Wonogiri adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang terkenal dengan Waduk Gajah Mungkur. Selain alamnya, Wonogiri punya satu pasar yang bakal disukai para wisatawan, yaitu Pasar Dhoplang. Apa keistimewaan pasar satu ini? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Blusukan ke Pasar Dhoplang di Wonogiri, Penuh Jajanan Enak dan Menggoda
Penuh Jajanan di Tengah Kebun Jati
Sumber: Instagram Pasar Dhoplang @kulinertradisional_dhoplang
Buat pecinta makanan, Pasar Dhoplang wajib masuk bucket list tempat liburan. Di pasar ini Anda akan menemukan banyak jajanan pasar yang dijual di kios-kios bambu. Makanan yang dijual beragam mulai dari gethuk, nasi jagung, soto, tiwul, sego bancakan, sampai wedang uwuh.
Pasar inig menerapkan zero plastic sehingga tidak ada makanan dan minuman menggunakan kemasan plastik. Sebagai gantinya, alas makanan menggunakan daun jati. Untuk makanan berkuah menggunakan mangkuk. Begitupun gelas minuman menggunakan gelas berbahan batok kelapa. Anda juga bisa membeli goodie bag untuk membawa pulang makanan seharga Rp 5.000,-.
Lokasi Pasar Dhoplang didirikan di tengah kebun jati seluas 4.000 meter persegi. Dikelilingi pepohonan tinggi bikin suasana adem. Pengunjung bisa makan di sana di bale bambu yang sudah disediakan. Makan sambil ditemani sinar matahari yang hangat dan semilir angin sejuk bikin nyaman.
Artikel terkait: Bisa untuk Jualan! 7 Resep Jajanan Pasar Bercita Rasa Manis untuk Takjil Buka Puasa
Melestarikan Budaya Jawa
Sumber: Instagram Pasar Dhoplang @kulinertradisional_dhoplang
Tidak seperti pasar pada umumnya, Pasar Dhoplang punya keunikan tersendiri yang belum tentu ada di tempat lain. Transaksi di sana tidak menggunakan uang, melainkan kepingan kayu jati berbentuk bulat. Pengunjung bisa menukarkannya di Bank Kuliner di tempat yang sama.
Pecahan kepingan yang tersedia yaitu 1, 5, 10, 20, dan 50. 1 untuk Rp 1.000,-, 5 untuk Rp 5.000,-, begitu pula seterusnya berkelipatan seribu. Jika masih ada sisa, uangnya bisa ditukarkan kembali. Kepingan uang kayu jangan sampai terbawa pulang.
Nuansa Jawa sudah terasa sejak menginjakkan kaki di pasar. Para pedagang, juru parkir, dan pengelola pasar wajib menggunakan baju lurik saat bertugas. Serta saat bertransaksi, berbicara dengan bahasa Jawa krama inggil. Pengunjung pun wajib berbahasa Jawa.
Artikel terkait: Pasar Antri Cimahi Ditutup Sementara, 4 Pedagang Positif COVID-19
Live Music Berbahasa Jawa
Sumber: Instagram Pasar Dhoplang @kulinertradisional_dhoplang
Untuk menemani waktu makan dan berbelanja, di pasar sudah ada band yang akan menghibur pengunjung. Lagu-lagu yang dibawakan bernuansa akustik dan berbahasa Jawa.
Pasar Dhoplang yang berdiri sejak tahun 2019 ini berada di Desa Kembar, Pandan, Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah. Jarak dari alun-alun Wonogiri sekitar 36 km dan bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 60 menit. Pasar ini buka setiap hari Minggu pukul 06.00-09.30. Pastikan untuk datang pagi supaya masih dapat jajanan yang disukai dan pasar belum terlalu ramai.
Jajanan pasar selain enak, punya banyak kenangan yang bisa diingat kembali saat memakannya. Pasar Dhoplang bisa menjadi tempat nostalgia dan melepas stress di tengah kebun jati beserta interaksi antarwarga yang beragam.
Baca juga:
Resep dessert mangga kekinian yang bisa dibuat di rumah
World of Wonders, Tempat Rekreasi Ala "Dufan" untuk Warga Tangerang
10 Pasar Tradisional Unik dan Tak Biasa, Hanya Ada di Indonesia!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.