Cairan ketuban memiliki peran vital untuk melindungi janin dalam kandungan. Namun apa yang terjadi ya Bun, bila saat kehamilan terjadi Pecah Ketuban Dini (PKD) atau Premature Rupture of Membranes (PROM)?
Kondisi ini bisa terjadi saat usia kehamilan kurang dari 37 minggu yang dampaknya cukup fatal. Bila terjadi di usia kehamilan sekitar 23 minggu, hal ini bisa berbahaya karena kemungkinan paru-paru si kecil belum berkembang.
Pada kondisi tertentu, mungkin juga janin tidak bisa bertahan hidup, atau terlahir secara cacat. Beberapa masalah organ yang bisa terjadi mulai dari gangguan perkembangan, cerebral palsy, hingga hidrosefalus.
Mengalami kondisi pecah ketuban dini, seorang ibu rupanya bisa menepis anggapan dan teori yang berkembang selama ini. Ia adalah Hannah Morris yang merasakan pengalaman berharga ketika kehamilan anak kembarnya.
Kisah Pecah Ketuban Dini
Hamil di usia 27 tahun, Hannah tak menyangka bahwa ia akhirnya bisa mengalami Pecah Ketuban Dini (PKD). Ia mengalami kondisi ini pada kehamilannya yang masih cukup muda, yakni 16 minggu.
Walau telah berobat pada bidan, ia pun kembali mengalami pecah ketuban kedua kalinya sekitar 3 minggu kemudian. Saat memeriksakan kembali kondisinya, dokter mengungkapkan bahwa ia sudah terinfeksi E.Coli.
Janin yang dikandungnya pun terancam meninggal. Bila lahir, kondisinya pun kemungkinan bisa cacat. Mengetahui kondisi serius yang dialaminya, dokter pun mengatakan bahwa salah satu bayinya bisa 100 persen berpeluang meninggal.
Hatinya hancur, buah hati kembar yang dinantinya didiagnosis cacat dan organ vitalnya tak akan berkembang dengan baik. Di tengah berbagai tekanan tersebut, ia pun membuat keputusan besar terhadap kehamilannya.
Menolak aborsi
Dokter menyarankan Hannah untuk melakukan aborsi secepatnya, untuk kebaikan janin juga dirinya sendiri. Namun Hannah tak gentar, ia tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan janin dan menolak aborsi.
Ia yakin pada instingnya sebagai seorang ibu, walau dokter sudah berulang kali memperingatkannya. Keputusannya bersama sang suami, Mark King (30) bisa dibilang memang cukup ekstrem. Dokter sampai menganggap bahwa mereka “tidak manusiawi”.
Saat minggu berganti minggu, keduanya sering memeriksakan kandungan ke dokter yang menunjukkan kondisinya yang sama-sama membaik. Walau begitu, para dokter memang tetap berpegang pada pengetahuan mereka bahwa sang bayi bisa berubah kondisi menjadi lebih buruk.
Hari kelahiran sang buah hati
Optimis dengan harapannya, Hannah pun bisa mempertahankan kandungan hingga usia ke 34. Ia pun menjalani operasi caesar untuk melahirkan anaknya secara prematur.
George lahir pertama dengan berat 5lb 4 oz atau sekitar 2,27 kg dan diikuti Alfie dengan berat 4 lb 1 oz atau sekitar 1,81 kg. Keduanya menghabiskan empat hari di NICU.
Memang bisa dibilang berat lahirnya cukup rendah, Alfie pun mengalami lubang di hatinya karena kelahiran prematur. Namun, kedua bayi itu kini sudah tumbuh semakin sehat. Sungguh keajaiban Tuhan!
Kondisi Pecah Ketuban Dini
Terkait dengan pecah ketuban dini, kondisi ini bisa lebih mungkin terjadi pada beberapa ibu, seperti:
- Kurang berat badan
- Merokok
- Riwayat sebelumnya
- Mengalami infeksi saluran kemih yang tidak diobati
- Pernah mengalami pendarahan vagina
- Punya masalah dengan serviks Anda selama kehamilan
Ada beberapa saran dokter ketika Anda mengalami kondisi ini sesuai usia kehamilan.
Hamil 34 minggu
Dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk segera melakukan proses melahirkan untuk mengurangi kemungkinan ibu dan bayi Anda mengalami infeksi serius.
Hamil 23-34 minggu
Upaya terbaik biasanya adalah menunda kelahiran agar janin memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh. Anda akan diberikan antibiotik untuk membantu mencegah infeksi serta steroid untuk membantu paru-paru matang lebih cepat.
Sebelum 23 minggu
Dokter biasanya akan mendiskusikan solusi terbaik terkait kondisi ini. Berbagai bahaya melanjutkan kehamilan akan lebih dijelaskan karena kemungkinan bertahan hidup pada janin sangat kecil.
Semoga kisah ini menginspirasi ya, Bun!
Baca Juga :
Ketahui 12 Cara Ampuh Agar Janin Bergerak yang Bisa Bumil Coba untuk Si Kecil
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.