X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Napak Tilas Museum Sumpah Pemuda, Kost Mahasiswa di Era Lampau

Bacaan 5 menit

Setiap tanggal 28 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda. Itu adalah momen bersejarah dan penting dalam gerakan perjuangan Bangsa Indonesia untuk merdeka. Momen itu terjadi di sebuah lokasi yang kini telah menjadi Museum Sumpah Pemuda.

Beragam koleksi menarik ada di museum yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Kwitang ini. Simak yuk informasi tentangnya di artikel berikut ini.

Sejarah Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda

Sebelum akhirnya menjadi museum, bangunan ini telah melalui perjalanan panjang. Bangunan museum tersebut awalnya merupakan sebuah rumah pribadi milik seseorang bernama Sie Kong Lian.

Para pelajar sekolah kedokteran Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsschool) pernah menyewanya sebagai tempat tinggal dan belajar sejak tahun 1908.

Sejumlah pelajar yang di kemudian hari menjadi tokoh penting di Indonesia pernah tinggal di sana. Beberapa di antaranya adalah Muhammad Yamin, Mohammad Tamzil, dan Amir Sjarifoedin.

Setelah dipakai para mahasiswa untuk tinggal, rumah Sie Kong Lian dikenal dengan Gedung Kramat 106 dan Langen Siswo. Di kemudian hari, gedung tersebut diberi nama Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung pertemuan).

Selain dipakai mahasiswa untuk tinggal, gedung itu juga pernah menjadi sentra bertemunya para tokoh pemuda. Di sana, pernah digelar kongres Sekar Roekoen, Pemuda Indonesia, dan PPPI.

Pada 28 Agustus 1928, terjadilah peristiwa besar yang terus dikenang sampai sekarang di bangunan ini. Kongres di bangunan yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda adalah kongres yang ketiga. Sebelumnya, ada dua kongres yang lebih dulu digelar di tempat lain.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, Indonesische Clubgebouw menjadi sepi dari berbagai kegiatan karena para penghuninya banyak yang pergi lantaran studinya sudah rampung. Bangunan beberapa kali berubah fungsi mulai dari toko bunga, hotel, hingga kantor pemerintah.

Bangunan baru menjadi museum pada era 1970-an. Pada 3 April 1973, Pemda DKI Jakarta memugar gedung dan selesai pada 20 Mei 1973. Sejak itu, resmilah berdiri museum dengan nama Gedung Sumpah Pemuda.

Fakta uniknya, museum ini masih asli. Jika ada kerusakan pada bagian gedung, proses perbaikan akan sulit dilakukan karena material bangunan museum dan material yang tersedia saat ini berbeda.

“Kalau dilakukan perbaikan, dia (material bangunan) akan menolak material baru karena bangunan aslinya tidak mengenal semen. Hanya mengenal pasir, kapur, dan tumpukan bata merah,” ujar Fathul salah satu guide museum melansir laman Kompas.

Kendati demikian, kondisi bangunan museum saat ini masih tampak kokoh dan terawat dengan baik meskipun sudah berumur lebih dari 100 tahun.

Artikel terkait: Museum Islam Nusantara Lasem Diresmikan, Pelajari Jejak Dakwah Nusantara

Lokasi dan Rute Menuju ke Museum

Museum Sumpah Pemuda

Museum Sumpah Pemuda beralamat di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Kwitang, Kecamatan Senen, Kota Jakarta Pusat. Lokasinya sekitar 2,3 kilometer dari Stasiun Pasar Senen dan sekitar 4 kilometer dari Monumen Nasional.

Museum ini dapat dikunjungi oleh masyarakat umum setiap Selasa sampai Minggu, mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

Harga tiket masuk Museum Sumpah Pemuda dibanderol mulai dari Rp 1.000 per orang untuk anak-anak, mulai dari Rp 2.000 untuk dewasa, dan mulai dari Rp 10.000 untuk wisatawan mancanegara. Sistem pembayaran tiket masuk di Museum Sumpah Pemuda saat ini masih melayani transaksi tunai.

Berada di tengah kota dan jalan besar membuat Museum Sumpah Pemuda mudah dijangkau dengan transportasi umum. Cara menuju ke sana yang paling mudah adalah menggunakan bus Transjakarta. Museum Sumpah Pemuda berada sangat dekat dengan Halte Pal Putih sehingga pengunjung bisa turun di sana.

Jika menggunakan kereta Commuter Line, pengunjung bisa turun di Stasiun Pasar Senen atau Gang Sentiong. Setelah itu, pengunjung bisa lanjut dengan bus Transjakarta dari Halte Senen atau Kramat Sentiong NU.

Namun, lebih direkomendasikan untuk naik dari Halte Senen karena lebih dekat dengan stasiun. Jarak dari Halte Senen dan Kramat Sentiong NU dengan Halte Pal Putih hanya berjarak satu halte.

Artikel terkait: Kilas Balik Peristiwa G30S/PKI di Museum Sasmita Loka Ahmad Yani

Koleksi Menarik

Museum Sumpah Pemuda

Sesuai namanya, di museum ini pengunjung bisa menikmati koleksi museum yang bercerita tentang Sumpah Pemuda dan seluk-beluknya. 

