Di masa pandemi seperti sekarang, memakai masker sudah menjadi keseharian bagi masyarakat. Hampir semua aktivitas luar rumah dilakukan dengan memakai masker. Namun, perlu diingat pemakaian masker dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masker menjadi sarang mikroba yang tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, Parents wajib tahu kapan waktu ganti masker yang ideal?
Penjelasan Dokter tentang Waktu Ganti Masker
Menurut Doktor Patrick Grant, ahli mikrobiologi dari Universitas Atlantik Florida, melansir CBS12.com, memakai masker dalam waktu lama membuat mikroorganisme patogen seperti bakteri dan jamur dapat tumbuh dan menumpuk pada permukaan bagian dalam masker, bahkan dari orang yang sehat sekalipun.
Secara umum, patogen yang tertinggal di masker tidak memengaruhi kesehatan, kecuali patogen tersebut dibiarkan menumpuk karena pemakian yang terlalu lama dan berulang. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencuci kembali masker tersebut sebelum digunakan kembali atau menggantinya dengan yang baru.
Terkait seberapa lama waktu penggunaan masker, pemakaian masker bedah atau masker sekali pakai sebaiknya tidak lebih dari 6 jam, terlebih lagi jika masker tersebut sudah basah. Selain itu, disarankan agar tidak menyimpan masker yang sudah digunakan untuk dipakai lagi keesokan harinya.
Untuk masker kain, 4 jam penggunaan adalah batas waktu maksimalnya. Setelah itu, masker harus segera dicuci sebelum digunakan kembali agar mikroorganisme patogen tidak menempel di masker yang bisa saja terhirup masuk ke dalam tubuh.
Artikel terkait: Cek Fakta: Masker Ganda Efektif Cegah COVID-19, Benar atau Tidak?
6 Tanda Harus Ganti Masker
Setelah mengetahui batas penggunaan masker yang baik, terdapat beberapa indikator lain bahwa masker yang kita gunakan harus segera diganti. Apa saja?
1. Sudah Tidak Nyaman Digunakan
Pemakaian masker mulai menjadi tidak nyaman apabila kainnya sudah mulai menyusut dan talinya sudah mulai kehilangan elastisitasnya, sehingga membuat telinga sakit karena iritasi. Masker juga tidak lagi menutupi mulut dan hidung sepenuhnya, serta sering terbuka ketika kita berbicara. Jika menemukan tanda seperti ini pada masker, segera ganti dengan yang baru.
2. Harus Segera Mengganti Masker Jika Robek dan Warnanya Usang
Masker adalah salah satu benda yang bisa rusak seiring waktu. Pencucian dan pengeringan berulang dapat menyebabkan masker menjadi robek, membentuk lubang dan mengurangi elastisitasnya, serta warnanya menjadi usang. Masker dengan ciri seperti itu tidak lagi efektif untuk dikenakan.
3. Ganti Masker jika Menyebabkan Masalah pada Kulit
Menurut American Academy of Dermatology, masker bisa saja menyebabkan atau memperburuk sejumlah masalah kulit, termasuk ruam alergi, kulit kering, jerawat, rosacea dan eksim. Masalah ini disebabkan oleh gesekan yang menyumbat pori-pori, peningkatan kelembapan dan bahan-bahan dalam masker seperti pewarna, karet, dan pengawet. Disarankan untuk mengganti masker dengan jenis yang lain apabila mendapat masalah tersebut.
4. Jika Menggunakan Masker Sekali Pakai
Kebanyakan masker yang beredar di masyarakat adalah jenis masker sekali pakai atau disposable mask. Terdapat masker jenis lain seperti masker bedah dan N95, namun kedua jenis masker tersebut umumnya digunakan oleh tenaga kesehatan. Apabila Patents menggunakan masker sekali pakai, setelah pemakaian 6 jam harus segera diganti.
5. Ganti Masker jika Belum Dicuci Selama Beberapa Minggu
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, untuk jenis masker yang bisa dipakai berulang, harus dicuci setidaknya sekali setiap hari atau setiap kali kotor. Namun jika Parents lupa untuk mencuci masker tersebut setelah beberapa minggu, segera ganti dengan masker baru untuk meminimalisir kontaminasi.
6. Ganti Masker jika Tidak Sesuai Standar Kesehatan
Seiring munculnya varian COVID-19 baru dengan tingkat penularan yang lebih cepat dan mudah, Parents pun harus semakin waspada. Salah satu caranya dengan memakai masker yang memiliki fungsi yang baik.
CDC merekomendasikan untuk memilih masker yang setidaknya memiliki dua lapisan, serta menutup mulut dan hidung sepenuhnya tanpa celah. Sebaliknya, hindari menggunakan masker yang hanya terdiri dari satu lapisan saja, bandana, serta masker yang membuat kesulitan untuk bernapas.
Artikel terkait: Kemenkes Larang Penggunaan Masker Scuba dan Buff, Ini Alasannya
Cara Menggunakan Masker yang Benar
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, juga menyarankan agar setiap orang dapat mengetahui cara pemakaian masker yang baik dan benar dalam menghadapi situasi pandemi COVID-19. Melalui laman situsnya, WHO menguraikan dasar-dasar cara memakai masker, sebagai berikut:
- Bersihkan tangan sebelum memakai masker, juga sebelum dan sesudah melepasnya, dan setelah menyentuhnya setiap saat.
- Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu.
- Saat melepas masker, simpan dalam kantong plastik bersih, dan setiap hari cuci jika itu masker kain, atau buang masker medis di tempat sampah.
- Jangan gunakan masker dengan katup.
****
Jadi, sekarang Parents sudah paham, kan, waktu ganti masker yang tepat? Semoga bermanfaat!
Baca juga:
7 Kesalahan Penggunaan Masker, Yuk Perbaiki Sekarang!
id.theasianparent.com/bahaya-tali-masker
9 Cara Membuat Masker Kain, Efektif Saat Digunakan dengan Masker Medis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.