Setiap daerah di Indonesia memiliki pakaian adatnya masing-masing. Provinsi Maluku sendiri memiliki beberapa jenis baju adat atau busana tradisional. Diantaranya adalah Baju Cele yang merupakan pakaian wajib untuk upacara adat dan hari-hari besar seperti pelantikan raja hingga acara cuci negeri.
Baju Cele memiliki ciri khas yaitu perpaduan warna putih dan warna yang cerah seperti merah. Pakaian tradisional ini memiliki motif khas berupa garis-garis geometris atau kotak-kotak kecil. Ada dua jenis Baju Cele yang berbeda, dimana masing-masing diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan.
Berikut adalah beberapa hal-hal menarik yang dapat Parents ketahui mengenai pakaian adat dari Maluku tersebut.
Artikel Terkait: Mengenal 9 Jenis Pakaian Adat Daerah Maluku yang Sederhana dan Unik
Mengenal Baju Cele, Pakaian Adat Tradisional Maluku
Sumber: Sewa Ajah
Baju Cele berupa baju kurung yang memiliki panjang hingga pertengahan pinggul. Baju ini memiliki bagian leher berbentuk V dan berlengan panjang. Biasanya pakaian ini dipadukan dengan kain pelekat yang ‘disalele’ atau disarung dari luar dan dilapisi hingga batas lutut.
Apabila seorang gadis yang belum menikah memakai pakaian ini, maka ia akan disebut Nona Baju Cele Kaeng atau Nona Kain Salele. Namun jika yang mengenakannya adalah perempuan yang sudah menikah, ia akan dipanggil Nyonya Kain Salele.
Masyarakat Maluku bisa memakai pakaian ini tanpa alas kaki atau mengenakan sepatu pantofel warna hitam dan kaus kaki putih.
Berdasarkan sejarah, pakaian adat Maluku banyak mendapatkan pengaruh dari pakaian Eropa. Tak heran jika Baju Cele memiliki ciri-ciri pakaian Eropa atau Barat.
Selain digunakan pada hari-hari besar, masyarakat Maluku modern saat ini mengenakan baju tersebut pada acara penting seperti perkawinan atau beribadah ke Gereja.
Pada tahun 2014, Wali Kota Ambon, Richard Luohenapessy menetapkan penggunaan Baju Cele untuk menggantikan seragam batik untuk para pelajar di tingkat SMP dan SMA setiap hari Jumat dan Sabtu.
Kebijakan tersebut diterapkan agar masyarakat Maluku dapat terus melestarikan pakaian tradisional peninggalan leluhur ini.
Artikel Terkait: 9 Artis Berdarah Maluku, Prilly Latuconsina hingga Almarhum Glenn Fredly
Baju Cele untuk Pria
Sumber: Gurat Garut
Baju Cele untuk kaum pria berupa kemeja putih sebagai dalaman dan jas berwarna cerah. Kemudian untuk bagian bawahnya digunakan celana berwarna hitam atau yang berwarna sama dengan jasnya. Pada umumnya warna pakaian tradisional ini adalah merah terang yang disertai motif emas atau perak.
Dikutip dari Sering Jalan, laki-laki Maluku juga mengenakan sepatu pantofel hitam ketika mengenakan busana adatnya.
Baju untuk Perempuan dan Aksesorisnya
Sumber: Bataswaktu
Berbeda dengan pria yang tampilannya lebih simpel, untuk perempuan cenderung lebih rumit dengan berbagai aksesoris.
Terdapat beberapa pelengkap untuk perempuan. Yang pertama adalah mereka mengenakan pakaian dalam yang disebut Cole, yaitu dalaman serupa kutang yang dipakai di balik kebaya. Bajunya sendiri berupa kebaya putih berlengan panjang dan berkancing. Kebaya Baju Cele ini terbuat dari brokat halus, dan dilengkapi dengan ikat pinggang yang terbuat dari perak bernama Pending.
Perempuan Maluku juga mengenakan rok panjang yang dijahit lipit kecil. Rok ini terbuat dari kain bermotif kembang-kembang berwarna merah atau oranye.
Sumber: IDN Times
Artikel Terkait: 12 Jenis Alat Musik Khas Maluku, Sejarah dan Cara Memainkannya
Kemudian untuk hiasan rambutnya, perempuan Maluku menggulung rambutnya menjadi konde. Bentuk konde Maluku pada umumnya sama dengan konde di Jawa.
Tusuk konde perempuan Maluku disebut dengan Haspel, yaitu tusuk konde yang berwarna emas dan perak. Haspel digunakan bersma dengan Kak Kuping sejumlah 4 buah yang berbentuk seperti kembang. Diletakkan pula sisir konde di bagian tengahnya dan dilingkarkan bunga Ron yang terbuat dari gabus.
Selain itu, sang gadis atau nyonya akan mengenakan kain Lenso, yaitu kain berupa sapu tangan yang diletakkan di bagian pundak. Lenso akan dikaitkan menggunakan peniti ke baju dan bergerak-gerak saat ia berjalan.
Dilansir dari Indonesia Kaya, penggunaan Lenso ini adalah tradisi yang mendapat pengaruh dari budaya Belanda. Perempuan Eropa kerap membawa saputangan sebagai aksesoris pelengkap pakaian mereka.
***
Itulah beberapa hal menarik mengenai Baju Cele, baju nasional masyarakat Maluku. Jika Parents berasal dari Maluku atau pernah mengunjungi provinsi tersebut tentu sudah tidak asing lagi dengan busana tradisional tersebut.
Baca Juga:
50 Nama bayi dari Bahasa Maluku untuk inspirasi nama bayi perempuan dan laki-laki
Sejarah, Makna Filosofis, serta Resep Papeda yang Jadi Makanan Khas Papua & Maluku
Unik dan Lezat, 10 Makanan Khas Ambon yang Populer dan Wajib Dicoba
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.