Stop Memanggil Anak "Gendut", Ini Dampak Buruknya!

Meski bermaksud lucu-lucuan, ternyata panggilan gendut pada anak tetap berdampak buruk. Hasil penelitian yang dipublikasikan 2019 lalu membuktikan hal ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Parents termasuk orangtua yang memanggil anak dengan sebutan si gendut atau sejenisnya? Tahu nggak, ternyata panggilan gendut pada anak berdampak negatif lho.

Tak jarang, anak-anak punya panggilan khusus yang berupa julukan. Biasanya julukan ini diberikan oleh orang dekat, entah orangtua, keluarga, tetangga rumah, hingga teman sebaya.

Nama panggilan tersebut terkadang diberikan berdasarkan kondisi fisik si anak. Contohnya, panggilan si gendut yang sering disematkan pada anak bertubuh gempal.

Penyebutan panggilan si gendut tak selalu bermakna cemoohan. Dalam lingkungan keluarga dekat misalnya, biasanya panggilan semacam ini hanya untuk lucu-lucuan.

Meski demikian, ternyata panggilan gendut tetap punya efek negatif pada anak-anak. Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian terbaru.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Anak gemuk rentan terkena diabetes? Kenali 10 gejala dan cara mencegahnya

Penelitian: Panggilan Gendut Pada Anak Bikin Anak Makin Gemuk

Sekelompok peneliti melakukan pengamatan pada 110 remaja, dengan usia rata-rata 11 tahun, yang berisiko atau mengalami kelebihan berat badan. Para peneliti lalu meminta anak tersebut untuk mengisi kuesioner, seberapa sering mereka dipanggil gendut atau sebutan lainnya yang berkaitan dengan berat badan mereka.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak yang kerap dipanggil dengan sebutan gendut atau ungkapan lain terkait berat badan justru mengalami kenaikan berat badan hingga 33% dibandingkan mereka yang tak diberi julukan serupa. Mereka juga diketahui mengalami kenaikan massa lemak sebesar 91% per tahun.

Hal ini membuktikan, panggilan atau ejekan berdasarkan berat badan berkaitan dengan penambahan berat badan dan lemak tubuh pada anak. Para peneliti menyimpulkan bahwa sebutan gendut membuat anak merasa stres.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pikiran yang stres kemudian berakibat pada kondisi fisik anak. Rasa kesal dan marah karena mendapat panggilan gendut bisa membuat anak melampiaskannya dengan pola makan yang tak sehat.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan oleh World Obesity Federation pada 2019 lalu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, anak yang mengalami kegemukan apalagi sampai obesitas sebaiknya jangan didiamkan. Pasalnya, membiarkan hal tersebut justru akan menyulitkan hidup si anak sendiri di kemudian hari.

Di lingkungan pertemanan, anak gemuk sering menjadi bulan-bulanan hingga jadi sasaran bullying. Sebagai orangtua, Parents tentu tak ingin si kecil menerima perlakuan tak menyenangkan apalagi jika sampai mempengaruhi kondisi psikologisnya.

Artikel terkait: Susu bikin anak gemuk, benarkah? Ini kata ahli nutrisi

Cara Mengatasi Kegemukan pada Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk bantu atasi kegemukan pada anak.

  • Sajikan makanan yang sehat dan seimbang; kunci utama untuk mengatasi kegemukan adalah menerapkan pola makanan yang sehat dan seimbang. Dalam hal makan, anak-anak sangat bergantung pada orangtua sebab mereka belum bisa menyiapkan sendiri. Maka hidangkanlah makanan sehat di atas meja dan batasi ketersediaan junk food di rumah.
  • Biasakan makan buah; anak-anak harus dibiasakan makan buah sejak kecil. Selalu siapkan buah kesukaan mereka di rumah dan ingatkan untuk menyantap buah setiap hari.

  • Biasakan anak membawa botol minum sendiri; agar kebutuhan cairan si kecil tercukupi dan terhindari dari dehidrasi. Selain melancarkan metabolisme, minum air yang cukup dapat mencegah sinyal lapar palsu yang membuat seseorang makan berlebihan.
  • Hindari memberi uang saku berlebih agar anak tak jajan sembarangan.
  • Ajak anak bergerak aktif; jangan sekadar memberi perintah pada anak untuk olahraga, sebagai orangtua Andalah panutannya. Maka ajaklah si kecil bergerak aktif, misalnya minta bantuannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Selain itu, ajaklah si kecil olahraga bersama secara rutin setiap minggu.
  • Berikan motivasi dan pujian; bagi anak yang terlanjut mengalami kelebihan berat badan, mungkin awalnya akan terasa berat bagi mereka untuk bergerak lebih aktif atau menjalankan pola makan sehat. Di sinilah orangtua berperang penting dalam memotivasi. Dorong mereka untuk melakukan perubahan sedikit demi sedikit. Yakinkan bahwa mereka bisa melaluinya. Jangan lupa berikan pujian pada anak setiap kali mereka melakukan pencapaian, sekecil apapun itu.
  • Hindari memberikan makanan sebagai reward atau sebaliknya, membatasi makanan sebagai bentuk hukuman. Latih anak untuk membangun hubungan psikologis yang baik dan wajar dengan makanan.
  • Jadikan makan bersama sebagai kegiatan yang menyenangkan dalam keluarga.
  • Ajak si kecil untuk terlibat dalam proses menyiapkan hingga menghidangkan makanan.

Itulah penelitian mengenai dampak buruk soal panggilan gendut kepada anak. Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Baca juga:

id.theasianparent.com/risiko-obesitas-pada-anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Titin Hatma