Biasanya MPASI diberikan pada si kecil berupa puree buah, atau bubur nasi dengan campuran sayur dan daging. Siapa sangka, opor ayam untuk MPASI juga bisa menjadi pilihan untuk makanan padat pertama si kecil.
Parents saat ini memiliki buah hati yang sedang dalam masa pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI? Atau baru saja mau menginjak usia 6 bulan nih, berarti sudah dekat waktunya untuk memberi MPASI. Wah, pasti sedang rajin-rajinnya mencari aneka resep MPASI ya, bun.
Kita pasti menginginkan memberi asupan gizi dan nutrisi yang terbaik untuk buah hati kita ya, bun. Sebetulnya bagaimana sih panduan memulai memberikan MPASI untuk si kecil?
Aturan memberi MPASI menurut pakar
Berikut ini penjelasan dari ahli MPASI dan pendiri Mamma Kanin, Inta Heruwanto:
“Selama persiapan makanan, kita sebagai orang tua harus memastikan makanan yang mudah diolah dan halus untuk anak-anak kita dan menyesuaikan dalam setiap fase tergantung pada usia anak-anak,” ungkap Inta.
Menurut kategori usianya, pertama-tama bayi yang makan makanan lancar dicampur, kemudian kental, dan, akhirnya cincang.
- Pada usia 6 bulan: tekstur halus,
- Pada usia 7-9 bulan: campuran tekstur,
- Usia 10-12 bulan: tekstur kental,
- Lebih dari 12 bulan: tekstur dengan potongan kecil.
Artikel terkait: Ini aturannya saat bayi diberi MPASI dini, jangan sampai salah, Bun!
Kemampuan anak menerima MPASI berbeda
“Sesuaikan dengan kemampuan anak masing-masing. Tidak semua anak langsung bisa makan puree,” lanjut Inta.
Senada dengan yang dikatakan Inta, ddokter sekaligus ibu dari dua anak, Reisa Broto Asmoro menggarisbawahi semua kembali ke individu anaknya masing-masing.
Lebih lanjut dokter Reisa mengatakan, “Anak ini sudah siap atau belum. Teorinya memang 6 bulan sudah bisa MPASI tapi ada yang motoriknya terlambat jadi harus pelan-pelan dimulai dari memberikan cairan, sampai ditingkatkan kepekatannya, dan baru bisa makan 6 bulan lebih.”
“Ada juga yang baru 5,5 bulan tapi Bbnya kurang sehingga harus MPASI dini. Jadi konsultasilah dengan DSA masing-masing apakah grafik pertambahan BB-nya sudah sesuai perkembangan. Nggak bisa menyamaratakan semua anak,” ungkapnya.
“Selain itu si anak juga harus bisa menelan dengan baik dan sudah bisa duduk tegak. Jangan dipaksakan kalau ia belum bisa menelan makanannya, takutnya ia malah trauma dengan makanan kalau orang tua memaksanya makan dan menjejal-jejalkan makanan terus,” lanjutnya lagi.
Ditemui ketika peluncuran pengolah makanan bayi seri terbaru dari BÉABA yaitu seri Babycook Neo, Inta pun melakukan beberapa cooking demo membuat dua menu MPASI, yaitu salmon potato gratin dan opor ayam untuk MPASI. Wah, opor ayam? Agak aneh ya mendengarnya.
Bagaimana mengolah opor ayam untuk MPASI?
Mungkin selama ini Bunda menyiapkan MPASI untuk si kecil menu itu-itu saja seperti puree aneka buah dan sayur. Tapi tidak apa-apa loh untuk mencoba aneka resep lain dan seru.
“Sebaiknya dalam satu menu MPASI itu lengkap ada karbohidratnya, proteinnya, lemak baiknya,” ujar dr. Reisa.
Dalam demo masak tersebut, Inta memasak opor ayam khusus bayi itu pun dengan cukup mudah menggunakan Babycook dari BÉABA tersebut. Cukup masukkan satu cup beras dan isi air sampai level 2, kemudian nyalakan dan kukus selama 15 menit.
Hasilnya akan menjadi nasi enak yang teksturnya cocok untuk bayi. Kemudian di cup pengolah yang satu lagi, ia mengukus ayam dengan rempah-rempah segar seperti daun salam, daun serai yang membuat masakannya wangi dan menggugah selera!
Itu menjadi salah satu trik dari Inta juga untuk membuat selera makan anak meningkat. Yaitu dengan penggunaan rempah-rempah, karena penggunaan gula dan garam tidak baik untuk bayi terutama di bawah 1 tahun. Selain itu, bayi akan merasa bosan kalau makan yang itu-itu saja.
alau makanannya mirip dengan apa yang kita orang dewasa makan bersama di meja makan, ia pun akan semangat memakannya. Jadi, lebaran mendatang, si kecil sudah bisa makan opor dong, Bun? Asalkan teksturnya disesuaikan dengan usianya, ya!
Selamat mencobanya di rumah Bunda!
Baca juga:
5 Cara Agar Anak Lahap Makan Saat Mulai MPASI
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.