Sepanjang akhir pekan lalu ramai dibicarakan mengenai mahasiswa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Mahasiswa tersebut diusir oleh dosen akibat mengaku sebagai non binary atau non biner saat ditanyakan mengenai jenis kelaminnya pada acara orientasi kampus. Non-binary adalah identifikasi gender yang bukan perempuan dan bukan laki-laki.
Mendengar jawaban mahasiswanya, tentu saja sang dosen merasa terkejut dan marah. Dosen tersebut lantas meminta panitia orientasi untuk mengusir mahasiswa tersebut. Seperti apa kronologinya dan apa sebenarnya non-binary itu? Yuk simak penjelasan lengkapnya di sini.
Mengaku Non-Binary Saat Ditanya Jenis Kelamin oleh Dosen
Sumber: Instagram/lambe_turah
Dalam acara orientasi mahasiwa baru Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, seorang mahasiswa pria berinisial MNA mengibas-ngibaskan kipas karena kepanasan di dalam ruangan. Ia lalu dipanggil ke depan oleh dosen. Sang dosen kemudian bertanya terkait jenis kelaminnya.
Ada satu dosen perempuan dan satu dosen laki-laki yang bertanya. Meski mengaku di dalam KTP-nya tertulis jenis kelaminnya laki-laki, namun MNA mengatakan bahwa ia bukanlah laki-laki atau perempuan.
“Di KTP mu apa laki-laki atau perempuan?” tanya dosen.
“Laki-laki, Pak,” jawab mahasiswa MNA.
“Kau mau jadi laki-laki atau perempuan,” tanya dosen.
“Tidak keduanya, di tengah-tengah, makanya gender netral, Pak,” jawab sang mahasiswa.
Mendengar jawaban tersebut, dosen yang belakangan diketahui merupakan Wakil Dekan III Fakultas Hukum UNHAS, Muh Hasrul, kemudian meminta panitia orientasi untuk segera membawa MNA ke luar ruangan. Ia juga menyebutkan bahwa kampus hanya bisa menerima mahasiswa dengan jenis kelamin yang jelas, laki-laki atau perempuan.
Mahasiswa Mengunggah Kejadian ke Media Sosial
Sumber: Instagram/lambe_turah
Setelah kejadian tersebut, sang mahasiswa mengunggah peristiwa itu di media sosialnya. Ia bahkan turut menyebarkan beberapa foto sang dosen yang dilengkapi dengan kata-kata yang tidak pantas. Mengetahui adanya unggahan tersebut, pihak kampus segera mengirimkan surat panggilan untuk orang tua mahasiswa.
Setelah terjadi pertemuan antara orang tua mahasiswa dengan kampus, kini kedua belah pihak mengaku damai dan sudah saling memaafkan. Mahasiswa MNA juga telah menuliskan pernyataan permohonan maaf dan mengakui kesalahannya telah mengejek sang dosen di media sosial. Selanjutnya pihak kampus juga menjamin bahwa tidak akan ada tindak diskriminasi kepada sang mahasiswa selama menempuh pendidikan di sana.
Apa Itu Non-Binary?
Sumber: Freepik
Dengan adanya peristiwa tersebut, banyak masyarakat kemudian bertanya-tanya apa itu non-binary atau yang disebut mahasiswa MNA dengan gender netral. Non-binary adalah spesifikasi gender yang tidak merujuk pada laki-laki maupun perempuan.
Status jenis kelamin pada non-binary adalah tidak berdasarkan pada jenis kelamin yang sudah ada sejak seseorang dilahirkan. Gender netral umumnya berdasarkan pada pola pikir orang tersebut atas apa yang ia alami dan rasakan. Melansir dari Medicalnewstoday, beberapa orang mungkin tidak dapat mengkoseptualisasikan identitas gender mereka dalam istilah biner.
Namun mereka mungkin masih memiliki perasaan yang kuat tentang jenis kelamin mereka tanpa mengidentifikasi sebagai pria atau perempuan. Orang non-biner mungkin merasa bahwa identitas dan pengalaman gender mereka mencakup aspek biner atau tidak sama sekali. Beberapa orang mungkin juga melihat identitas dan pengalaman mereka selalu berubah.
Baca juga: 5 Seleb Dunia Ini Putuskan Ganti Gender, Siapa Saja?
Sumber: Pexels
Non-binary adalah istilah umum yang menggambarkan identitas gender yang tidak ekslusif maupun spesifik laki-laki atau perempuan. Sementara transgender mengacu pada seseorang yang tidak mengidentifikasi dengan jenis kelamin mereka saat lahir. Misalnya seseorang yang dilahirkan dengan jenis kelamin laki-laki, ia kemudian meyakini bahwa jenis kelaminnya yang sebenarnya adalah perempuan. Hingga akhirnya mengubah identitas gendernya sebagai perempuan. Begitu pun sebaliknya.
