Banyak sekali mitos yang beredar tentang ibu menyusui. Mari kita simak pembahasannya satu per satu, agar kita bisa membedakan fakta dan mitos.
Inilah 23 mitos dan fakta yang perlu diketahui ibu menyusui
1. MITOS : Semakin sering menyusui akan membuat stok ASI menurun.
FAKTA : Bila kita rutin menyusui, produksi ASI akan mengikuti jadwal dan kebutuhan si bayi. Saat bayi mengalami growth spurt pun, tubuh pun akan menyesuaikan jumlah ASI yang dibutuhkan si bayi.
Growth spurt adalah kondisi saat bayi membutuhkan ASI lebih banyak dari biasanya. Biasanya growth spurt terjadi pada usia 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.
Kondisi ini terjadi sekitar 3 hari hingga 1 minggu lamanya, lalu ‘nafsu makan’ si bayi akan kembali seperti normal.
2. MITOS : Bunda hanya perlu menyusui 4-6 kali dalam sehari untuk mempertahankan persediaan ASI.
FAKTA : Produksi ASI dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, dan pasokan ASI akan menurun ketika bunda mengurangi frekuensi menyusui.
Idealnya, bayi yang belum menerima MPASI butuh menyusu setiap 2-3 jam sekali, tanpa peduli siang malam. Jadi frekuensi menyusui yang ideal dan cukup untuk si bayi adalah 8-12 kali sehari!
3. MITOS : Bayi akan mendapat cukup susu dalam waktu 5-10 menit pertama
FAKTA: Disarankan ibu menyusui bayi 15 menit pada setiap payudara, sehingga total waktu menyusui adalah 30 menit.
Namun daripada mengacu pada lama menyusui, lebih baik Bunda melihat tanda-tanda yang menunjukkan bayi kenyang, misalnya: tangannya rileks, melepaskan puting dengan santai dan tenang.
4. MITOS : Harus ada jeda waktu menyusui agar payudara penuh terlebih dahulu
FAKTA : Setiap ibu menyusui dan bayi adalah pasangan yang unik, artinya supply dan demand ASI selalu seimbang.
Pada kenyatannya tubuh ibu menyusui selalu memproduksi ASI. Fungsi payudara seolah-olah menjadi tangki ASI yang tersedia bila sewaktu-waktu dibutuhkan bayi.
Saat payudara kosong, tubuh dengan cepat memproduksi ASI. Saat payudara mulai penuh, produksi ASI melambat.
Jika Bunda menunggu payudara penuh untuk menyusui, maka tubuh akan menerima pesan bahwa kebutuhan bayi sudah cukup dan justru akan mengurangi produksi ASI.
5. MITOS : Bayi baru lahir hanya butuh 8 kali menyusu dalam sehari, 5-6 kali sehari setelah berumur 3 bulan, dan tidak lebih dari 4-5 kali sehari setelah 6 bulan.
FAKTA: Belum tentu! Frekuensi bayi menyusu bervariasi sesuai kebutuhan perkembangan mereka, pasokan ASI dan kapasitas payudara ibu. Growth spurt dan kondisi kesehatan sangat mempengaruhi pola menyusu mereka.
6. MITOS: Jumlah susu yang diminum menentukan jeda waktu menyusui berikutnya
FAKTA: Bayi yang minum ASI, lambungnya lebih cepat kosong jika dibandingkan dengan bayi yang minum susu formula. Hal ini ini disebabkan molekul ASI lebih kecil sehingga lebih cepat di cerna.
Jadi, frekuensi minum bayi ASI lebih sering jika dibandingkan dengan bayi formula.
7. MITOS : Jangan bangunkan bayi walaupun waktunya minum ASI.
FAKTA : Sebagian besar bayi akan menunjukkan tanda-tanda jika haus atau lapar. Ia akan bangun sendiri bila ingin menyusu.
Tetapi bayi baru lahir atau sedang sakit, mungkin perlu sedikit usaha agar mereka minum ASI setidaknya 8 kali sehari.
8. MITOS : Metabolisme bayi tidak teratur saat lahir sehingga kita harus membuatnya teratur
FAKTA: Saat di rahim bayi tidak mempunyai jadwal khusus untuk makan karena mempunyai plasenta, apalagi jadwal tidur dan terjaga.
Ini bukan perilaku yang tidak teratur, tetapi memang kebutuhan unik si bayi. Seiring waktu, bayi akan beradaptasi dengan ritme kehidupan di lingkungan baru mereka dan tidak memerlukan latihan khusus dari kita.
9. MITOS : Ibu menyusui harus selalu menggunakan 2 payudara setiap menyusui.
Lebih baik membiarkan bayi menghabiskan payudara pertama, walaupun setelah itu dia tidak minum dengan payudara satunya. Hal ini penting agar bayi memperoleh hindmilk dan foremilk yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori yang cukup pada bayi.
Namun bagi Bunda yang baru menyusui pada minggu-minggu awal, biasanya memberikan 2 payudara secara bergantian saat menyusui. Hal ini dilakukan untuk menjaga pasokan ASI di kedua payudara.
Tips: bila kali ini ibu menyusui dengan payudara kiri dulu baru kanan, saat menyusui berikutnya mulailah dari kanan dulu baru ke kiri. Begitu seterusnya agar pasokan ASI di dua payudara seimbang.
10. MITOS : Berat badan bayi tidak naik secara signifikan karena kualitas ASI tidak baik.
FAKTA: Belum tentu! Banyak studi menunjukkan bahwa wanita kurang nutrisi mampu menghasilkan susu yang cukup untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Sebagian besar kasus berat badan bayi rendah adalah karena asupan susu yang tidak mencukupi kebutuhan bayi atau karena masalah kesehatan mendasar pada bayi.
