Apakah Anda ber-ovulasi?
Pertanyaan : Saya dan suami telah menikah selama dua tahun dan kami telah mencoba memiliki anak tetapi belum berhasil. Seperti normalnya, saya membuat tabel masa subur setelah setengah tahun menikah dan saya menyadari kalau setiap bulan saya memang berovulasi, dengan ciri bahwa pada fase kedua siklus temperamen saya selalu meninggi.
Kami menjalani terapi IUI (Intra Urine Insemination — Proses Inseminasi di dalam dengan cara menyuntikkan sperma ke dalam uterus dengan ) setengah tahun lalu dan pada bulan itu, rasanya sungguh mengerikan bagi saya karena sepertinya saya tidak berovulasi, seperti terlihat dari pantauan suhu tubuh saya. Sepanjang proses suhu tubuh terus rendah.
Pertanyaan yang membingungkan saya adalah sehari sebelum IUI saya diinjeksi (dokter mengatakan itu dilakukan agar saya berovulasi dalam jangka 24 ke depan) . Setelah IUI, saya diberi dua jenis obat, yakni Progynova dan Utrogestan selama 14 hari ke depan. Mungkinkah itu dikarenakan saya alergi terhadap obat? Tolong berikan saran.
Apa jawaban dokter tentan ovulasi ini? Bacalah di halaman berikut ini :
Jawab :
Mengukur suhu tubuh bukanlah metode yang akurat untuk memonitor ovulasi karena suhu tubuh mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk aktivitas fisik dan penyakit ringan.
Cara yang paling akurat untuk memonitor ovulasi adalah USG untuk melakukan pengecekan pertumbuhan folikel (cairan yang mengisi ovari yang menyimpan telur) di dalam ovari. Biasanya, begitu folikelnya mengalami kematangan (mencapai ukuran18mm) akan diberkan suntikan Human Chorionic Gonadotroin , dan IUI dapat dilakukan 36 jam kemudian supaya bertepatan dengan waktu ovulasi yang tepat.
Wanita mungkin gagal mengalami ovulasi terutama dalam kondisi stres. Mungkin saja Anda tegang saat melakukan IUI sehingga akhirnya gagal berovulasi pada bulan itu. Karena saya kurang paham dengan alergi mana yang Anda maksud, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter mengenai hal in
Dijawab Oleh:
Dr Anupriya Agarwal, Associate Consultant di Department of Obstetrics and Gynaecology: National University Hospital (NUH)
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa aritkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia
Setiap wanita yang telah menikah pasti akan mengalami fase subur dimana sel telur sudah matang dan dikeluarkan ke tuba falopi untuk dibuahi. Dengan mengetahui kapan masa yang tepat untuk pembuahan, dan merupakan masa subur untuk melakukan hubungan seksual. Sehingga tanda tanda kehamilan akan cepat muncul ketika anda sedang mengalami ovulasi. Mari simak seorang penanya yang ingin menanyakan masa suburnya tersebut.
Pertanyaan Seputar Masa Subur
Seorang istri berkeluh kesah dengan masa subur yang telah menikah selama dua tahun dan belum berkesempatan untuk memiliki anak. Seperti normalnya, sang istri ini membuat tabel masa subur setelah setengah tahun menikah, dan menyadari jika setiap bulan merupakan masa suburnya dengan ciri bahwa pada fase kedua siklus tempramenya selalu meninggi.
Sepasang suami istri ini menjalani terapi IUI (Intra urine Insemination) atau proses inseminasi di dalam dengan cara menyuntikkan sperma ke dalam uterus pada setengah tahun lalu. Ia merasa sangat ngeri karena tidak mengalami masa subur seperti yang dirasakan oleh pantauan suhu tubuh saya karena sepanjang proses inseminasi ini suhu tubuh terus merendah.
Pertanyaan yang memuat si istri bingung adalah sehari sebelum melakukan IUI, dokter mengatakan jika hal itu dilakukan agar sang istri bisa mengalami masa subur dalam jangka waktu 24 jam kedepan. Namun setelah dilakukan IUI, sang istri justru diberi dua jenis obat yaitu Progynova dan Utrogestan selama 14 hari ke depan. Mungkinkah sang instri ini tidak bisa hamil karena alergi pada obat.
Jawaban Dokter Akan Kesuburan si Istri
Seorang dokter bernama Anuprya Agarwal yang berasal dari Associate Consultant di Departemen of Obsretrics dan Gynaecology yang berasal dari National Uniersuty Hospital akan menjawab pertanyaan ini. Menurutnya cara yang paling akurat untuk memonitor ovulasi adalah dengan melakukan pengecekan pertumbuhan folikel atau cairan yang mengisi ovary yang menyimpan sel telur di dalam ovari.
Biasanya saat folikel mengalami kematangan dan mencapai ukuran 18 mm maka dokter akan memberikan suntikan Human Chorionic Gonadotroin. IUI juga dapat dilakukan setelah 6 jam kemudian supaya bertepatan dengan waktu masa subur yang tepat. Wanita yang mungkin gagal mengalami masa subur bisa disebabkan karena kondisi stres dalam tubuh.
Mungkin saja sang istri mengalami tegang saat melakukan IUI sehingga akhirnya gagal untuk memasuki masa kesuburan pada bulan ini. Dokter ini juga kurang faham dengan alergi yang dimaksud, sehingga ada baiknya mulai berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini. Kesuburan ini sangat penting untuk membantu mendapatkan keturunan.
Jawaban yang diberikan oleh dokter ini semoga bisa membantu para ibu yang tengah menginginkan untuk memiliki anak. Sebaiknya program kehamilan memang harus direncakan dengan matang sehingga potensi untuk mendapatkan anak ini akan jauh lebih besar dan berhasil. Rencakan program hamil dengan dokter kandungan dan kesuburan untuk mempermudah Bunda untuk hamil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.