TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Bacaan 4 menit
Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Fenomena Psikologis Pareidolia kerap terjadi saat melihat kumpulan awan yang bentuknya menyerupai sesuatu, bisa wajah ataupun bentuk lainnya

Pernahkah Anda sedang menatap langit kemudian melihat sekumpulan awan dan tiba-tiba merasa awan tersebut berbentuk mirip dengan sesuatu, entah itu wajah ataupun bentuk lain. Nah, ternyata itu bukan suatu hal kebetulan. Dalam dunia psikologi, ada sebuah fenomena yang disebut Pareidolia.

Apa itu Pareidolia? Apakah hal tersebut termasuk kondisi normal atau merupakan sebuah gejala penyakit tertentu? Yuk, mari mengenal lebih jauh mengenai kondisi ini.

Pengertian Pareidolia

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Mengutip dari HelloSehat, Pareidolia adalah sebuah fenomena psikologis di mana seseorang dapat mengenali suatu bentuk, pola, atau objek tertentu—biasanya wajah—padahal yang dilihat adalah benda mati.

Dalam ilmu kesehatan, fenomena seperti ini terkadang digolongkan ke dalam ilusi visual (keliru menangkap dan mengartikan suatu gambar) atau bahkan halusinasi visual (seolah-olah melihat wajah padahal tidak ada apa-apa).

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Pareidolia itu sendiri merupakan jenis apophenia. Ini adalah istilah psikologi saat subjek bisa melihat pola dalam data acak tanpa makna. Pareidolia berasal dari kata bahasa Yunani “para” yang berarti sesuatu yang salah, serta “eid’lon” yang berarti bentuk atau gambar tertentu.

Penyebab Pareidolia

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Fenomena Pareidolia tidak muncul secara tiba-tiba dan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, karena bisa jadi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kita dapat melihat ilusi wajah pada benda mati.

Berikut ini 4 penyebab Pareidolia yaitu:

Delusi Psikologi

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Beberapa ahli psikologi mengemukakan pendapat bahwa Pareidolia adalah bentuk determinasi psikologis atas berbagai delusi lewat indera manusia. Ketika membayangkan suatu hal, maka kita memperoleh bentuk nyata dari apa yang kita bayangkan sebelumnya.

Contohnya adalah ketika seseorang mempercayai jika hewan purba pernah berada di suatu tempat, dan ketika batu besar atau tebing yang memiliki bentuk seperti binatang, seseorang itu berasumsi jika batu besar maupun tebing tersebut adalah fosil dari hewan purba yang telah termakan usia. Di sini lah khayalan yang sebelumnya ia ciptakan memiliki bentuk nyata.

Metode Pertahanan Hidup

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Dalam buku yang berjudul The Demon Haunted World – Science as a Candle in the Dark yang ditulis oleh Carl Sagan, seorang ahli kosmologi Amerika menjelaskan bahwa fenomena Pareidolia ialah cara bertahan bagi manusia.

Carl Segan juga mengatakan bahwa manusia memiliki cara yang unik dalam bertahan hidup yakni dengan mengandalkan insting. Dengan insting inilah yang akan membuat seseorang bisa memutuskan secara cepat apakah orang-orang di sekitarnya kawan atau justru lawan. 

Bagian dari Seni

Pareidolia

Leonardo da Vinci pernah mengemukakan bahwa fenomena Pareidolia adalah bagian dari kesenian. Ketika orang melihat tembok yang dicat acak, setiap orang yang melihatnya bisa menemukan persepsi berbeda-beda.

Umumnya, seniman sering mengalami fenomena psikologis ini. Bahkan para seniman diharuskan mengalami Pareidolia demi menciptakan inspirasi ide untuk menghasilkan karya yang baik.

Berkaitan dengan Neurotisme

Pareidolia

Association for the Scientific Study of Consciousness menyebutkan bahwa pareidolia adalah fenomena yang berhubungan dengan sifat dan kondisi emosi seseorang. Artinya, ketika seseorang bisa melihat wajah dari objek acak di sekitar, ada hubungannya dengan mood positif serta neurotisme.

Neurotisme sendiri merupakan kestabilan emosi seseorang dalam mengelola perasaan tertekan, cemas atau stres. Di penjuru dunia, ada banyak sekali contoh fenomena psikologis pareidolia. Ada yang diakui oleh banyak orang, namun ada juga yang dianggap persepsi seseorang saja.

