Baju bodo adalah pakaian tradisional milik masyarakat suku Bugis di Sulawesi Selatan. Dulunya, pakaian ini hanya dikenakan untuk acara-acara tertentu seperti upacara pernikahan atau acara-acara penting lainnya.
Baju ini juga digadang-gadang sebagai baju tertua di dunia karena ditemukan pertama kali pada abad ke-9. Nah, supaya Parents makin tahu tentang pakaian tradisional yang satu ini, yuk simak ulasan lengkap kami berikut ini!
Mengenal Baju Bodo, Baju Tertua di Dunia Kebanggaan Suku Bugis
Tara Basro memakai baju bodo. (Sumber: Instagram/@tarabasro)
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, etnis, dan budaya yang berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dilihat dari keberadaan beraneka ragam bahasa, makanan, arsitektur, bahkan hingga pakaian. Jika di pulau Jawa ada kebaya, di Sulawesi Selatan ada baju bodo yang merupakan pakaian tradisional kebanggaan suku Bugis.
Baju bodo konon adalah baju tertua di dunia. Baju yang terbuat dari kain tenun ini sudah dipakai oleh masyarakat suku Bugis sejak abad ke-9 untuk menghadiri acara-acara penting seperti upacara adat dan pernikahan. Meski demikian, dunia internasional baru mengenal baju ini pada abad ke-18 ketika banyak bangsawan Eropa menggunakan baju yang terbuat dari serat kapas.
Foto: Instagram @meimeibridal
Bodo sendiri dalam bahasa Bugis berarti pendek. Ini karena baju bodo yang otentik memang didesain menggunakan lengan pendek. Penggunaan kapas sebagai bahan dasar baju bodo juga membuat model baju ini sedikit terawang sehingga memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.
Namun, seiring berkembangnya agama Islam di Sulawesi Selatan, model baju adat ini disesuaikan dengan syariat Islam. Lengannya dibuat panjang kemudian juga disertai dengan baju dalaman berwarna senada. Tak lupa, sarung sutera melekat untuk menutupi tubuh bagian bawah.
Baca juga: 5 Fakta dan Sejarah Baju Cheongsam, Warisan Budaya China yang Mendunia
Filosofi Warna Baju Bodo, Cerminan Status dan Usia Pemakainya
Sumber: Panrita News
Jika Parents perhatikan, pakaian tradisional yang satu ini memang tersedia dalam berbagai warna. Corak warnanya pun cenderung berani seperti merah, jingga, hijau, hingga yang agak gelap tapi tetap bold yaitu ungu. Nah, tahukah Parents bahwa corak warna pakaian ini ternyata mencerminkan usia dan status pemakainya di masyarakat.
Bahkan tak cuma itu saja, masing-masing warna juga memiliki filosofi tersendiri yang lagi-lagi melambangkan si pemakai. Lalu, apa saja filosofi di balik warna baju bodo? Nah, mari kita cari tahu satu per satu.
1. Warna Merah Muda
Foto: Instagram @ummu_bridalcollection
Sebagai catatan, baju ini biasanya dipakai oleh perempuan. Oleh sebab itu, filosofi yang melekat pada warna baju juga berkaitan dengan status perempuan dalam masyarakat. Sebagai contoh, warna merah muda dipakai oleh perempuan berusia 10-14 tahun. Dalam bahasa Bugis, merah muda disebut Bakka yang artinya setengah matang.
2. Baju Bodo Warna Jingga
Warna jingga umumnya dipakai oleh perempuan berusia 14-17 tahun. Pemakaian baju bodo pada usia ini biasanya juga berlapis untuk menutupi payudara perempuan yang sudah mulai tumbuh. Warna jingga juga melambangkan periode pada usia ini yang diibaratkan masih ranum.
Baca juga: Mengenal Calung, Alat Musik Tradisional yang Menghasilkan Harmoni Indah dan Khas
3. Warna Merah
Foto: Instagram @rumah_pengantin_inna
Merah biasanya dipakai oleh perempuan berusia 17-25 tahun. Warna ini ditujukan untuk perempuan yang belum menikah atau sudah menikah tetapi belum memiliki keturunan. Merah di sini melambangkan darah menstruasi yang merupakan lambang bahwa perempuan sudah dewasa.
4. Warna Hijau
Lain lagi dengan baju bodo berwarna hijau. Warna ini khusus dipakai untuk bangsawan Bugis. Dalam bahasa Bugis hijau mempunyai makna kudara yang melambangkan penghormatan terhadap keluarga kerajaan.
Baca juga: 5 Tips Menyimpan Baju Pesta Anak agar Tidak Mudah Rusak
Foto: Instagram @meimeibridal
5. Baju Bodo Warna Ungu
Untuk perempuan yang berstatus janda, baik karena perceraian maupun ditinggal mati suaminya, maka warna yang diperuntukkan baginya adalah warna ungu.
6. Warna Putih
Warna putih dipakai oleh para pengasuh, pembantu, dan dukun yang melambangkan kesucian dan supranatural.
7. Warna Hitam
Foto: Instagram @sezhilvirginshe92
Perempuan di atas usia 25 tahun hingga 40 tahun biasanya memakai warna hitam.
8. Warna Kuning
Anak-anak memakai warna kuning yang melambangkan keceriaan. Warna kuning dalam bahasa Bugis disebut juga Waju Pella-pella. Pella-pella artinya adalah kupu-kupu dimana ia selalu terbang dan ceria seperti dunia anak-anak.
Walau demikian, saat ini penggunaan baju bodo sudah lebih fleksibel. Artinya, siapa saja bebas memakai baju tradisional ini dengan warna apapun tanpa melihat usia dan status mereka di masyarakat. Pemakaiannya juga seringkali dibarengi dengan pernak-pernik perhiasan seperti gelang, kalung, cincin, dan lain sebagainya.
Foto: Instagram @_bajubodomodern_azbridal
Nah, Parents, itulah serba-serbi seputar baju bodo, sejarah, dan juga filosofinya. Dalam perkembangannya, tak sedikit pula desainer tanah air yang memodifikasi baju bodo menjadi lebih modern. Alhasil, baju ini pun bisa dipakai dalam berbagai acara tak hanya acara-acara formal saja. Yuk lestarikan budaya Indonesia dengan memakai baju adat ini!
Baca juga:
10 Tips Mencuci Baju Bayi yang Aman, Cek Parents!
Ini Dia 5 Tips Beli Baju Secara Online untuk Bunda Smart Shopper
Tampil Modis dan Stylish, Inilah 7 Tips Memilih Baju Sesuai Bentuk Badan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.