Sementara pada orang non biner ia tidak mengidentifikasi gendernya sebagai laki-laki atau perempuan. Penelitian mulai membahas konsep identitas gender non-binary secara lebih rinci, termasuk konteks sosial politiknya yang lebih luas. Namun, beberapa ulasan masih menyoroti perlunya lebih banyak penelitian di lapangan, terutama mengenai ketidaksetaraan dalam dukungan kesehatan fisik dan mental untuk orang non biner.
Baca juga: 5 Fakta Alegra Wolter, Dokter Transpuan Pertama dan Perjuangan Menghadapi Gender Dysphoria
Perbedaan Antara Non-Binary dan Interseks
Sumber: Pexels
Menjadi non biner tidak sama dengan interseks. Orang yang interseks memiliki anatomi atau gen yang tidak cocok dengan jenis kelamin saat lahir. Misalnya seseorang terlahir dengan bentuk kelamin vagina, namun anatomi internalnya menunjukkan seorang laki-laki. Orang interseks dapat mengidentifikasi diri sebagai non-binary bila mereka memang memilih demikian.
Sementara orang non-binary adalah orang yang umumnya memiliki jenis kelamin dengan anatomi yang sesuai saat lahir.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang interseks kemudian memilih dan mengidentifikasi diri sebagai laki-laki atau perempuan. Ini mungkin karena operasi “normalisasi” yang terjadi saat orang tersebut masih bayi.
Posisi Orang Non-Binary di Masyarakat
Sumber: Pexels
Banyak orang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai laki-laki atau perempuan. Sementara beberapa mengidentifikasi sebagai keduanya. Masih melansir dari medicalnewstoday, sebuah survey tahun 2015 menunjukkan bahwa banyak orang dengan identitas gender non biner melaporkan tindak diskriminasi yang mereka alami dan tekanan psikologis akibat hal ini.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang muda non biner mungkin memiliki lebih sedikit dukungan sosial. Mereka juga memiliki lebih sedikit akses ke layanan kesehatan. American Psychiatric Association (APA) juga telah menghapus gangguan identitas gender sebagai kondisi kesehatan mental yang dapat didiagnosis dari Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi Kelima (DSM-5).
Sementara di Indonesia sendiri, dalam administrasi kependudukan yang sah hanya mengenal 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin tersebut kemudian akan tercantum pada setiap dokumen penting yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia, seperti KTP, KK, serta SIM.
Seorang Non-Binary Bisa Mengalami Disforia Gender
Disforia gender adalah istilah medis yang mengacu pada tekanan psikologis yang mungkin dirasakan seseorang ketika gendernya tidak selaras dengan jenis kelamin yang ditetapkan saat lahir. Beberapa mungkin mengalaminya sebagai rasa sakit yang akut, sementara yang lain mungkin mengalaminya sebagai rasa tidak nyaman yang menyeluruh.
Meskipun banyak orang non-biner mengalami disforia gender, itu bukan persyaratan yang diperlukan untuk mengidentifikasi diri sebagai non-biner.
Baca juga: Merasa Berada dalam Tubuh yang Salah, 8 Artis Ini Putuskan Mengubah Gender
Istilah Gender Lain Selain Non-Binary
Sumber: Pexels
Selain non-binary atau non biner masih ada banyak istileh gender yang bisa Anda ketahui. Istilah-istilah tersebut di antaranya adalah:
1. Biner
Biner adalah identifikasi gender yang terbentuk baik laki-laki maupun perempuan dilihat dan struktur anatomi, biologis, dan juga tingkah lakunya. Mayoritas orang adalah biner dengan mengakui dan mengidentifikasi gender mereka, entah itu sebagai laki-laki atau perempuan.
2. Biseksual
Selama ini biseksual diartikan sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan seksual pada pria maupun perempuan. padahal biseksual adalah kondisi di mana seseorang merasa tertarik baik secara emosional maupun seksual kepada lebih dari satu jenis gender, bukan hanya perempuan dan laki-laki.
3. Cisgender
Ini adalah kondisi dimana identitas gender seseorang selaras dengan jenis kelaminnya saat dilahirkan. Cisgender merupakan antonim dari transgender.
4. Chiset
Chiset atau cisgender heteroseksual merupakan istilah untuk menggambarkan seseorang yang terlahir sebagai laki-laki atau perempuan namun ia bertransisi menjadi lawan jenis kelamin tersebut untuk menunjukkan identitas gender barunya.
5. Genderfluid
Sedangkan genderfluid adalah kondisi yang menggambarkan seseorang yang merasa dirinya memiliki lebih dari satu identitas gender yang berganti-ganti seiring waktu.
Nah itulah penjelasan mengenai non-binary. Semoga penjelasan di atas bisa menjadi wawasan baru untuk Anda.
Baca juga:
Penjelasan Mengenai Gender Non Biner yang Diakui oleh Penyanyi Demi Lovato
Mengenalkan Perbedaan Gender Pada Anak
Pendidikan Gender Sejak Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.