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Menemukan pola atau gambar tertentu dari sesuatu yang acak terkadang menjadi sesuatu yang mengasyikkan. Bahkan, bukan tidak mungkin menjadi hobi bagi segelintir orang. Hal yang perlu diingat adalah pareidolia merupakan konsep yang ada di pikiran, bukan hal yang benar-benar nyata.

Apakah Fenomena ini Merupakan Sebuah Penyakit?

Pareidolia

Para peneliti mengungkapkan bahwa ini merupakan hasil dari kerja otak. Otak manusia memiliki area yang bertanggung jawab terhadap pengenalan dan persepsi akan wajah, yaitu pada bagian depan (frontal) dan samping (temporal) otak.

Cerita mitra kami
Parents Wajib Tahu! Ini Cara Atur Strategi Keuangan, Dana Darurat, dan Asuransi di Era Dinamis
Parents Wajib Tahu! Ini Cara Atur Strategi Keuangan, Dana Darurat, dan Asuransi di Era Dinamis
Edukasi Gizi Sejak Dini, 50 Chef Cilik Unjuk Kreativitas di Grand Final Weyoco Junior Chef Indonesia Season 5
Edukasi Gizi Sejak Dini, 50 Chef Cilik Unjuk Kreativitas di Grand Final Weyoco Junior Chef Indonesia Season 5
Kenyamanan Sehari-hari, Kenangan Sepanjang Masa: Cerita di Balik Petit Beary
Kenyamanan Sehari-hari, Kenangan Sepanjang Masa: Cerita di Balik Petit Beary
Dukung Pendidikan dan Lingkungan Sehat, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Gelar CSR di SDN 01 Cilangkap
Dukung Pendidikan dan Lingkungan Sehat, PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Gelar CSR di SDN 01 Cilangkap

Sebagian ahli berpendapat bahwa beberapa orang memang terlahir dengan kecenderungan untuk langsung memproses suatu benda mati menjadi bagian-bagian wajah tertentu sehingga pareidolia dianggap sebagai sesuatu yang normal, tak perlu dikhawatirkan.

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Akan tetapi, kelompok peneliti lainnya berpendapat bahwa munculnya fenomena ini dapat menjadi salah satu gejala adanya penyakit lain, terutama yang berhubungan dengan sistem saraf pusat manusia.

Jika memang Anda sangat sering mengalaminya atau saat mengalaminya Anda benar-benar yakin melihat wajah seseorang, bisa jadi ada masalah tertentu dengan kesehatan Anda. 

Bisakah Pareidolia Diobati?

Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?

Sebenarnya, fenomena ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau dikhawatirkan. Fenomena ini belum terbukti sebagai sebuah penyakit karena sampai saat ini belum ditemukan data yang akurat antara Pareidolia dengan penyakit tertentu. 

Akan tetapi, ada baiknya konsultasikan keluhan yang Anda alami kepada tenaga kesehatan apabila gejala pareidolia dirasa sangat mengganggu kegiatan Anda sehari-hari atau ada kekhawatiran dari orang-orang terdekat Anda.

 

Baca juga:

Zombieing, Ketika Pelaku Ghosting Datang Kembali, Perlukah Diberi Kesempatan Kedua?

Sering Pura-Pura Bahagia? Waspada Gejala Gangguan Psikologis Duck Syndrome

Viral Perempuan Dibungkus Kain, Psikolog:"Itu Gangguan Parafilia"

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Gita Meirillia

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Pareidolia, Penampakan Wajah pada Benda Mati, Sebuah Halusinasi atau Penyakit?
Bagikan:
  • 25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

    25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

  • 52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

    52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

  • 42 Lagu Natal Bahasa Inggris Paling Populer, Klasik hingga Pop!

    42 Lagu Natal Bahasa Inggris Paling Populer, Klasik hingga Pop!

  • 25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

    25 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Natal 2025 yang Penuh Harapan

  • 52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

    52 Film Horor Indonesia Terseram Rating Tinggi dan Paling Populer

  • 42 Lagu Natal Bahasa Inggris Paling Populer, Klasik hingga Pop!

    42 Lagu Natal Bahasa Inggris Paling Populer, Klasik hingga Pop!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti