Kebudayaan Indonesia begitu beragam. Dari mulai kesenian tradisional, tradisi memasak, hingga ranah mode unik dengan berbagai pakaian tradisionalnya. Salah satu yang menarik untuk dibahas adalah pakaian adat khas dari daerah Maluku, Parents.
Berbeda dari pakaian tradisional pada umumnya yang memiliki desain kompleks, pakaian daerah Maluku justru terkesan minimalis. Desain pakaiannya lebih sederhana dan mudah dipakai.
Meski begitu, pakaian daerah dari Bumi Seribu Pulau ini tetap berkesan. Hal ini karena, aksesori dan detail pakaiannya cenderung unik sehingga menambah kesan menarik ketika dikenakan.
Artikel Terkait: 9 Seleb Berdarah Maluku, Prilly Latuconsina hingga Jonas Rivanno
Tradisi Penggunaan Pakaian Adat Maluku
Daya tarik dari Maluku sangat beragam, mulai dari makanan khas Maluku, alat musik tradisional Maluku, tarian Maluku, kebiasaan masyarakat Maluku, sumber daya alamnya, hingga ragam pakaian adat khas daerah Maluku sangat menarik untuk dikulik.
Melansir laman Mata Maluku, ternyata setiap strata tradisional Maluku punya gaya berpakaian adat tersendiri, lho. Misalnya, pakaian tradisional untuk raja akan tampak berbeda dibandingkan dengan untuk bangsawan dan rakyat biasa.
Selain itu, sama seperti daerah lain, pemakaian pakaian adat di Maluku juga disesuaikan dengan bentuk acaranya. Jadi, penggunaan pakaian adat ini tidak dilakukan sembarangan.
Umumnya, pakaian adat dikenakan ketika ada upacara adat atau seremonial lain. Serta, pakaian yang digunakan pun harus disesuaikan dengan acara.
Misalnya, untuk acara adat atau daerah, penggunaan pakaian adat mungkin harus disesuaikan dengan standar strata. Namun, untuk acara semi formal, pakaian daerah yang dikenakan bisa lebih bebas dan modern.
Artikel terkait: Potret 7 Keluarga Artis Pakai Baju Adat Bali, Yang Mana Favorit Parents?
Jenis-Jenis Pakaian Adat Daerah Maluku dan Penjelasannya
Parents, pakaian adat daerah Maluku ternyata terdiri dari banyak jenis atau macam. Melansir berbagai sumber, berikut kami rangkum beberapa jenis pakaian adatnya yang populer sebagai berikut:
1. Baju Adat Cele
Merupakan salah satu pakaian tradisional khas Ambon, Maluku. Desainnya didominasi oleh warna putih dan merah, serta motif garis-garis geometris.
Untuk perempuan, baju cele ini terdiri dari kebaya putih, kain sarung untuk bawahan, konde, hiasan kepala, selop, serta disempurnakan dengan kain lenso yang dikalungkan di leher.
Fakta menarik, ketika seorang perempuan mengenakan pakaian cele, maka ia akan disebut sebagai nona baju Cele Kaeng atau nona kain salele.
Sedangkan untuk laki-laki, setelan ini terdiri dari kemeja putih berkerah melingkar, celana kain putih atau hitam, serta luaran jas bewarna merah dengan motif perak atau pun emas.
Biasanya, baju cele dipakai dalam upacara adat seperti pelantikan raja, acara cuci negeri, pesta negeri, atau acara adat lainnya.
Presiden Jokowi juga pernah mengenakan baju adat ini saat berkunjung dan menerima gelar adat kehormataan dari rakyat Maluku.
2. Pakaian Baniang
Pakaian baniang ini sebenarnya merupakan pakaian tradisional suku Jawa yang tinggal di daerah Maluku.
Namun, seiring berjalannya waktu, pakaian ini akhirnya menjadi populer dan sering digunakan oleh warga lokal Maluku.
Pakaian baniang atau yang disebut sebagai baniang putih ini juga tersedia untuk laki-laki dan perempuan.
Untuk laki-laki biasanya terdiri dari kemeja baniang putih, mirip seperti pakaian adat Maluku biasa tapi perbedaannya terletak pada kerah.
Pakaian ini juga biasanya dilengkapi dengan jas atau rompi hitam. Sedangkan untuk perempuan, pakaian terdiri dari kebaya putih dengan corak tipis.
3. Pakaian Adat Maluku Selanjutnya Adalah Baju Koja
Merupakan pakaian adat Maluku Utara. Berdasarkan sejarahnya, penggunaannya biasanya untuk golongan pemuda bangsawan.
