Jadi Obat Pasien COVID-19, Pahami Kegunaan dan Efek Samping Obat Tocilizumab

Menjadi salah satu obat bagi pasien COVID-19, kenali dulu kegunaan, dosis, dan efek samping obat tocilizumab berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk pengobatan pasien COVID-19, sudah ada beragam obat yang digunakan. Salah satunya yang kini tengah banyak diperbincangkan adalah obat Tocilizumab. Lebih tepatnya, merek yang tengah marak dibicarakan karena harganya yang terbilang mahal adalah merek Actemra. 

Obat Tocilizumab - Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Tocilizumab atau Actemra sendiri merupakan agen antibodi monoklonal humanisasi yang sebagian besar digunakan untuk mengobati rhematoid arthritis atau penyakit autoimun yang menyerang persendian. 

Biasanya, penderita atau pasien autoimun itu mengalami peningkatan interleukin 6 yang harus ditekan oleh obat tersebut.

Interleukin 6 sendiri merupakan sitokin protein yang menjadi mediator utama inflamasi dan respons imun berlebih. Ini bisa menyebabkan peradangan hebat dalam tubuh yang biasa dikenal sebagai badai sitokin. 

Nah, untuk COVID-19 sendiri, interleukin 6 ini kerap ditemui pada pasien yang bergejala berat. Badai sitokin yang timbul bisa membuat pasien mengalami peradangan hebat. Sehingga, penggunaan obat ini bagi pasien bersangkutan berfungsi agar bisa mengurangi tingkat keparahan yang diakibatkan oleh badai sitokin yang terjadi. 

Artikel terkait: Tersedia Konsultasi Gratis Bagi Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri, Ini Caranya

Hal ini pun dijelaskan oleh Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. 

Ia menjelaskan "Adapun sitokin sendiri beragam, salah satu yang sering muncul adalah interleukin 6. Nah, badai sitokin sendiri biasanya terdapat pada pasien COVID-19 yang bergejala berat, disebabkan oleh peningkatan interleukin 6.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Maka itu, para ahli mencoba untuk menekan interleukin 6 itu dengan tocilizumab tersebut, yakni obat antibodi monoklonal," jelas Prof Zullies seperti yang dikutip dari laman Kompas.

Efektivitas Obat Tocilizumab untuk Pasien COVID-19

Untuk pengobatan COVID-19 sendiri, obat ini efikasi atau tingkat keberhasilannya masih 50:50. Menurutnya, obat terkait terapi COVID-19 masih bersifat trial dan eror karena penyakit ini sebenarnya belum ada obat spesifiknya. 

Hasil studi pun, masih menurut Profesor Zullies, obat ini tidak terlalu signifikan dalam mengurangi angkat kematian terkait Virus Corona. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kalau ada yang berhasil diobati, memang ada. Tapi yang tidak berhasil juga banyak. Belum ada hasil efikasi yang menunjukkan efek luar biasa sejauh ini," ungkapnya. 

Harga, Dosis, dan Penggunaan

Tocilizumab dikenal sebagai obat yang terbilang mahal. Pasalnya, pengembangan obat ini sendiri menggunakan teknologi yang tidak sama dengan produksi obat pada umumnya. 

"Istilahnya adalah biological agent atau agen biologi. Jadi, obat ini bukan senyawa kimia biasa seperti membuat parasetamol," jelas Profesor Zullies lagi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pembuatannya juga terbilang sulit. Maka, sangat wajar jika harga jual obat ini terbilang mahal. Begitu pula obat-obat sejenisnya yang bahan dasarnya umumnya masih harus impor dari negara lain. 

Tidak seperti kebanyakan obat, tocilizumab juga harus disimpan pada suhu tertentu. 

Selain mahal, obat yang biasanya memiliki merek dagang Actemra ini tidak bisa diperoleh secara sembarang. Hanya tersedia di apotek rumah sakit dan tidak bisa didapatkan di apotek umum. Penggunaannya baru bisa diperoleh dengan resep dokter.

Artikel terkait: 3 Fakta Terapi Plasma Darah Konvalesen Beserta Syarat dan Cara Daftar Menjadi Donor

Ini juga bukan merupakan obat oral, melainkan obat jenis suntik. Obat ini diberikan melalui suntikan, baik melalui pembuluh darah vena atau melalui lapisan lemak. Serta, penggunaan dan dosisnya juga disesuaikan dengan arahan dokter dan kondisi masing-masing pasien. Selain itu, obat ini juga hanya bisa diberikan ketika pasien dalam kondisi kritis yang mengalami badai sitokin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perlu digarisbawahi, penggunaan obat ini hanya diperuntukan bagi pasien COVID-19 bergejala berat dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas pada kriteria klinis tertentu. 

Sementara untuk ibu hamil, berdasarkan Food Drug Association (FDA), obat ini termasuk ke dalam kategori C. Artinya, obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin, tetapi biasanya dampak yang timbul bisa membaik kembali. 

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Mengutip Alomedika, efek samping tocilizumab sendiri dapat bersifat ringan hingga berat. Beberapa yang biasanya timbul di antaranya:

  • Nyeri kepala
  • Infeksi saluran napas atas
  • Gastritis
  • Hipertrigliseridemia
  • Leukopenia
  • Peningkatan enzim transaminase
  • Reaktivasi infeksi virus seperti hepatitis B dan herpes zoster

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tocilizumab juga tidak diperbolehkan digunakan pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas dengan obat tersebut karena bisa menyebabkan reaksi syok berat akibat alergi atau anafilaksis.

Kondisi lain yang perlu menjadi pertimbangan sebelum menggunakan obat ini juga adalah pasien yang mengalami infeksi aktif, trombositopenia, peningkatan enzim hepar, diabetes melitus, maupun penyakit saluran cerna. Semua pasien dengan kondisi tersebut perlu hati-hati saat menggunakan obat ini dan harus senantiasa dalam pengawasan dokter. 

Artikel terkait: Benarkah Vaksin Covid Mempengaruhi Haid? Ini Kata Pakar

Itulah penjelasan mengenai obat Tocilizumab yang kerap digunakan untuk mengobati tingkat keparahan pasien COVID-19. Ingat, ini bukanlah obat yang bisa diperoleh sembarangan. Diperlukan resep dan pengawasan dokter saat menggunakannya. Serta, hanya pasien COVID-19 yang bergejala berat saja atau dengan kondisi klinis tertentu yang boleh menggunakan. Selalu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu terkait penggunaan obat apa pun sesuai dengan kondisi Anda masing-masing, ya, Parents.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/berenang-saat-covid-19

id.theasianparent.com/resep-obat-covid

id.theasianparent.com/proning