Digunakan untuk Atasi Diare, Kenali Dulu Manfaat dan Efek Samping Obat Oralit Ini

Oralit adalah obat utama untuk mengatasi kehilangan cairan akibat diare pada semua kelompok usia, simak manfaat, dosis, dan efek samping dari obat ini, yuk!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kalau sedang diare, oralit merupakan salah satu obat yang sering dicari sebagai upaya mengatasinya. Namun pada dasarnya, ini bukanlah obat melainkan pengganti cairan, mineral, dan elektrolit tubuh yang diakibatkan diare.

Larutan ini digunakan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi karena diare. Tak hanya itu, bisa juga digunakan untuk mengatasi dehidrasi akibat muntah-muntah hebat, aktivitas fisik yang berlebihan, atau terpapar panas berlebihan. 

Meski terbilang aman, tetapi dosis obat ini perlu diperhatikan, terutama jika diberikan kepada anak-anak. Pasalnya, ada efek samping yang bisa saja ditimbulkan dari pemakaiannya. 

Lebih lengkap, yuk, langsung simak saja penjelasan mengenai manfaat dan efek samping oralit sebagai berikut!

Artikel terkait: 8 Obat Diare yang Efektif dan Bisa Dibeli di Apotek, Apa Saja?

Oralit: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Oralit adalah larutan gula garam yang telah diformulasi khusus untuk menggantikan cairan, elektrolit, dan mineral tubuh yang hilang akibat dehidrasi. Larutan ini mengandung senyawa glukosa anhidrat, natrium klorida, natrium bikarbonat, dan kalsium diklorida.

Sebagai terapi, larutan ini juga kerap disebut sebagai cairan rehidrasi oral (CRO). Ia dinilai bekerja dalam waktu cepat. Rata-rata, kondisi dehidrasi membaik dalam waktu 3-4 jam setelah konsumsi oralit dimulai.

Peringatan Sebelum Menggunakan 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perlu diketahui bahwa larutan gula garam ini tidak menghentikan maupun mengobati penyebab diare. Larutan ini murni hanya mencegah tubuh mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan dan garam. 

Ada pun obat ini tidak bisa digunakan pada kondisi-kondisi berikut:

  • Adanya gangguan ginjal yang ditandai dengan sedikit atau tidak adanya urin.
  • Dehidrasi berat yang menyebabkan kesadaran menurun dan meningkatnya risiko aspirasi (masuknya cairan ke saluran nafas).
  • Mengalami gangguan di saluran cerna yang menghambat penyerapan oralit.
  • Apabila mengalami gangguan usus yang berupa kelumpuhan otot-otot usus (ileus paralitik) atau sumbatan usus (obstruksi usus)
  • Mengalami hiperkalemia (kadar kalium tinggi di dalam darah) atau gagal jantung akut.

Dosis yang Perlu Diperhatikan

Oralit tergolong obat bebas yang tersedia dalam bentuk serbuk dan cairan siap minum. Oralit dalam bentuk serbuk harus dilarutkan dengan air matang sebelum dikonsumsi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara menyiapkan oralit:

  • Masukkan serbuk oralit ke dalam wadah bersih. 
  • Tambahkan 200 mL air atau sesuai dengan petunjuk pembuatan di kemasan.
    Pastikan air tidak terlalu kental karena dapat memperburuk diare.
  • Hanya tambahkan air putih dan bukan susu, sop, atau jus buah. Hindari menambahkan gula ke dalam larutan.
  • Aduk hingga merata.
  • Untuk anak, berikan dengan sendok, cawan, atau gelas. Hindari penggunaan botol.

Dosis sesuai usia adalah sebagai berikut:

  • Anak 0-1 tahun: 1½ gelas (300 mL) pada 3 jam pertama dan ½ gelas setiap kali diare
  • Untuk anak 1-5 tahun: 3 gelas (600 mL) pada 3 jam pertama dan 1 gelas setiap kali diare
  • Anak 5-12 tahun: 6 gelas (1200 mL) pada 3 jam pertama dan 1½ gelas setiap kali diare
  • > 12 tahun: 12 gelas (2400 mL) pada 3 jam pertama dan 2 gelas setiap kali diare

Bila oralit instan tidak tersedia, Anda bisa membuat larutan gula garam menggunakan bahan-bahan di rumah. Caranya dengan mencampurkan 6 sendok teh gula dan ½ sendok teh garam ke dalam 1 Liter air matang. Pastikan komposisinya tepat. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oralit dapat dikonsumsi sebelum dan sesudah makan. Oralit juga tidak berinteraksi dengan makanan apapun yang memengaruhi efektivitas kerjanya. 

Interaksi oralit dengan obat lain pun jarang terjadi. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa konsumsi oralit yang berlebihan bersama dengan obat hipertensi golongan ACE inhibitor dan diuretik hemat kalium, serta imunomodulator cyclosporine dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperkalemia yang dapat membahayakan jantung.

Bila tidak yakin apakah obat yang sedang dikonsumsi dapat berinteraksi dengan oralit, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter Anda.

Artikel terkait: Ini Cara Membuat Oralit di Rumah untuk Bayi, Lengkap dan Mudah!

Efek Samping 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Efek samping akibat mengonsumsi larutan ini sangat jarang ditemukan. Meski demikian, penggunaannya bisa juga menimbulkan beberapa efek seperti:

  • Perut kembung atau rasa tidak nyaman di perut akibat terlalu banyak cairan yang masuk.
  • Peningkatan kadar natrium dalam darah (hipernatremia) yang dapat memicu
    • Sakit kepala
    • Tekanan darah tinggi
    • Kejang-kejang pada otot
    • Peningkatan denyut jantung
    • Bengkak pada kedua kaki

Artikel terkait: Diare pada Anak: Perbedaan Diare karena Bakteri dan Diare Rotavirus

Itulah penjelasan mengenai manfaat, dosis, dan efek samping dari oralit yang kerap digunakan untuk mengatasi diare. Umumnya, larutan ini aman digunakan, tetapi segera hentikan penggunaan larutan ini dan periksakan diri ke dokter bila Anda atau si Kecil mengalami gejala atau efek samping yang telah disebutkan, ya!

***

Baca juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

id.theasianparent.com/obat-sakit-gigi-berlubang

id.theasianparent.com/obat-ponstan

id.theasianparent.com/jeruk-nipis-untuk-ibu-hamil