X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Perpaduan Tradisional dan Kolonial, Inilah Sejarah dan Cara Memainkan Musik Keroncong khas Indonesia

Bacaan 4 menit

Musik keroncong adalah salah satu dari musik khas Indonesia. Ternyata setelah ditelusuri, jenis musik ini memiliki asal usul yang cukup panjang dan unik. Bagaimana sejarah keroncong serta cara untuk memainkannya?

Keroncong sendiri adalah perpaduan antara musik daerah dan musik kolonial di zaman penjajahan Portugis dan Belanda. Iring-iringan musik keroncong menggunakan beberapa jenis alat musik, yaitu instrumen musik dawai, flute, dan vokal. Salah satu instrumen keroncong yang khas adalah ukulele atau gitar kecil dengan bunyi yang nyaring.

Artikel Terkait: 5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Dikenalkan dengan Musik Sejak Dini

Sejarah Musik Keroncong

musik keroncong Sumber: Berita Beta

Melansir dari Cultura, asal usul musik keroncong bermula dari musik yang dibawa oleh pelaut dan budak kapal dari Portugis.

Pada awalnya, jenis musik ini bernama Fado dan masuk ke Indonesia lewat Malaka pada akhir masa penjajahan Portugis sekitar tahun 1512. Musik ini menyebar dengan cepat di kalangan para budak di Malaka hingga akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia.

Sayangnya popularitasnya meredup seiring dengan berkembangnya kultur musik populer seperti pop dan rock.
Seiring berjalannya waktu, musik Fado pun mulai mengalami berbagai perubahan hingga akhirnya alat musik yang digunakannya makin kental dengan budaya Indonesia, yaitu rebab, suling bambu, dan gamelan.

Penyebarannya berpusat dari Kampung Tugu di Batavia, di mana terdapat banyak orang-orang Meztizos, yaitu keturunan pelaut-pelaut Portugis yang menikah dengan penduduk lokal.

Orang-orang Kampung Tugu di Batavia menciptakan tiga jenis gitar dalam musik tradisionalnya, yaitu Jitera yang paling besar, Prunga yang sedang, dan Macina yang paling kecil. Bunyi yang terdengar dari ketiga gitar ini adalah ‘krong-krong’ dan ‘cong-cong’, sehingga menjadi asal muasal nama keroncong.

Jenis musik ini mulai populer dan dikenal masyarakat luas pada awal abad 20-an. Sebelumnya, keroncong populer melalui pentas dari panggung ke panggung, karena pada saat itu industri rekaman masih belum berkembang sepenuhnya. Secara komersial, musik keroncong dapat dinikmati lewat piringan hitam.

Musik ini populer di kalangan peranakan Indo-Eropa kelas bawah dan banyak dipentaskan di kota-kota besar Hindia Belanda.

Pakar keroncong Sunarto Joyopuspito menyebut musik keroncong sudah melewati 4 fase perubahan sejak tahun 1880, yaitu keroncong tempo doeloe (1880-1920), keroncong abadi (1920-1960), keroncong modern (1920-2000) dan keroncong millennium (2000-saat ini).

Keroncong juga diadaptasi dalam berbagai bentuk, misalnya Langgam Jawa yang kemudian berkembang menjadi Campursari, Keroncong Koes-Plus yang berirama rock, dan Keroncong Dangdut atau Congdut.

Artikel Terkait: 3 Cara Menstimulasi Bayi dengan Musik, Parents Perlu Tahu

Cara Memainkan Musik Keroncong

Perpaduan Tradisional dan Kolonial, Inilah Sejarah dan Cara Memainkan Musik Keroncong khas Indonesia Sumber: BBC

Seperti dikutip dari Onoini.com, saat ini dalam keroncong terdapat beberapa jenis alat musik pengiringnya yaitu sebagai berikut.

  • Ukulele cuk dengan 3 dawai nilon yang mengeluarkan suara ‘crong-crong’
  • Ukulele cak dengan 4 dawai baja
  • Gitar akustik
  • Biola yang menggantikan rebab
  • Flute yang menggantikan suling bambu
  • Cello yang menggantikan kendang
  • Kontrabas yang menggantikan gong

Dalam musik keroncong gitar yang dimainkan secara kontrapuntis dan cello yang ritmis akan mengatur peralihan akord, sementara biola menuntun melodi dan berperan sebagai ornament bawah.