Salah satu yang paling menarik dan jangan sampai terlewat adalah biola milikW.R. Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya.

Berukuran 4/4 atau standar dengan panjang badan 36 cm, lebar badan pada bagian terlebar 20 cm, dan 11 cm pada bagian tersempit. Tebal tepian biola 4,1 cm dan tebal bagian tengah 6 cm.

Cerita mitra kami
Penting! Ini Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Mobil Keluarga
Penting! Ini Faktor yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Mobil Keluarga
Tips Liburan ke Bandung Bersama Anak, Anti Repot dan Nyaman di Jalan
Tips Liburan ke Bandung Bersama Anak, Anti Repot dan Nyaman di Jalan
Si Kecil Bebas Rewel Saat Perjalanan Mudik, Ini Tipsnya!
Si Kecil Bebas Rewel Saat Perjalanan Mudik, Ini Tipsnya!
Bepergian Jauh Bersama Bayi? Ini Tips Agar Bayi Nyaman di Perjalanan
Bepergian Jauh Bersama Bayi? Ini Tips Agar Bayi Nyaman di Perjalanan

Pada bagian badan terdapat dua lubang berbentuk “S” terbalik, disebut “f hole”, satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan, yang bekerja membuang gema dari dalam. Pada bagian dalam terdapat tulisan “Nicolaus Amatus Fecit in Cremona 16”, petunjuk nama pembuat dan alamatnya.

Ada pula diorama yang menggambarkan situasi saat Sumpah Pemuda diucapkan puluhan tahun silam. Semuanya seakan membawa kita ke masa lalu saat momen bersejarah itu terjadi.

Saat berkunjung, pengunjung dianjurkan untuk mengikuti alur yang sudah tertata. Bisa dimulai dari ruangan pengenalan, kemudian lanjut ke ruangan organisasi para pemuda, ruangan kongres, dan diorama kongres.

Di bagian belakang museum terdapat ruangan diorama keluarga Sie Kong Lian, sang pemilik gedung Museum Sumpah Pemuda. Lalu ada ruangan yang menjelaskan mengenai indekos di Kramat 106, yaitu tempat tinggal pelajar Stovia dan pelajar Hukum pada masa itu.

Tiga ruangan terakhir yaitu ruangan Indonesia Raya atau bisa juga disebut ruangan W.R. Supratman, ruangan pramuka, dan ruangan interaktif. Tidak perlu buru-buru untuk berpindah ke ruangan selanjutnya karena beberapa ruangan dilengkapi fasilitas pendukung guna menyampaikan informasi kepada pengunjung.

Misalnya ruangan WR. Supratman yang memiliki fasilitas layar interaktif berisi beberapa daftar lagu kebangsaan. Pengunjung bisa mendengarkan lagu tersebut menggunakan headphone yang telah disediakan. Tidak hanya itu, di ruangan interaktif juga terdapat fasilitas rekam video secara mandiri.

Yuk, Bun, ajak si kecil ke museum untuk belajar sejarah dengan cara yang menarik!

Baca juga: 

Memiliki Desain Unik dan Megah, Ini 5 Fakta Museum Tsunami Aceh

9 Museum untuk Anak di Jakarta, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan!

Mengenal Sejarah Museum Lubang Buaya, Saksi Bisu Peristiwa G30S PKI

 

 

 

 

 

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Erinintyani Shabrina Ramadhini

  • Halaman Depan
  • /
  • Travel
  • /
  • Napak Tilas Museum Sumpah Pemuda, Kost Mahasiswa di Era Lampau
Bagikan:
  • Ingin Naik Whoosh, Ini 35 Tempat Wisata di Bandung yang Menarik

    Ingin Naik Whoosh, Ini 35 Tempat Wisata di Bandung yang Menarik

  • Pernah Jadi Ibukota Jepang, Ini 7 Tempat Wisata di Kyoto yang Wajib Dikunjungi

    Pernah Jadi Ibukota Jepang, Ini 7 Tempat Wisata di Kyoto yang Wajib Dikunjungi

  • Korea Selatan hingga Denmark, Ini 13 Negara yang Terapkan Wajib Militer

    Korea Selatan hingga Denmark, Ini 13 Negara yang Terapkan Wajib Militer

  • Ingin Naik Whoosh, Ini 35 Tempat Wisata di Bandung yang Menarik

    Ingin Naik Whoosh, Ini 35 Tempat Wisata di Bandung yang Menarik

  • Pernah Jadi Ibukota Jepang, Ini 7 Tempat Wisata di Kyoto yang Wajib Dikunjungi

    Pernah Jadi Ibukota Jepang, Ini 7 Tempat Wisata di Kyoto yang Wajib Dikunjungi

  • Korea Selatan hingga Denmark, Ini 13 Negara yang Terapkan Wajib Militer

    Korea Selatan hingga Denmark, Ini 13 Negara yang Terapkan Wajib Militer

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti