TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Perkembangan Otak
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Event

Riset: Orang Obesitas 74% Berisiko Mengalami COVID-19 Lebih Parah, Ini Faktanya!

Bacaan 5 menit
Riset: Orang Obesitas 74% Berisiko Mengalami COVID-19 Lebih Parah, Ini Faktanya!

Obesitas tingkatkan risiko seseorang mengalami COVID-19 lebih parah, seperti apa faktanya?

Angka kasus COVID-19 yang kian melonjak mendorong pemerintah Indonesia berkejaran dengan waktu. Terlebih dengan adanya fakta perihal obesitas meningkatkan risiko COVID-19 yang rentan mengakibatkan kematian.

Obesitas Meningkatkan Risiko COVID-19

Merujuk Cleveland, orang obesitas atau memiliki berat badan berlebih dikategorikan sebagai orang yang rentan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan AS memaparkan bahwa obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit kronis berkaitan dengan COVID-19.

Obesitas Meningkatkan Risiko COVID-19

Penelitian yang dipublikasikan dalam Obesity Review melibatkan sekitar 399.000 pasien yang dirawat di rumah sakit. Hasilnya, orang dengan obesitas berisiko lebih tinggi terinfeksi atau tertular COVID-19.

Tidak tanggung-tanggung, peningkatan risiko mencapai 113 persen lebih tinggi daripada orang yang mempunyai berat badan ideal. Lebih lanjut, terungkap bahwa orang obesitas yang kemudian terinfeksi COVID-19 74 persen lebih tinggi kemungkinannya untuk dirawat di ICU dan 48 persen lebih tinggi untuk meninggal dunia.

Bicara obesitas, CDC memiliki kriteria tersendiri yang mana obesitas erat kaitannya dengan indeks massa tubuh. Kelebihan berat badan adalah mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) antara 25 dan 29,9. Sedangkan BMI 30 atau lebih dari itu digolongkan sebagai obesitas.

Masih menurut CDC, orang dewasa dari segala usia yang kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19. Hal ini diamini oleh Dr. Donald Hensrud, direktur Mayo Clinic Healthy Living Program, bahwa obesitas berisiko mengembangkan sejumlah komplikasi dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh lebih lemah.

“COVID-19 adalah masalah dan obesitas menambah masalah tersebut, karena inflamasi kronis tingkat rendah yang cenderung memengaruhi kekebalan tubuh. Inilah yang akan meningkatkan risiko terinfeksi,” kata Dr. Hensrud mengutip Medical Xpress.

Artikel terkait: Penelitian: 3 Golongan Darah Ini Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Sudah Tahu?

Penyebab Obesitas Meningkatkan Risiko COVID-19

Obesitas Meningkatkan Risiko COVID-19

Adapun berbagai alasan orang dengan obesitas lebih rentan tertular dan mengalami komplikasi parah adalah sebagai berikut:

1. Kekebalan Tubuh Lemah

Tanpa sadar, orang yang memiliki berat badan berlebih telah memiliki kekebalan bawaan dan adaptif yang lemah. Hal ini mendorong mereka rentan terkena infeksi.

2. Respons Imun Terlalu Aktif

Dengan kekebalan yang lemah, orang obesitas turut rentan akan peradangan kronis. Kondisi ini menyebabkan tubuh memproduksi sitokin berlebih. Adapun sitokin merupakan salah satu protein yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Dalam kondisi normal, sitokin membantu sistem imun berkoordinasi dengan baik melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Saat seseorang terinfeksi COVID-19, sitokin dalam jumlah berlebih terpicu alias Badai Sitokin.

Badai sitokin (cytokine storm) terjadi ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah dalam jangka waktu sangat cepat. Kondisi ini membuat sel imun justru menyerang jaringan dan sel tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan.

Tak jarang peradangan tersebut membuat organ-organ tubuh menjadi rusak atau gagal berfungsi. Umumnya, badai sitokin menyerang jaringan paru dan pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara kecil di paru-paru dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen. Itulah sebabnya penderita COVID-19 kerap mengalami sesak napas dan berujung kematian.

Artikel terkait: Vitamin D Bisa Turunkan Risiko COVID-19, Ini 7 Fakta dan Manfaatnya

3. Risiko Kardiovaskular

Obesitas Meningkatkan Risiko COVID-19

Pasien dengan obesitas kerap memiliki penyakit kardiovaskular yang mendasari, disertai dengan berbagai risiko terkait seperti diabetes dan hipertensi. Semua faktor ini bisa mempersulit pasien untuk lekas pulih dari COVID-19.