Permainan flute akan mengisi ornament atas mengisi ruang melodi yang kosong dan iramanya dijaga oleh ukulele dan bass.

Bentuk keroncong dewasa ini seringkali dicampur dengan musik populer seperti organ tunggal dan synthesizer.

Artikel Terkait: Manfaat mendengarkan musik untuk tingkatkan efektivitas belajar

Tokoh dan Contoh Lagu Keroncong

Perpaduan Tradisional dan Kolonial, Inilah Sejarah dan Cara Memainkan Musik Keroncong khas Indonesia Sumber: Portal Informasi Indonesia

Di Indonesia sendiri ada banyak tokoh-tokoh keroncong yang terkenal, contohnya adalah

  • Gesang Martohartono
  • Waldjinah
  • Hetty Koes Endang
  • Andjar Any
  • Manthous
  • R. Pirngadie

Hingga kini lagu-lagu keroncong masih seringkali dinyanyikan dan akrab di telinga kita. Lagu keroncong sarat akan nilai-nilai filosofi dan karakter bangsa. Buktinya banyak lagu-lagu keroncong dengan tema semangat perjuangan dan cinta tanah air. Inilah beberapa contoh-contoh musik keroncong yang populer.

  • Bengawan Solo
  • Dewi Murni
  • Di Bawah Sinar Purnama
  • Kota Solo
  • Aryati
  • Mengapa Harus Jumpa
  • Bunga Sakura
  • Bandar Jakarta

Apakah Parents masih sering mendengarkan musik keroncong? Yuk kenalkan generasi penerus kita dengan musik tradisional Indonesia ini agar tidak tergerus zaman dan tidak kalah dengan jenis musik populer lainnya.

Baca Juga:

Cerita mitra kami
Bunda, Begini Perbedaan Gejala Flu Biasa vs Gejala Covid-19 pada Anak
Bunda, Begini Perbedaan Gejala Flu Biasa vs Gejala Covid-19 pada Anak
Berbahaya bagi Ibu dan Janin, Kenali Risiko dan Gejala Anemia Saat Hamil!
Berbahaya bagi Ibu dan Janin, Kenali Risiko dan Gejala Anemia Saat Hamil!
4 Barang Wajib Ibu Hamil di Trimester 3 Kehamilan, Rekomendasi di 2023
4 Barang Wajib Ibu Hamil di Trimester 3 Kehamilan, Rekomendasi di 2023
Pertama Kali Membawa Bayi Pulang dari Rumah Sakit, Ini 5 Hal Parents Wajib Tahu!
Pertama Kali Membawa Bayi Pulang dari Rumah Sakit, Ini 5 Hal Parents Wajib Tahu!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Annisa Pertiwi

Diedit oleh:

Ruben Setiawan

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Perpaduan Tradisional dan Kolonial, Inilah Sejarah dan Cara Memainkan Musik Keroncong khas Indonesia
Bagikan:
  • Mengenal Senjata Tradisional di 38 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya

    Mengenal Senjata Tradisional di 38 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya

  • 3 Jenis Pakaian Adat Bali beserta Ciri Khas, dan Filosofis Baju Adat Bali

    3 Jenis Pakaian Adat Bali beserta Ciri Khas, dan Filosofis Baju Adat Bali

  • 18 Jenis Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Makna Filosofisnya yang Mendalam

    18 Jenis Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Makna Filosofisnya yang Mendalam

  • Mengenal Senjata Tradisional di 38 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya

    Mengenal Senjata Tradisional di 38 Provinsi Tanah Air, Bukti Indonesia Kaya

  • 3 Jenis Pakaian Adat Bali beserta Ciri Khas, dan Filosofis Baju Adat Bali

    3 Jenis Pakaian Adat Bali beserta Ciri Khas, dan Filosofis Baju Adat Bali

  • 18 Jenis Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Makna Filosofisnya yang Mendalam

    18 Jenis Pakaian Adat Sumatera Barat Beserta Makna Filosofisnya yang Mendalam

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.