Ini merupakan salah satu pakaian adat Maluku yang sederhana dan kerap digunakan dalam acara semi formal.
Untuk desainnya, baju koja terdiri dari kain bewarna kuning dan hijau.
Untuk laki-laki, aksesori tambahan yang dikenakan adalah jubah pancang dan celana bahan.
Sementara untuk perempuan, biasanya dipadukan dengan kebaya dan songket bewarna kuning dan hijau.
4. Kebaya Hitam Gereja
Mayoritas masyarakat Maluku memeluk agama Kristen. Nah, pakaian masyarakat sana yang kerap digunakan untuk beribadah ke gejera kini berkembang menjadi salah satu pakaian daerahnya yang khas.
Selaras dengan namanya, pakaian daerah ini identik dengan warna hitam. Kebaya hitam dengan corak tertentu untuk perempuan, serta kemeja panjang dan jas hitam untuk laki-laki.
Artikel terkait: Mengenal Baju Bodo, Baju Tertua di Dunia Kebanggaan Suku Bugis
5. Manteren Lamo
Manteren lamo merupakan pakaian adat daerah Maluku Utara yang berdasarkan sejarahnya khusus digunakan oleh keturunan kerajaan.
Merupakan pakaian para Sultan kerajaan dan menjadi salah satu peninggalan dari kerajaan Ternate dan Tidore.
Umumnya, para sultan mengenakan pakaian ini saat perayaan adat.
Adapun bahan utama dari pakaian daerah yang satu ini adalah jas merah dengan bordir emas dan detail yang lebih kompleks.
Fakta unik, pakaian adat satu ini jarang ditemukan modifikasinya. Pasalnya, baju ini memiliki nilai adat tinggi.
Bagi masyarakat Maluku, memodifikasi pakaian manteran lamo bisa menjadi bentuk penghinaan tersendiri bagi budaya mereka.
6. Kimun Gia, Pakaian Adat Maluku yang Sederhana tapi Elegan
Nah, jika manteren lamo digunakan oleh para Sultan, kimun gia ini umumnya digunakan oleh para permaisuri Maluku Utara. Desainnya sederhana, seperti kebaya putih pada umumnya.
Hanya saja detail dari pakaian ini berbeda, yakni menggunakan bahan satin, aksesori berupa emas dan berlian, serta bawahannya menggunakan kain songket. Sederhana tapi tetap elegan.
7. Baju Nona Rok
Merupakan pakaian tradisional yang kerap dikenakan saat pesta adat. Biasanya khusus digunakan oleh para perempuan yang menari di sana.
Baju nona rok yang dikenakan oleh perempuan tersebut merupakan modifikasi dari baju kimun gia.
Ini merupakan perpaduan dari baju kebaya putih Maluku yang ditambahkan kain lenso dan hiasan kepala yang memiliki warna lebih mencolok.
8. Kebaya Dansa
Ini merupakan istilah yang merujuk pada pakaian khusus laki-laki yang digunakan saat ia berdansa dengan perempuan Maluku yang mengenakan baju nona rok.
Meski bernama kebaya, tetapi pakaian ini berbentuk kemeja tak berkancing dan memiliki kerah melingkar.
Warnanya juga biasanya menyesuaikan dengan warna baju nona rok yang dikenakan pasangan perempuan.
9. Baju Bangsawan
Merupakan pakaian adat Maluku Utara yang khusus digunakan oleh para kaum bangsawan.
Untuk laki-laki, pakaian ini terdiri dari jubah putih panjang selutut dengan bordir emas. Bawahannya berupa celana panjang bewarna putih atau hitam.
Biasanya, setelan ini juga dipadukan dengan peci bewarna emas untuk menunjukkan identitas bangsawan mereka.
Sementara untuk perempuan, setelan baju bangsawan terdiri dari kebaya putih dengan bawahan kain songket bewarna senada atau putih keemasan. Biasanya dipadukan dengan perhiasan berupa emas atau berlian.
Seiring berjalannya waktu, baju bangsawan ini biasanya digunakan oleh para golongan pejabat atau tamu penting yang sedang berkunjung ke Maluku Utara.
Artikel terkait: 4 Potret Menawan Iriana Joko Widodo Mengenakan Baju Adat Saat HUT RI
Itulah ulasan seputar baju adat daerah Maluku dan jenis-jenisnya. Ternyata sangat beragam dan unik, ya.
Parents juga bisa mengenalkan tentang macam-macam baju daerah Maluku ini kepada si kecil untuk menambah pengetahuannya tentang budaya Indonesia.
***
Baca juga:
Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
9 Artis Ini Cantik dan Anggun Kenakan Busana Koto Gadang di Perkawinannya