4. Peningkatan Risiko Pembekuan Darah

Pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pembekuan darah, suatu kondisi yang juga dikaitkan dengan COVID-19. Hal ini terjadi karena infeksi Virus Corona merusak endotelium atau lapisan sel pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko kematian.

5. Kerusakan Sistem Paru

Obesitas juga bisa memengaruhi mekanisme dinding dada dan diafragma. Kondisi ini membuat pasien lebih rentan terhadap berbagai gangguan pernapasan lain seperti sleep apnea, asma, dan sindrom hipoventilasi obesitas.

Artikel terkait: Bisa Jadi Sarang Virus, Ternyata Ini Efek Mengerikan Pakai Masker Kotor!

Mengatasi Obesitas

Dr. Hensrud mengatakan, dibutuhkan sedikit waktu, perencanaan, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola berat badan sehingga peluang hidup meningkat kala terinfeksi COVID-19:

  • Bergerak. Beraktivitas dianjurkan setiap harinya yakni dengan berolahraga rutin. Tak harus mendaftar gym bergengsi, cukup naik turun tangga atau berjalan santai di teras rumah. Setidaknya hal ini dapat membakar kalori daripada hanya berdiam diri.
  • Istirahat. Istirahat yang dimaksud adalah melakukan peregangan tubuh atau jalan berkeliling rumah. Terlebih, bekerja dari rumah mengharuskan Anda fokus duduk di meja kerja. Jangan jadikan ini kebiasan, tetaplah lakukan peregangan otot agar semakin sehat.
  • Makan makanan bergizi. Tak kalah penting, pilihlah menu bergizi dalam keseharian. Makanan yang dimaksud mengandung karbohidrat, vitamin, dan zat gizi esensial lainnya.

“Saya pikir kita harus realistis tentang apa yang dapat dilakukan. Karena faktanya, kehilangan terlalu banyak berat badan, seperti saat orang kehilangan lebih dari 10% dari berat badan mereka dalam enam bulan, itu juga dapat berpengaruh buruk pada fungsi kekebalan tubuh.

Sangat penting melakukan apa yang kita bisa untuk meningkatkan kesehatan, tetapi tidak berlebihan”, pungkas Dr. Hensrud.

Demikian fakta terkait obesitas meningkatkan risiko COVID-19. Mulai sekarang, mari kelola berat badan Parents dan selalu jaga kesehatan tubuh agar terhindar dari kondisi obesitas maupun COVID-19. 

Baca juga:

Jangan Anggap Remeh! Anak Obesitas Berisiko Lebih Rentan Terserang Penyakit Berbahaya

Lindungi Anak dari Risiko Obesitas, 7 Negara Ini Batasi Junk Food!

Risiko Henti Jantung Ancam Penggemar Gorengan, Beralihlah ke Diet Mediterania

Cerita mitra kami
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
Inilah Cara Menghitung Dosis Parasetamol Anak yang Benar
Inilah Cara Menghitung Dosis Parasetamol Anak yang Benar
Waspadai Mikroplastik dan Klorin di Air: Dampaknya pada Kulit dan Solusi Aman dari Filter Air
Waspadai Mikroplastik dan Klorin di Air: Dampaknya pada Kulit dan Solusi Aman dari Filter Air

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

Diedit oleh:

Finna Prima Handayani

  • Halaman Depan
  • /
  • Info Sehat
  • /
  • Riset: Orang Obesitas 74% Berisiko Mengalami COVID-19 Lebih Parah, Ini Faktanya!
Bagikan:
  • Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
    Cerita mitra kami

    Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital

  • Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
    Cerita mitra kami

    Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak

  • Mitos Payudara Gatal Sebelah Kiri, Tanda Ada yang Kangen? Cek!

    Mitos Payudara Gatal Sebelah Kiri, Tanda Ada yang Kangen? Cek!

  • Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital
    Cerita mitra kami

    Asma Anak Tiba-tiba Kambuh? Ingat, Dokter Spesialis Anak Ada 24 Jam di Mayapada Hospital

  • Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak
    Cerita mitra kami

    Pediatric Emergency Mayapada Hospital Siaga 24 Jam Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak

  • Mitos Payudara Gatal Sebelah Kiri, Tanda Ada yang Kangen? Cek!

    Mitos Payudara Gatal Sebelah Kiri, Tanda Ada yang Kangen? Cek!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti