Ada begitu banyak desas-desus tentang penggunaan alat kontrasepsi Intra-Uterine Device (IUD). Salah satunya pendapat yang mengatakan pakai iud telat mens.
Hal itu pun dipertegas dengan banyaknya pertanyaan dan cerita pengalaman para ibu dalam aplikasi the Asian parent Indonesia. Di mana mereka yang mengaku telah menggunakan KB IUD tetapi mengalami keterlambatan menstruasi. Alhasil, mereka pun khawatir akan hamil kembali meskipun telah menggunakan alat kontrasepsi.
“Ibu-ibu di sini ada yang pakai IUD telat mens? Soalnya saya setelah pakai spiral malah telat datang bulan. Jadi khawatir hamil anak kedua di saat anak saya masih 6 bulan,” tanya seorang ibu dengan nama akun Echa di dalam forum Aplikasi theAsianparent.
Tidak bisa dipungkiri, memilih alat kontrasepsi memang tidak semuda membalikan telapak tangan. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan lebih dulu, termasuk mengomunikasikannya pada pada pasangan.
Jika di antara Bunda sedang mempertimbangan untuk menggunakan IUD atau spiral, masih membutuhkan informasi yang terkait di dalamnya, berikut penjelasan lengkap Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andry, Sp. OG dari Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya.
Dok, bisa dijelaskan apa yang dimaksud dengan Intra-Uterine Device (IUD)?
Intra-Uterine Device (IUD) dikenal juga sebagai Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), maupun KB spiral.
Pada umumnya IUD berbentuk huruf T, terbuat dari bahan plastik yang berlapis logam dan terdapat jenis yang dilapis dengan hormon. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di dalam rahim dengan tujuan untuk mencegah kehamilan.
Bagaimana cara penggunaannya?
Pemasangan IUD dilakukan oleh tenaga medis (dokter), mungkin akan disertai sedikit rasa tidak nyaman ketika prosedur pemasangan. Hal ini dapat diatasi dengan terlebih dahulu mengonsumsi obat pereda nyeri.
Sebagai langkah awal, daerah vagina akan dibersihkan dahulu oleh dokter. Kemudian dokter akan memasukkan alat spekulum atau cocor bebek untuk membuka liang vagina.
Selanjutnya kedalaman rahim akan diukur dan dokter akan memasukkan IUD ke dalam rahim melalui vagina. Pemasangan IUD lebih mudah dilakukan pada wanita dalam keadaan sedang mengalami menstruasi.
Seberapa besar efektivitas IUD untuk mencegah kehamilan?
Beberapa penelitian mengemukakan efektivitas IUD untuk mencegah kehamilan dapat mencapai 99 persen.
Bagaimana dengan kelebihan dan kekurangan IUD?
Kelebihan:
- Memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan
- Dapat dilepas kapan saja
- Tidak mempengaruhi kesuburan
- Tidak terjadi efek samping seperti kegemukan yang kerap dikeluhkan oleh pengguna kontrasepsi oral
- Alat kontrasepsi yang aman bagi ibu menyusui.
Kekurangan:
- Rasa kurang nyaman saat prosedur pemasangan
- Alat mungkin bergeser sehingga akan mempengaruhi efektivitasnya dalam mencegah kehamilan
- Mungkin terjadi perdarahan dan atau kram
- Tidak diperuntukkan bagi wanita dengan penyakit radang panggul, kelainan rahim, kanker rahim, ataupun penyakit menular seksual. IUD tidak dapat mencegah penyakit menular seksual.
Apakah benar penggunaan IUD bisa membuat seorang perempuan telat menstruasi? Bagaimana penjelasannya?
Penggunaan IUD mungkin mengubah pola menstruasi sehingga menyebabkan gangguan pada perdarahan menstruasi. Baik menyebabkan perdarahan di luar masa menstruasi pada umumnya ataupun memperpendek masa menstruasi.
Hal ini mungkin terjadi karena IUD menyebabkan peradangan lokal yang bersifat non-infeksi pada lapisan uterus sehingga menimbulkan respons perdarahan.
Sementara untuk IUD yang disertai dengan hormon, keberadaan hormon akan mungkin menyebabkan gangguan atau keterlambatan pada siklus menstruasinya.
Apa yang harus dilakukan ketika mengetahui kondisi telat menstruasi saat menggunakan IUD?
Keterlambatan siklus menstruasi itu sesuatu yang umum dan mungkin terjadi pada pemakaian IUD berlapis hormon. Apabila Anda cemas saat mengalami kondisi tersebut, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, salah satu keluhan yang banyak timbul dari penggunaan IUD ini bisa membuat darah menstruasi lebih banyak. Apakah kondisi ini memang wajar dan mengapa bisa terjadi?
Kondisi ini mungkin terjadi karena IUD yang ditempatkan di dalam rahim dapat berpotensi memicu peradangan atau inflamasi lokal pada dinding dalam rahim yang dapat memicu juga respons perdarahan.
Apa hal-hal yang perlu diwaspadai ketika menggunakan IUD?
Pemasangan IUD sejatinya dikerjakan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Kemudian apabila terjadi keluhan seperti kram perut bawah yang berkepanjangan, keputihan berlebihan, gangguan berlebihan pada siklus menstruasi, silakan berkonsultasi kembali kepada dokter.
Proses pelepasan IUD juga hanya dapat dilakukan oleh dokter dan pemeriksaan serta penggantian IUD sesuai masa pakainya harus dilakukan secara berkala.
Dalam kondisi seperti apa seorang perempuan harus memeriksakan penggunaan IUD-nya pada dokter?
Seorang perempuan harus memeriksakan penggunaan IUD nya kepada dokter apabila mengalami kram perut bawah yang berkepanjangan, keluhan gangguan siklus menstruasi yang berlebihan, dan menjelang berakhirnya masa pakai IUD tersebut.
Baca juga
KB Spiral (IUD) nyaris membunuh ibu ini, hati-hati pasang kontrasepsi!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.