Panduan Pemberian MPASI Bayi Berdasarkan Saran Dokter Anak, Simak Bun!

undefined

MPASI bayi harus diberikan dengan tepat agar tumbuh kembang si kecil bisa optimal.

Pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI umumnya dilakukan saat usia si kecil menginjak 6 bulan. Adapun saran pemberian MPASI bayi yaitu dimulai dengan menu lengkap.

Menurut dr. Dimple Nagrani Sp.A, Bmedsc, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi dari Happy Kids Clinic, MPASI bayi harus terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak. Orangtua boleh saja memberikan buah dan sayuran, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.

“Kita tetap memulai dengan menu lengkap, karbohidrat, protein dan lemak. Untuk pemberian protein, utamakan protein hewani yang tinggi zat besi. Boleh juga memberikan tambahan bumbu-bumbuan agar MPASI enak, jangan sampai memberikan MPASI hambar yang tidak ada rasanya,” ujar dokter Dimple.

Artikel Terkait: 5 Saringan MPASI Bayi Terbaik, Aman dan Berkualitas

MPASI Perdana yang Baik untuk Bayi

MPASI Bayi

Image: iStockphoto

Beberapa kriteria pemberian MPASI perdana yang baik untuk anak menurut dr. Dimpel, yaitu:

  • Jangan memulai MPASI perdana dengan buah-buahan. Utamakan menu lengkap yang mengandung karbohidrat, protein (utamakan protein hewani yang tinggi zat besi), lemak, tambahan bumbu-bumbuan untuk memberikan rasa lezat (tidak hambar) pada MPASI. Sebab, ASI juga kaya akan rasa. Orangtua boleh memberikan sayuran dan buah-buahan, namun dalam jumlah yang sedikit.
  • Tekstur makanan seperti puree (tidak terlalu halus atau cair), seperti tekstur jus alpukat.
  • Perhatikan porsi makan anak. Usahakan melakukan responsive feeding (jika makanan anak habis, bisa ditambah, tetapi ikuti sinyal kenyang dan lapar anak, jangan sampai anak terpaksa menghabiskan MPASI).
  • Jadwal makan harus sesuai dengan jadwal tidur. Orangtua harus memperhatikan jadwal antar makan atau makan-ASI atau ASI-makan, yaitu minimal 2-3 jam. Jangan sampai memberikan camilan di antara makan atau minum susu.
  • Jika ingin memberikan camilan, pastikan perut anak kosong dan nafsu makan maksimal.

Artikel Terkait: 4 Panduan MPASI menurut pakar gizi, jangan sampai terlewatkan Bun!

Kriteria Pemberian MPASI Dini

Pada kondisi tertentu, ada pula beberapa anak yang memang mendapat MPASI dini. Pemberian MPASI dini tentu saja tidak boleh dilakukan secara sembarangan, harus berdasarkan rekomendasi dokter.

Melalui pemaparannya, dr. Dimple menjelaskan ada beberapa kriteria atau syarat tertentu yang harus diperhatikan oleh orangtua saat hendak memulai pemberian MPASI dini.

Artikel Terkait: 6 Persiapan MPASI Bayi Pilihan, Sudah Punya yang Mana?

MPASI Bayi

Image: iStockphoto

Inilah beberapa kriteria pemberian MPASI dini yang harus dipahami oleh orangtua:

  • Berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Tidak boleh memberikan MPASI di bawah usia 6 bulan sebelum berkonsultasi dengan dokter.
  • Dimulai apabila kenaikan berat badan anak tidak cukup per bulannya jika hanya dengan pemberian ASI. Namun, bila kenaikan berat badan anak cukup dari bulan sebelumnya, maka ibu tidak perlu memulai MPASI dini.
  • Pemberian ASI paling bagus direkomendasikan sampai usia 6 bulan. Tetapi, jika ASI saja tidak cukup, perhatikan apakah anak sudah siap mengonsumsi makanan selain ASI atau belum.
  • Lihat kekuatan leher anak.
  • Perhatikan bagaimana refleks anak untuk menjulurkan lidah. Jika anak disodorkan sendok ke dalam mulut, apakah anak akan membuka mulut atau malah menjulurkan lidah? Dokter akan memeriksa hal ini untuk menentukan apakah si kecil bisa memulai MPASI dini atau tidak.

Artikel Terkait: Anak mulai MPASI, begini 5 cara agar makannya lahap!

MPASI Homemade atau Fortifikasi (Instan), Pilih yang Mana?

MPASI Bayi

Image: iStockphoto

Kebanyakan orangtua juga mengalami kebingungan saat memilih MPASI yang tepat bagi anak. Pasalnya, telah banyak beredar produk MPASI fortifikasi yang tentu lebih praktis.

Lantas, apakah MPASI fortifikasi ini benar-benar aman untuk anak? Mengutip pemaparan dari dr. Dimple, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh orangtua jika ingin memberikan MPASI fortifikasi.

“Untuk MPASI fortifikasi harus ada cap BPOM-nya. MPASI fortifikasi memang memiliki keunggulan tersendiri karena sudah ditambahkan vitamin dan mineral yang sesuai dengan usia si kecil. Ikuti petunjuk atau saran yang tertera di kemasan. Pastikan tidak ada tambahan pengawet, pewarna atau perisa makanan pada produk tersebut,” ucap dr. Dimple.

Tidak hanya itu, dr. Dimple juga menyarankan agar orangtua sebaiknya memberikan kombinasi antara MPASI fortifikasi dengan MPASI homemade. Penelitian mengungkapkan apabila anak diberikan keduanya, maka akan mendapatkan vitamin dan mineral yang cukup serta tekstur dan rasa yang lebih optimal.

Di samping itu, orangtua juga tidak boleh takut untuk menaikkan tekstur MPASI ketika waktunya tiba. Anak harus dilatih untuk bisa menerima tekstur makanan yang lebih padat sesuai dengan usianya.

Artikel Terkait: MPASI untuk bayi: Instan vs rumahan, manakah yang lebih baik untuk kesehatan?

Parents, itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan MPASI bayi. Yuk, optimalkan tumbuh kembang buah hati dengan MPASI yang tepat!

Baca Juga:

6 Persiapan MPASI Bayi Pilihan di 2023, Sudah Punya yang Mana?

Atur Porsi MPASI Berdasarkan Usia Si Kecil

Jangan sampai salah, ini 5 makanan yang sebaiknya dihindari untuk MPASI bayi

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.