X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Mengenal Sejarah Museum Lubang Buaya, Saksi Bisu Peristiwa G30S PKI

Bacaan 5 menit

Bagi sebagian orang, mempelajari sejarah atau melakukan kilas balik tentang sejarah suatu tempat menjadi hal yang menyenangkan. Di Indonesia sendiri juga banyak tempat bersejarah yang dijadikan wisata edukasi.

Hal ini sebagai cara mengenalkan pada anak cucu bangsa bahwa Indonesia pernah punya peristiwa penting yang tak terlupakan sekaligus untuk menghormati perjuangan para pejuang terdahulu. Salah satu peristiwa penting bangsa Indonesia ialah G30S dan sejarah Museum Lubang Buaya.

Baca Juga: 5 Organisasi Pergerakan Nasional di Indonesia, Budi Utomo hingga PNI

Sejarah Museum Lubang Buaya

1.   Mengenang Kembali Peristiwa Naas G30S di Lubang Buaya

sejarah museum lubang buaya

Setiap tanggal 30 September diperingati sebagai Hari Pemberontakan G30S/PKI. Pada tanggal 30 September 1966, tujuh perwira TNI AD dibunuh dengan kejam lalu dimasukkan ke dalam sumur Lubang Buaya.

Tujuh perwira TNI AD tersebut ialah Jenderal Ahmad Yani, Mayjen R. Soeprapto, Mayjen M.T. Haryono, Mayjen S. Parman, Brigjen D.I Panjaitan, Brigjen Sutoyo, dan Lettu Pierre A. Tendean. Ketujuh perwira tersebut lantas masuk dalam jajaran Pahlawan Revolusi.

Kekejaman yang dilakukan oleh segerombolan orang yang tergabung dalam PKI tersebut masih terasa setiap kali menginjakkan kaki di Museum Lubang Buaya. Lebih lanjut, di dalam Museum Lubang Buaya juga terdapat diorama ilustrasi kejadian mengerikan tersebut.

Museum yang juga dikenal sebagai Monumen Pancasila Sakti ini dibuka untuk umum bukan untuk membuka luka lama, melainkan untuk mengenang perjuangan hebat para pahlawan yang gugur dalam pertempuran. 

Selain itu, sejumlah barang peninggalan korban seperti pakaian yang dikenakan ketika penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan turut dipamerkan dalam museum tersebut.

Tak hanya itu, hasil visul yang membuktikan bahwa korban dibunuh pun turut dipampang di ruang relik Museum Lubang Buaya.

Tujuh jenazah pahlawan revolusi tersebut baru ditemukan pada 4 Oktober 1965 di hutan karet Lubang Buaya. Ketujuh jenazah itu dimasukkan ke dalam sumur dengan kedalaman 15 meter.

Sumur tersebut juga ditutup dengan tumpukan daun kering dan dibutuhkan waktu selama 4 jam untuk mengangkat jenazah dan mencari tahu identitasnya.

Baca Juga: Selang 11 hari, Ade Irawan menyusul putrinya Ria Irawan menghadap Tuhan

2. Terbentuknya G30S PKI

G30S PKI atau Gerakan 30 September PKI dimulai ketika sekelompok pasukan yang dipimpin oleh Letkol Untung memanggil paksa ketujuh jenderal TNI AD. Menurut PKI, tujuh jenderal ini merupakan orang yang masuk dalam daftar Dewan Jenderal yang hendak merebut kekuasaan Soekarno saat itu.

Pada 1 Oktober 1965dini hari, para pasukan Letkol Untung mulai bergerak menuju tempat tinggal Men/Pangad Letjen A. Yani, Deputi II/Pangad Mayjen TNI Suprapto, Asisten I/Pangad Mayjen TNI S. Parman, Deputi III Men/Pangad Mayjen TNI M.T. Hartono, Oditur Jenderal Militer/Inspektur Kehakiman AD Brigjen TNI Sutoyo, Asisten II/Pangad Brigjen TNI D.I. Panjaitan, dan Menko Hankam/Kasab TNI A.H. Nasution.

Para jenderal tersebut lantas dibawa ke Lubang Buaya yakni markas komando Gerakan 30 September 1965. Di sana, tiga orang jenderal yang masih hidup lantas dibunuh. Tujuh jenazah tersebut lantas dimasukkan ke dalam sumur tua untuk menghilangkan jejak.

Sumur tersebut berhasil ditemukan pada 3 Oktober 1965 oleh seorang polisi bernama Sukitman yang ikut diculik namun berhasil melarikan diri. Ketujuh jenazah yang dimasukkan dalam sumur itu lantas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

3.   Fakta Menarik di Balik Peristiwa G30S

sejarah museum lubang buaya

Selain tewasnya ketujuh pahlawan revolusi itu, ada juga peristiwa memilukan yang terjadi pada anak bungsu A.H. Nasution yaitu Ade Irma Suryani Nasution yang tertembak saat ia menjadi tameng ayahnya.

Ade kemudian dibawa dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat di Jakarta namun sayangnya nyawa gadis kecil tersebut tidak tertolong. Disebutkan bahwa Ade meninggal dunia pada 6 Oktober 1965 atau 6 hari setelah peristiwa penembakan itu terjadi.

Sebagai bentuk pernghormatan, pemerintah Indonesia membangun monument di tempat peristirahatan terakhirnya yang bertempat di Kebayoran Baru tepat di samping kantor walikota Jakarta Selatan.

