Pakai Masker di Rumah, Perlukah di Tengah Lonjakan Kasus COVID-19?

Penularan COVID-19 bisa saja terjadi di dalam rumah apabila salah satu anggota keluarga adalah OTG. Kalau begitu, apa perlu pakai masker di rumah?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selama lonjakan kasus COVID-19 masih dalam angka yang tinggi, kita diimbau untuk tidak bepergian dan tetap berada di rumah (stay at home). Meskipun begitu, risiko penularan dalam rumah tetap ada. Lantas, haruskah kita tetap pakai masker di rumah untuk pencegahan COVID-19?

Perlukah Pakai Masker di Rumah untuk Pencegahan COVID-19?

Faktanya, penularan COVID-19 bisa saja terjadi di dalam rumah apabila salah satu anggota keluarga adalah OTG atau orang tanpa gejala. Pemakaian masker di dalam rumah merupakan bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19,  yang dijalankan dalam kondisi tertentu.

Melansir Kompas.com, menurut Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Erna Mulati, orang yang memiliki aktivitas luar rumah yang tinggi atau orang dengan mobilitas tinggi sebaiknya tetap menggunakan masker saat berada di rumah. Hal ini dikarenakan meski OTG sekalipun, mereka masih dapat menularkan virus ketika batuk, berbicara, ataupun bersin.

Artikel terkait: Aturan Terbaru, Masyarakat Harus Tunjukkan Sertifikat Vaksin Saat Berkunjung ke Warteg

Anjuran tersebut dikeluarkan berdasarkan data, salah satunya data yang berasal dari North Carolina Department of Health and Human Services (NCDHHS). Dalam data tersebut disebutkan bahwa risiko penularan antar individu dengan jarak 2 meter dapat diminimalkan, yaitu dengan risiko penularan menjadi hanya 1,5 persen apabila masing-masing orang tersebut memakai masker.

Jika yang memakai masker hanya orang yang sakit, risikonya menjadi 5 persen. Jika orang yang sakit tak memakai masker sementara orang yang tidak sakit memakai masker, risiko penularannya menjadi 30 persen. Sedangkan, jika tidak ada yang memakai masker di antara individu tersebut, risiko penularannya adalah 90 persen.

4 Kondisi yang Mengharuskan Selalu Pakai Masker di Rumah

Mengutip dari Cleveland Clinic, menurut Donald Dumford III, MD, MPH, ada beberapa kondisi di mana kita harus tetap mengenakan masker, bahkan meski berada di rumah.

1. Berada di Sekitar Orang-Orang yang Tidak Tinggal Serumah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun selama pandemi kita dianjurkan tetap berada di rumah, ada kondisi di mana orang yang berasal dari luar rumah datang berkunjung. 

Misalnya seorang mahasiswa yang memutuskan untuk pulang ke rumah dari kota tempat ia kuliah. Apabila ia memutuskan untuk tinggal lebih lama, maka ia harus dikarantina, dan selama itu ia beserta orang rumah harus tetap menggunakan masker.

Artikel terkait: Masker Kain atau Medis, Kapan Harus Diganti? Simak Penjelasan Dokter

2. Memakai Masker di Rumah Ketika Ada Anggota Keluarga yang Sakit

Jika ada anggota keluarga yang sakit dan Parents tidak yakin apakah itu gejala flu biasa atau  COVID-19, tidak ada salahnya untuk tetap siaga dan menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya adalah dengan mengenakan masker.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anggota keluarga yang sakit harus tetap memakai masker sampai diketahui bahwa itu itu bukan gejala COVID-19, begitu juga anggota keluarga yang lain.

3. Anggota Keluarga yang Sering Keluar Rumah karena Pekerjaan

Beberapa anggota keluarga mungkin sering keluar untuk urusan pekerjaan, misalnya mereka yang bekerja sebagai driver. Jadi ada kemungkinan besar mereka menjadi pembawa penyakit sebelum mereka mengembangkan gejala.

Jadi, sangat penting bagi mereka untuk tetap menggunakan masker meski berada di rumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ada 5 kondisi di mana kita harus tetap memakai masker meski di dalam rumah, yaitu:

  • Ada anggota keluarga yang terjangkit COVID-19.
  • Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terjangkit COVID-19 disebabkan aktivitas di luar rumah.
  • Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
  • Ketika bersama-sama di dalam ruangan sempit.
  • Ketika tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter. 

Siapa Saja yang Tidak Harus Pakai Masker?

Memakai masker merupakan protokol standar mencegah penyebaran COVID-19. Kendati demikian, terdapat beberapa kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk memakai masker. Menurut CDC, masker sebaiknya tidak dikenakan oleh orang-orang berikut:

  • Anak usia di bawah dua tahun
  • Orang yang memiliki masalah pernapasan
  • Orang yang tidak sadarkan diri
  • Mereka yang tidak bisa atau tidak berdaya melepaskan masker sendiri.

Artikel terkait: Penting! 6 Tips Membujuk Anak Mau Menggunakan Masker saat Keluar Rumah

Tips Memilih Masker

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

CDC juga memberikan tips saat akan memilih memilih masker. Ini dia beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Masker yang memiliki dua atau lebih lapisan kain
  2. Masker yang menutupi hidung dan mulut sepenuhnya
  3. Ukuran masker yang pas di wajah dan tidak memiliki celah
  4. Masker memiliki kawat hidung untuk mencegah udara bocor keluar dari bagian atas

Serta jangan memilih masker dengan kriteria berikut:

  1. Masker yang terbuat dari kain yang membuat sulit bernapas, misalnya vinyl
  2. Jenis masker yang memiliki katup atau ventilasi pernapasan yang memungkinkan partikel virus keluar-masuk
  3. Masker yang diprioritaskan untuk petugas kesehatan, seperti masker respirator N95

****

Parents, itulah penjelasan tentang perlu tidaknya memakai masker di rumah. Semoga ulasan ini menambah wawasan Anda, ya.

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/mask-acne

id.theasianparent.com/jangan-pakai-masker-scuba-dan-buff

id.theasianparent.com/kesalahan-penggunaan-masker

Penulis

Titin Hatma