkan sesuatu yang tak menyenangkan tentang Kakak, janganlah berpikir bahwa kami hanya mengarang hal tersebut. Kami hanya ingin mengajak Ayah-Bunda bekerja sama, jalan apa yang terbaik bagi kita untuk membantu Kakak memperbaiki sisi negatifnya.
Ingatlah bahwa kami adalah patner dalam mendidik Kakak, bukan musuh Ayah-Bunda.
Wah, tak terasa, surat saya ini telah sangat panjang. Masih ada banyak hal yang ingin saya sampaikan, namun saya tak ingin terlalu lama mengganggu kesibukan Ayah-Bunda. Jadi, mungkin kita diskusikan pada surat berikutnya.
Sampai jumpa Ayah-Bunda.
P.S: Oya, jangan lupa pilihkan sepatu yang aman dan nyaman untuk Kakak pergi kesekolah; karena sepatu mahal namun tak nyaman sungguh mengganggu aktivitas Kakak. Jangan lupa pula berikan pelukan dan lambaian “Selamat belajar” saat Ayah dan Bunda mengantar Kakak ke sekolah.
Salam, guru TK Kakak
Ref: sg.theasianparent.com
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.