11. MITOS : ASI sedikit, pasti karena ibu stres, kelelahan dan atau kurang makan dan minum.
FAKTA: Belum tentu, karena penyebab umum rendahnya produksi ASI adalah:
- jadwal menyusui yang kurang teratur
- perlekatan yang kurang baik
12. MITOS : Ibu Menyusui harus minum susu untuk untuk menghasilkan ASI
FAKTA: Makanan seperti sayuran, buah, padi-padian dan kaya akan protein adalah makanan yang dibutuhkan oleh ibu menyusui untuk menghasilkan ASI.
Kalsium bukan hanya terdapat pada susu, tetapi juga banyak terdapat di dalam sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan teri serta sarden yang dimakan bersama dengan tulangnya.
13. MITOS atau FAKTA: Ibu seharusnya tidak menjadi dot/empeng untuk bayinya
FAKTA: Ada benarnya, ada juga salahnya. Saat menyusui, payudara adalah empeng alami untuk bayi yang memang akan membuat ia merasa nyaman.
Selain itu proses menghisap dari payudara langsung membuat bayi terhindar dari bingung puting dan dapat menstimulasi payudara memproduksi ASI.
Namun bila bayi sudah kenyang, jangan biasakan ia tertidur sambil “ngempeng” di payudara Anda.
14. MITOS : Bingung puting itu sebenarnya tidak ada
FAKTA: Pada kenyataanya baik secara fisik maupun cara kerja, payudara dan botol susu sungguh jauh berbeda. Menyusu ASI langsung pada payudara membutuhkan usaha bayi untuk menghisap, sedangkan dengan botol susu tidak perlu.
Belum lagi tekstur puting yang lembut jika dibandingkan dengan tekstur dot yang kaku. Hal-hal ini yang menyebabkan bayi mengalami bingung puting.
15. MITOS : Menyusui dapat menyebabkan depresi postpartum
FAKTA: Depresi postpartum disebabkan oleh fluktuasi hormon setelah melahirkan dan dapat diperburuk oleh kondisi kelelahan dan kurangnya dukungan sosial.
Tetapi sebagian besar, depresi postpartum ini terjadi pada wanita yang memang memiliki masalah sebelum kehamilan.
16. MITOS : Menyusui sesuai dengan permintaan bayi tidak akan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi
FAKTA : Justru menyusui sesuai keinginan bayi akan meningkatkan bonding antara ibu dan bayi.
17. MITOS : Bayi yang terlalu sering dipeluk ibunya akan membuat mereka manja.
FAKTA : Bayi yang segera direspon dengan pelukan ketika menangis akan merasa lebih aman dan percaya diri.
18. MITOS : Sebaiknya anggota keluarga lain juga ikut memberikan susu pada bayi agar mereka mendapatkan ikatan juga dengan bayi.
FAKTA: Menyusui bukan satu-satunya cara agar anggota keluarga lain dapat menjalin ikatan dengan bayi.
Memegang, memeluk, memandikan dan bermain dengan bayi bisa menjadi cara lain membentuk ikatan, selain itu cara ini juga baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Baca juga: Pengasuhku Ketahuan Menyusui Bayiku!
19. MITOS : Menyusui sesuai permintaan bayi akan memberikan dampak buruk pada hubungan suami-istri.
FAKTA: Pasangan yang dewasa akan sangat mengerti bahwa bayi memerlukan perlakuan yang intens, dan ini akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Justru kehadiran bayi akan membuat ikatan suami-istri semakin kuat karena kehadiran buah cinta mereka.
20. MITOS : Banyak bayi yang alergi dengan ASI ibu kandungnya.
FAKTA: ASI adalah makanan dan minuman paling alami mudah dicerna oleh bayi. Jika bayi sensitif terhadap ASI, biasanya itu bukan berarti di sebabkan oleh ASI itu sendiri.
Hal ini biasanya terjadi disebabkan makanan yang dikonsumsi oleh ibu, sehingga ibu sebaiknya menghindari makanan yang membuat bayi alergi.
Baca juga: Inilah Bedanya Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa
21. MITOS : Sering menyusu akan membuat anak obesitas di kemudian hari.
FAKTA: Banyak studi menunjukkan bahwa bayi ASI yang menyusu sesuai permintaan mereka justru mampu mengontrol pola makan mereka dan mengambil jumlah yang tepat sesuai kebutuhan tubuh mereka.
Justru pemberian susu formula dan pemberian makanan padat yang berlebihan akan mempunyai risiko obesitas di kemudian hari.
22. MITOS : Menyusui dengan posisi berbaring akan menyebabkan infeksi telinga.
FAKTA: Karena ASI mengandung antibodi dan imunoglobin, kecil kemungkinan adanya infeksi telinga, seperti apa pun posisi menyusui bayi tersebut.
23. MITOS : Kualitas ASI setelah bayi berusia 6 bulan akan menurun
FAKTA: Komposisi perubahan ASI berubah sesuai dengan kebutuhan bayi di usianya. Bahkan ketika bayi mulai mengkonsumsi MPASI, ASI tetap menjadi sumber utama nutrisi selama tahun pertama usia bayi.
Pada tahun kedua, barulah ASI menjadi sumber nutrisi sekunder yang terus berperan membangun sistem imun tubuhnya.
Bunda, semoga fakta-fakta di atas bermanfaat bagi semua ibu menyusui.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.