X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Pecah ketuban dini di kehamilan 16 minggu, ibu ini berhasil lahirkan bayi kembar sehat

Bacaan 3 menit
Pecah ketuban dini di kehamilan 16 minggu, ibu ini berhasil lahirkan bayi kembar sehat

Ini kisah ibu yang mengikuti kata hatinya untuk mempertahankan kehamilan dengan kondisi ketuban pecah dini.

Cairan ketuban memiliki peran vital untuk melindungi janin dalam kandungan. Namun apa yang terjadi ya Bun, bila saat kehamilan terjadi Pecah Ketuban Dini (PKD) atau Premature Rupture of Membranes (PROM)?

Kondisi ini bisa terjadi saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu yang dampaknya cukup fatal. Bila terjadi di usia kehamilan sekitar 23 minggu, hal ini bisa berbahaya karena kemungkinan paru-paru si kecil belum berkembang.

Pada kondisi tertentu, mungkin juga janin tidak bisa bertahan hidup, atau terlahir secara cacat. Beberapa masalah organ yang bisa terjadi mulai dari gangguan perkembangan, cerebral palsy, hingga hidrosefalus.

Mengalami kondisi pecah ketuban dini, seorang ibu rupanya bisa menepis anggapan dan teori yang berkembang selama ini. Ia adalah Hannah Morris yang merasakan pengalaman berharga ketika kehamilan anak kembarnya.

pecah ketuban dini

Kisah Pecah Ketuban Dini

Hamil di usia 27 tahun, Hannah tak menyangka bahwa ia akhirnya bisa mengalami Pecah Ketuban Dini (PKD). Ia mengalami kondisi ini pada kehamilannya yang masih cukup muda, yakni 16 minggu.

Walau telah berobat pada bidan, ia pun kembali mengalami pecah ketuban kedua kalinya sekitar 3 minggu kemudian. Saat memeriksakan kembali kondisinya, dokter mengungkapkan bahwa ia sudah terinfeksi E.Coli.

Janin yang dikandungnya pun terancam meninggal. Bila lahir, kondisinya pun kemungkinan bisa cacat. Mengetahui kondisi serius yang dialaminya, dokter pun mengatakan bahwa salah satu bayinya bisa 100 persen berpeluang meninggal.

Hatinya hancur, buah hati kembar yang dinantinya didiagnosis cacat dan organ vitalnya tak akan berkembang dengan baik. Di tengah berbagai tekanan tersebut, ia pun membuat keputusan besar terhadap kehamilannya.

Menolak aborsi

Dokter menyarankan Hannah untuk melakukan aborsi secepatnya, untuk kebaikan janin juga dirinya sendiri. Namun Hannah tak gentar, ia tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan janin dan menolak aborsi.

Ia yakin pada instingnya sebagai seorang ibu, walau dokter sudah berulang kali memperingatkannya. Keputusannya bersama sang suami, Mark King (30) bisa dibilang memang cukup ekstrem. Dokter sampai menganggap bahwa mereka “tidak manusiawi”.

Saat minggu berganti minggu, keduanya sering memeriksakan kandungan ke dokter yang menunjukkan kondisinya yang sama-sama membaik. Walau begitu, para dokter memang tetap berpegang pada pengetahuan mereka bahwa sang bayi bisa berubah kondisi menjadi lebih buruk.

pecah ketuban dini

Hari kelahiran sang buah hati

Optimis dengan harapannya, Hannah pun bisa mempertahankan kandungan hingga usia ke 34. Ia pun menjalani operasi caesar untuk melahirkan anaknya secara prematur.

George lahir pertama dengan berat 5lb 4 oz atau sekitar 2,27 kg dan diikuti Alfie dengan berat 4 lb 1 oz atau sekitar 1,81 kg. Keduanya menghabiskan empat hari di NICU.

Memang bisa dibilang berat lahirnya cukup rendah, Alfie pun mengalami lubang di hatinya karena kelahiran prematur. Namun, kedua bayi itu kini sudah tumbuh semakin sehat. Sungguh keajaiban Tuhan!

Kondisi Pecah Ketuban Dini

Terkait dengan pecah ketuban dini, kondisi ini bisa lebih mungkin terjadi pada beberapa ibu, seperti:

  • Kurang berat badan
  • Merokok
  • Riwayat sebelumnya
  • Mengalami infeksi saluran kemih yang tidak diobati
  • Pernah mengalami pendarahan vagina
  • Punya masalah dengan serviks Anda selama kehamilan

Ada beberapa saran dokter ketika Anda mengalami kondisi ini sesuai usia kehamilan.

Hamil 34 minggu

Dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk segera melakukan proses melahirkan untuk mengurangi kemungkinan ibu dan bayi Anda mengalami infeksi serius.

Hamil 23-34 minggu

Upaya terbaik biasanya adalah menunda kelahiran agar janin memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh. Anda akan diberikan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi serta steroid untuk membantu paru-paru matang lebih cepat.

Sebelum 23 minggu

Dokter biasanya akan mendiskusikan solusi terbaik terkait kondisi ini. Berbagai bahaya melanjutkan kehamilan akan lebih dijelaskan karena kemungkinan bertahan hidup pada janin sangat kecil.

 

Semoga kisah ini menginspirasi ya, Bun!

Sumber : Thesun, WebMD

TAP-Web-Banner_Ask other parents

Baca Juga : 

Ketahui 12 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak yang Bisa Bumil Coba untuk Si Kecil

Cerita mitra kami
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Tap On the Go Hadir di Bandung untuk Pertama Kali, Ini Cara Ikutan!
Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
CoComelon Sing A-Long Live Hadir di Indonesia, Yuk, Parents!
CoComelon Sing A-Long Live Hadir di Indonesia, Yuk, Parents!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

nisya

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Pecah ketuban dini di kehamilan 16 minggu, ibu ini berhasil lahirkan bayi kembar sehat
Bagikan:
  • Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
    Cerita mitra kami

    Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari

  • Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

    Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

  • Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
    Cerita mitra kami

    Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!

  • Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari
    Cerita mitra kami

    Yuk, Kenalan dengan BEBIOTIC! Rangkaian Perawatan Kulit Bayi & Anak, Pilihan Mama Kamari

  • Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

    Tak Perlu Antre! Begini Syarat, Prosedur, dan Biaya Pembuatan SKCK Online

  • Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!
    Cerita mitra kami

    Selamat, Sunlight Memenangkan tAp Awards 2024 Sebagai Dish Wash Favorit Keluarga!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti