Pembahasan tentang payudara memang selalu menarik, karena mereka memainkan peran penting dalam segala hal. Oleh karena itu, tak heran bila banyak mitos tentang payudara.
Mulai dari trik untuk mendapatkan payudara yang lebih besar hingga beberapa tanda kanker payudara.
Agar Anda tidak tertipu dengan berbagai mitos tersebut. Berikut ini kami kumpulkan beberapa mitos dan faktanya menurut para ahli.
9 Mitos tentang payudara yang belum sepenuhnya benar
Mitos #1: Menggunakan bra saat tidur bisa menghindari payudara dari risiko kendur
Mengenakan bra saat tidur tidak akan membantu Anda mencegah payudara dari risiko kendur. Nesochi Okeke-Igbokwe, M.D., M.S. menegaskan bahwa tidak ada bukti yang mendukung mitos ini.
“Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada payudara [kendur], dan penuaan adalah salah satu faktor yang tak terhindarkan. Ptosis payudara [kendur payudara] adalah bagian dari penuaan,” tegasnya.
Mitos #2: Payudara harus memiliki ukuran yang sama
Tidak perlu panik ketika payudara Anda memiliki ukuran yang berbeda. Itu bukanlah suatu hal yang aneh sama sekali.
“Asimetri payudara, termasuk ukuran, bentuk, dan posisi areola tidak memiliki aturan pasti,” kata ahli bedah plastik Adam Kolker, MD kepada Bustle.
Kolker mengungkapkan bahwa faktanya mayoritas wanita memiliki tingkat asimetri yang berbeda pada payudara mereka.
Hal yang perlu dicatat ialah bila Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres atau tiba-tiba Anda melihat perubahan dramatis pada ukuran payudara Anda, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Mitos tentang payudara #3: Buah dada hanya berfungsi untuk memproduksi ASI
Jangan pernah meremehkan fungsi payudara. Payudara tidak hanya berfungsi untuk memproduksi ASI, tetapi lebih dari itu.
“Payudara dan puting memiliki banyak ujung saraf dan dapat menambah pengalaman seksual wanita,” kata Dr Nicole Scott, OBGYN di IU Health, kepada Bustle.
“Beberapa wanita bahkan bisa orgasme dari simulasi payudara.”
Mitos #4: Hanya faktor genetik yang bisa menyebabkan kanker payudara
Memang benar bila genetik keluarga dapat menjadi salah satu faktor risiko kanker payudara pada wanita. Namun pada kenyataannya, hanya sebagian kecil kanker payudara yang dikaitkan dengan genetika.
“Meskipun riwayat keluarga atau mutasi genetik tertentu (seperti mutasi BRCA1 dan BRCA2) dapat meningkatkan risiko Anda, tetapi banyak wanita yang mengembangkan kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini,” Dr. Tarah Ballinger, ahli kanker payudara di IU Health.
“Ini berarti bahwa bahkan tanpa kerabat yang terkena kanker payudara, penting untuk mendiskusikan skrining kanker payudara dengan dokter Anda,” tegasnya.
Mitos tentang payudara #5: Implan payudara meningkatkan risiko kanker
Beberapa wanita dengan implan payudara khawatir dapat meningkatkan risiko kanker, tetapi ini tidak benar.
“Bukti dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa baik saline atau implan payudara silikon tidak meningkatkan risiko kanker payudara,” kata Ballinger.
“Penting bagi wanita dengan implan untuk mengetahui bagaimana payudara dan penampilan baru mereka dan untuk memberi tahu dokter mereka jika ada perubahan. Mammogram masih harus dilakukan pada wanita dengan implan, dan sama pentingnya dengan bagian dari skrining kesehatan secara teratur,” jelasnya.
Mitos #6: Tidur dengan menggunakan bra dapat meningkatkan risiko kanker payudara
Mengenakan pakaian dalam saat tidur tidak berbahaya seperti yang Anda pikirkan.
“Tidur dengan bra, meskipun memiliki underwire (kawat), belum terbukti meningkatkan risiko kanker payudara,” kata Ballinger.
“Mitos ini berasal dari pemikiran bahwa mengenakan bra dapat membatasi aliran limfatik di payudara dan menghasilkan ‘racun.’ Namun, pada kenyataannya, bra tidak membatasi aliran getah bening. Survei wanita tentang kebiasaan memakai bra mereka belum menunjukkan hubungan antara mengenakan bra malam hari dan risiko kanker.”
Mitos #7: Payudara lebih besar menghasilkan lebih banyak ASI
Anda mungkin pernah mendengar bahwa payudara yang lebih besar menghasilkan lebih banyak ASI yang lebih banyak nutrisi. Jangan percaya ya Bunda, ini hanyalah mitos.
“Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menunjukkan bahwa ukuran payudara dan dominasi sisi payudara tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI,” kata Christine Greves, MD, OBGYN kepada Bustle.
Faktanya, ASI dari payudara kecil sama baiknya dengan susu dari payudara yang lebih besar.
Mitos #8: Nyeri payudara berarti kanker payudara
Jika Anda pernah mengalami rasa sakit di payudara belum berarti Anda mengalami kanker payudara. Sebenarnya, nyeri payudara jarang dikaitkan dengan kanker payudara.
“Nyeri payudara atau mastalgia, lebih sering dikaitkan dengan perubahan hormon. Perubahan fibrokistik, kista, dan kondisi jinak lainnya,” kata Kolker.
Namun, jika rasa sakit berlanjut setiap hari selama lebih dari satu minggu, terlokalisasi pada satu area payudara tertentu, atau menjadi semakin memburuk, evaluasi oleh dokter sangat dianjurkan.
Mitos #9: Berolahraga dapat meningkatkan ukuran payudara
Jangan terlalu senang dan berharap. Faktanya, berolahraga tidak dapat membuat payudara Anda bertambah besar.
“Meskipun latihan kekuatan yang difokuskan pada otot pektoralis mayor dapat meningkatkan massa otot dada, ini jarang berarti peningkatan ukuran payudara,” kata Kolker.
“Dalam kebanyakan kasus, ketika wanita melakukan latihan kardio, latihan kekuatan, atau keduanya, komponen lemak dari atrofi jaringan payudara dan volume payudara hilang.”
Sama seperti bagian tubuh lainnya, payudara itu rumit. Namun lebih baik Anda tidak memercayai semua yang Anda dengar.
***
Dari kesembilan mitos tentang payudara di atas, manakah yang sempat Anda percayai Bunda?
Sumber: Bustle
Baca juga
Mengapa payudara wanita memiliki ukuran yang berbeda? Ini penjelasannya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.