X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Hati-hati, patah hati bisa menimbulkan penyakit serius!

Bacaan 4 menit
Hati-hati, patah hati bisa menimbulkan penyakit serius!

Patah hati itu ternyata penyakit betulan, Bun!

Kehilangan pasangan, kehilangan hewan peliharaan kesayangan, kehilangan pekerjaan, dan berbagai tragedi dalam hidup bisa mengakibatkan patah hati dan stres yang ekstrim. Kondisi patah hati ini ternyata bisa berpengaruh terhadap kesehatan jantung Anda. Baca faktanya di sini!

Apa itu sindrom patah hati?

Hati-hati, patah hati bisa menimbulkan penyakit serius!

Sindrom yang secara medis dikenal dengan nama takotsubo cardiomyopathy ini lebih sering terjadi pada wanita. Meskipun literatur medis mengenai sindrom ini masih jarang, namun kasusnya sudah banyak mengemuka.

Sindrom patah hati atau secara harfiah diartikan jantung yang ‘patah’, ditandai dengan ruang pompa utama, vertrikel kiri, melemah, menyebabkan rasa sakit dan sesak napas. Kondisi ini reversibel dan sementara tetapi dapat menyebabkan komplikasi yang mirip dengan apa yang terjadi setelah serangan jantung. Para ahli berpikir hal ini disebabkan oleh membanjirnya hormon (seperti adrenalin) yang dihasilkan selama situasi stres yang membuat jantung tersengat.

Lebih dari 6.200 kasus sindrom patah hati dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 2012. Mayoritas pasien adalah wanita. Biasanya, mereka mengetahui kejadian apa yang terjadi dalam hidup mereka (stressor) yang memicu sindrom ini.

Rasa sakit yang teramat sangat bisa memicu sindrom ini. Begitu juga asma, bertengkar hebat dengan pasangan, pesta kejutan, bahkan harus berbicara di depan umum.

Sindrom ini menyerupai serangan jantung, seperti nyeri pada dada dan sesak napas. Mual, muntah, dan jantung berdebar juga bisa terjadi. Namun Anda memerlukan diagnosis tepat dari dokter.

Sekitar 95% pasien pulih dalam waktu satu atau dua bulan. Biasanya pasien mendapatkan pengobatan yang sama dengan mereka yang mengalami gagal jantung untuk menguatkan jantung. Jika tidak terjadi komplikasi, sindrom ini tidak mematikan. Tingkat kematiannya hanya 3%.

Risiko sindrom patah hati

Namun jika pasien mengalami komplikasi, yang terjadi pada 1 dari 10 kasus, hal fatal bisa terjadi. Salah satu kasusnya adalah terjadi cardiogenic shock, di mana jantung tidak bisa memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.

Tidak ada aturan khusus untuk merawat pasien-pasien dengan sindrom patah hati. Diperlukan evaluasi secara individual dan pasien perlu dimonitor terus jangka panjang.

Pencegahan patah hati adalah kuncinya

Hati-hati, patah hati bisa menimbulkan penyakit serius!

Roda hidup memang selalu berputar, kadang di atas kadang di bawah. Mau tidak mau kita akan mengalami hal-hal negatif bahkan tragedi dalam hidup. Menghindari, mengelola stres dan berusaha ikhlas adalah kuncinya.

patah hati lead

Bagaimana cara untuk sembuh dari patah hati

Patah hati bisa jadi adalah pengalaman yang dialami semua orang. Patah hati berlarut-larut tentu tidak akan baik untuk diri Anda. Bagamaina Anda akan menyembuhkannya? Psychology Today memberikan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk sembuh dari patah hati.

1. Take your time

Putus cinta dapat memicu reaksi kimia, emosi, dan fisik yang menyebabkan Anda merasa kesepian, tertekan, dan tidak berharga. Alih-alih mendorong diri Anda untuk bergerak maju dengan cepat, luangkan waktu untuk mengakui bahwa Anda sedang patah hati.

2. Anti-sosial media

Media sosial memungkinkan Anda untuk terus melihat mantan hanya dengan sentuhan jari. Penting bagi Anda untuk memahami tidak ada untungnya melihat kisah-kisah mantan Anda di Instagram atau Facebook.

4. Cobalah untuk mindfulness

Untuk mengelola sensasi, pikiran, dan perasaan yang tidak menyenangkan, cobalah berlatih pernapasan dalam, meditasi, dan aktivitas mindful lainnya.

5. Kencan dengan diri sendiri

Kencan dengan diri sendiri adalah cara untuk menjadi lebih sadar tentang bagaimana perasaan Anda, apa yang terjadi dalam pikiran Anda dan mengapa Anda beperilaku demikian. Ini juga membantu Anda mengerti kebutuhan dan keinginan Anda.

6. Ingat alasan Anda putus

Mungkin menyakitkan untuk mengingat apa yang dikatakan mantan Anda ketika segalanya berakhir, tetapi itu adalah bagian penting untuk move on. Anda harus selalu ingat, ada alasan mengapa Anda dan dia tidak lagi bersama.

7. Temukan Terapi

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

Jika Anda membutuhkan bantuan tambahan, terapi bisa menjadi cara yang luar biasa untuk memberi Anda dukungan dan tenaga baru untuk membantu melepaskan.

Kesehatan mental dan kesehatan fisik Anda terhubung satu sama lain. Rawatlah keduanya untuk hidup yang lebih sehat dan lebih baik!

Referensi: WebMD

Baca juga:

Cara Menghilangkan Stres

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Devi Agustina

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Hati-hati, patah hati bisa menimbulkan penyakit serius!
Bagikan:
  • Parasetamol Disebut Bisa Sembuhkan Patah Hati, Benarkah? Ini Tanggapan Psikiater

    Parasetamol Disebut Bisa Sembuhkan Patah Hati, Benarkah? Ini Tanggapan Psikiater

  • Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi

    Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Parasetamol Disebut Bisa Sembuhkan Patah Hati, Benarkah? Ini Tanggapan Psikiater

    Parasetamol Disebut Bisa Sembuhkan Patah Hati, Benarkah? Ini Tanggapan Psikiater

  • Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi

    Duh! Balita tak sengaja ‘patahkan’ penis ayahnya yang sedang ereksi

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.