Pada nisan tersebut juga tertulis kata-kata indah dari sang Ayah: “Anak saya yang tercinta, engkau telah mendahului gugur sebagai perisai ayahmu.” Saat ini, nama Ade Irma telah banyak diabdaikan menjadi nama jalan, sekolah, hingga tempat-tempat lainnya.

Baca Juga: Kisah Hidup Presiden Soeharto, Memperingati Hari Lahirnya Tanggal 8 Juni

4.   Lokasi Lubang Buaya dan Harga Tiket Masuknya

Untuk mengenang kembali peristiwa dan sejarah museum Lubang Buaya, wisatawan dapat langsung mengunjungi lokasi museum yang bertempat di Jl. Raya Pd. Gede, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Museum ini buka pada pukul 09.00 WIB – 21.00 WIB dengan harga tiket masuk hanya Rp 5,000 per orang. Biaya yang cukup terjangkau untuk menikmati sejarah museum Lubang Buaya sekaligus mengenang perjuangan para pahlawan.

5.   Obyek Wisata Lain di Komplek Museum Lubang Buaya

sejarah museum lubang buaya

Selain sejarah museum Lubang Buaya yang bisa dinikmati, di tempat itu juga terdapat banyak wahana lain yang tak kalah mengagumkan seperti Monumen Pancasila Sakti, Museum Pengkhianatan PKI, Dapur Umum PKI, Museum Paseban, Ruang Teater, Sumur Maut kedalaman 12 meter dengan diameter 75 cm, dan ruang penyiksaan.

Pada museum Pengkhianatan PKI yang berada sebelum ruang diorama, ada ruang yang akan menampilkan mosaik-mosaik seperti keganasan pemberontakan PKI pada 1948 di Madiun, momen pengangkatan jenazah 7 pahlawan revolusi di sumur Lubang Buaya pada 4 Oktober 1965 dan juga siding Mahkamah Militer Luar Biasa terhadap para tokoh PKI sekitar tahun 1966–1967.

Cerita mitra kami
Rahasia Bunda Tetap Bisa Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Saat Sibuk Melanda
Rahasia Bunda Tetap Bisa Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Saat Sibuk Melanda
ERHA Ultimate Luncurkan Atopy and Skin Disease Center untuk Eksim dan Semua Penyakit Kulit
ERHA Ultimate Luncurkan Atopy and Skin Disease Center untuk Eksim dan Semua Penyakit Kulit
Stroller Inovatif dan Ramah Lingkungan dengan Kain Daur Ulang Kini Tersedia di Babyshop Indonesia
Stroller Inovatif dan Ramah Lingkungan dengan Kain Daur Ulang Kini Tersedia di Babyshop Indonesia
11 Tips Make Up Natural, Tampil Penuh Pesona Tanpa Harus Menor
11 Tips Make Up Natural, Tampil Penuh Pesona Tanpa Harus Menor

Demikian sejarah museum lubang buaya dengan peristiwa kelam yang pernah terjadi di Bumi Pertiwi. Semoga bisa menjadi wawasan pengetahuan untuk generasi muda masa kini agar tak melupakan sejarah.

Baca Juga:

7 Tokoh Pahlawan Revolusi Korban G30S Beserta Kisah Perjuangannya

Cara Ajarkan Sejarah Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober Pada Si Kecil

22 Kata Mutiara Peristiwa G30SPKI untuk Mengenang Pahlawan Revolusi

 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220927124054-269-853142/menilik-sejarah-museum-lubang-buaya-jelang-peringatan-g30s

https://kumparan.com/jendela-dunia/sejarah-museum-lubang-buaya-lengkap-dengan-harga-tiket-lokasi-jam-bukanya-1yEhW93kgdL

https://atourin.com/destination/jakarta/museum-lubang-buaya

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

lolita

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Mengenal Sejarah Museum Lubang Buaya, Saksi Bisu Peristiwa G30S PKI
Bagikan:
  • Potret Kedekatan Vidi Aldiano dan Ibunda, Setia Mendampingi Anak Melawan Kanker

    Potret Kedekatan Vidi Aldiano dan Ibunda, Setia Mendampingi Anak Melawan Kanker

  • Lee Doona hingga Castaway Diva, ini 8 Drama Korea yang Tayang Oktober 2023

    Lee Doona hingga Castaway Diva, ini 8 Drama Korea yang Tayang Oktober 2023

  • Sukses sebagai Aktris di Usia Muda, ini Sumber Kekayaan Yuki Kato

    Sukses sebagai Aktris di Usia Muda, ini Sumber Kekayaan Yuki Kato

  • Potret Kedekatan Vidi Aldiano dan Ibunda, Setia Mendampingi Anak Melawan Kanker

    Potret Kedekatan Vidi Aldiano dan Ibunda, Setia Mendampingi Anak Melawan Kanker

  • Lee Doona hingga Castaway Diva, ini 8 Drama Korea yang Tayang Oktober 2023

    Lee Doona hingga Castaway Diva, ini 8 Drama Korea yang Tayang Oktober 2023

  • Sukses sebagai Aktris di Usia Muda, ini Sumber Kekayaan Yuki Kato

    Sukses sebagai Aktris di Usia Muda, ini Sumber Kekayaan Yuki Kato

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti