Musik keroncong adalah salah satu dari musik khas Indonesia. Ternyata setelah ditelusuri, jenis musik ini memiliki asal usul yang cukup panjang dan unik. Bagaimana sejarah keroncong serta cara untuk memainkannya?
Keroncong sendiri adalah perpaduan antara musik daerah dan musik kolonial di zaman penjajahan Portugis dan Belanda. Iring-iringan musik keroncong menggunakan beberapa jenis alat musik, yaitu instrumen musik dawai, flute, dan vokal. Salah satu instrumen keroncong yang khas adalah ukulele atau gitar kecil dengan bunyi yang nyaring.
Artikel Terkait: 5 Alasan Mengapa Si Kecil Perlu Dikenalkan dengan Musik Sejak Dini
Sejarah Musik Keroncong
Sumber: Berita Beta
Melansir dari Cultura, asal usul musik keroncong bermula dari musik yang dibawa oleh pelaut dan budak kapal dari Portugis.
Pada awalnya, jenis musik ini bernama Fado dan masuk ke Indonesia lewat Malaka pada akhir masa penjajahan Portugis sekitar tahun 1512. Musik ini menyebar dengan cepat di kalangan para budak di Malaka hingga akhirnya menyebar ke seluruh Indonesia.
Sayangnya popularitasnya meredup seiring dengan berkembangnya kultur musik populer seperti pop dan rock.
Seiring berjalannya waktu, musik Fado pun mulai mengalami berbagai perubahan hingga akhirnya alat musik yang digunakannya makin kental dengan budaya Indonesia, yaitu rebab, suling bambu, dan gamelan.
Penyebarannya berpusat dari Kampung Tugu di Batavia, di mana terdapat banyak orang-orang Meztizos, yaitu keturunan pelaut-pelaut Portugis yang menikah dengan penduduk lokal.
Orang-orang Kampung Tugu di Batavia menciptakan tiga jenis gitar dalam musik tradisionalnya, yaitu Jitera yang paling besar, Prunga yang sedang, dan Macina yang paling kecil. Bunyi yang terdengar dari ketiga gitar ini adalah ‘krong-krong’ dan ‘cong-cong’, sehingga menjadi asal muasal nama keroncong.
Jenis musik ini mulai populer dan dikenal masyarakat luas pada awal abad 20-an. Sebelumnya, keroncong populer melalui pentas dari panggung ke panggung, karena pada saat itu industri rekaman masih belum berkembang sepenuhnya. Secara komersial, musik keroncong dapat dinikmati lewat piringan hitam.
Musik ini populer di kalangan peranakan Indo-Eropa kelas bawah dan banyak dipentaskan di kota-kota besar Hindia Belanda.
Pakar keroncong Sunarto Joyopuspito menyebut musik keroncong sudah melewati 4 fase perubahan sejak tahun 1880, yaitu keroncong tempo doeloe (1880-1920), keroncong abadi (1920-1960), keroncong modern (1920-2000) dan keroncong millennium (2000-saat ini).
Keroncong juga diadaptasi dalam berbagai bentuk, misalnya Langgam Jawa yang kemudian berkembang menjadi Campursari, Keroncong Koes-Plus yang berirama rock, dan Keroncong Dangdut atau Congdut.
Artikel Terkait: 3 Cara Menstimulasi Bayi dengan Musik, Parents Perlu Tahu
Cara Memainkan Musik Keroncong
Sumber: BBC
Seperti dikutip dari Onoini.com, saat ini dalam keroncong terdapat beberapa jenis alat musik pengiringnya yaitu sebagai berikut.
- Ukulele cuk dengan 3 dawai nilon yang mengeluarkan suara ‘crong-crong’
- Ukulele cak dengan 4 dawai baja
- Gitar akustik
- Biola yang menggantikan rebab
- Flute yang menggantikan suling bambu
- Cello yang menggantikan kendang
- Kontrabas yang menggantikan gong
Dalam musik keroncong gitar yang dimainkan secara kontrapuntis dan cello yang ritmis akan mengatur peralihan akord, sementara biola menuntun melodi dan berperan sebagai ornament bawah.
Permainan flute akan mengisi ornament atas mengisi ruang melodi yang kosong dan iramanya dijaga oleh ukulele dan bass.
Bentuk keroncong dewasa ini seringkali dicampur dengan musik populer seperti organ tunggal dan synthesizer.
Artikel Terkait: Manfaat mendengarkan musik untuk tingkatkan efektivitas belajar
Tokoh dan Contoh Lagu Keroncong
Sumber: Portal Informasi Indonesia
Di Indonesia sendiri ada banyak tokoh-tokoh keroncong yang terkenal, contohnya adalah
- Gesang Martohartono
- Waldjinah
- Hetty Koes Endang
- Andjar Any
- Manthous
- R. Pirngadie
Hingga kini lagu-lagu keroncong masih seringkali dinyanyikan dan akrab di telinga kita. Lagu keroncong sarat akan nilai-nilai filosofi dan karakter bangsa. Buktinya banyak lagu-lagu keroncong dengan tema semangat perjuangan dan cinta tanah air. Inilah beberapa contoh-contoh musik keroncong yang populer.
- Bengawan Solo
- Dewi Murni
- Di Bawah Sinar Purnama
- Kota Solo
- Aryati
- Mengapa Harus Jumpa
- Bunga Sakura
- Bandar Jakarta
Apakah Parents masih sering mendengarkan musik keroncong? Yuk kenalkan generasi penerus kita dengan musik tradisional Indonesia ini agar tidak tergerus zaman dan tidak kalah dengan jenis musik populer lainnya.
Baca Juga:
Tips Memilih Kursus Musik Untuk Anak
Manfaat Musik Klasik untuk Bayi, Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental Si Kecil Lho!
Mengenal Alat Musik Tradisional Gambang, Instrumen Utama Kesenian Gambang Kromong Khas Betawi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.