Mengingat air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia, sudah dipastikan jika tubuh perlu terhidrasi dengan baik. Meskipun begitu, bukan berarti bisa minum air putih berlebihan.
Jika hal ini sampai terjadi, tertu saja bisa menimbulkan beragam risiko kesehatan bagi tubuh. Sebelum mengulanya lebih jauh, penting untuk diketahui bahwa kecukupan cairan setiap orang akan berbeda-beda.
Umumnya, pria akan memiliki kebutuhan air lebih banyak dibandingkan wanita. Kebutuhan air anak-anak akan lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Sedangkan usia lanjut cukup mengonsumsi 1 – 1.5 Liter/hari.
Sementara orang dewasa membutuhkan sekitar 2 – 3 Liter air per hari nya. Kebutuhan air pada wanita hamil dan menyusui memiliki porsi tersendiri.
Apabila kebutuhan air ini tidak tercukupi, tentu saja bisa menyebabkan tubuh dehidrasi yang bisa menyebabkan berbagai masalah. Di sisi lain overhydration atau kelebihan cairan dalam tubuh bisa membuat seseorang mengalami masalah yang tak kalah berbahaya.
Artikel terkait : Air putih kunci turunkan berat badan dalam 10 hari, Bunda wajib coba!
Penyebab kelebihan cairan
Ada dua penyebab seseorang bisa mengalami kelebihan cairan dalam tubuhnya. Ini berbahaya karena keduanya mengakibatkan ketidakseimbangan air dan natrium dalam tubuh.
Asupan air terlalu banyak
Saat Parents minum lebih banyak dari jumlah yang disarankan, waspada akan risiko terjadinya overhidrasi. Di mana hal ini mengakibatkan terjadinya penumpukan jumlah cairan ini akan terkumpul di aliran darah yang bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Ini bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara jumlah air yang diminum dengan air yang dikeluarkan ginjal dalam urin maupun keringat.
Retensi air
Pernah mendengar istilah retensi? Sebuah kondisi di mana seseorang mengalami kelebihan cairan atau zat-zat tertentu yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh.
Umumnya, retensi air ini terjadi pada saat kelebihan cairan menumpuk di dalam tubuh. Kondisi ini juga dikenal sebagai edema. Penumpukan cairan ini biasa terjadi dalam sistem peredaran darah atau di dalam jaringan dan rongga tubuh.
Tak hanya karena asupan cairan yang berlebihan, rupanya kelebihan cairan dalam tubuh bisa disebabkan karena proses pengeluaran cairan dalam tubuh yang tidak berjalan dengan baik.
Ini bisa menjadi indikasi dari beberapa masalah medis tertentu yang sebaiknya turut diwaspadai, di antaranya adalah:
- gagal jantung kongestif (CHF)
- penyakit hati
- masalah ginjal
- sindrom hormon antidiuretik
- efek obat antiinflamasi nonsteroid
- diabetes yang tidak terkontrol
Artikel terkait : 7 Manfaat tak terduga anak minum air putih hangat setiap pagi
Dampak minum air putih berlebihan
Overhidrasi dapat menyebabkan tubuh kita mengalami keracunan air. Ini terjadi ketika jumlah garam dan elektrolit lain dalam tubuh menjadi terlalu encer.
Tak bisa dianggap sepele, kondisi ini bisa berujung pada kematian bila tak ditangani dengan baik. Hal ini karena tubuh bisa mengalami Hiponatremia, yakni saat kadar natrium (garam) menjadi sangat rendah.
Bila keseimbangan ini turun sangat drastis, tentunya bisa berakibat fatal pada nyawa seseorang. Oleh karena itu mewaspadai berbagai gejalanya penting untuk dilakukan.
Gejala overhidrasi
Waspadai bila Parents mengalami beberapa gejala berikut ini :
- mual dan muntah
- sakit kepala
- perubahan kondisi mental seperti kebingungan atau disorientasi
Gejala bisa menjadi bertambah parah bila tak ditangani dengan baik karena bisa menyebabkan kadar sodium dalam darah menjadi lebih rendah. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :
- kelemahan otot, kejang, atau kram
- kejang
- ketidaksadaran
- koma
Penanganan
Bila overhidrasi sudah terjadi, biasanya dokter akan meresepkan diuretik untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air dalam urin. Obat-obatan penyebab overhidrasi ini pun dihentikan.
Pada beberapa kasus, cairan juga perlu diangkat dengan dialisis atau prosedur paracentesis yang termasuk ke dalam bedah kecil.
Lebih spesifiknya, dokter akan melakukan penanganan sesuai dengan keparahan kondisi kesehatan kita. Beberapa penanganan yang dilakukan antara lain :
- Mengurangi asupan cairan
- Mengobati kondisi yang menyebabkan overhidrasi
- Menghentikan obat yang menyebabkan masalah
- Meresepkan diuretik untuk meningkatkan jumlah urin yang dihasilkan
Dehidrasi atau overhidrasi, mana yang lebih bahaya?
Bisa dikatakan bahwa overhidrasi memiliki dampak yang lebih berbahaya dibandingkan dehidrasi, namun kondisi ini lebih jarang ditemui dibandingkan kondisi dehidrasi. Di sisi lain, beberapa peneliti mengungkapkan bahwa overhidrasi sama buruknya dengan dehidrasi.
Kita mengenal bahwa asupan cairan yang cukup setiap harinya ialah 8 gelas per hari. Namun nyatanya, kebutuhan tersebut bergantung pada sejumlah faktor mulai dari usia, berat badan, intensitas aktivitas, juga lingkungan seseorang.
Oleh karena itu, tingkat asupan cairan ini ini tidaklah mutlak karena ditentukan oleh banyak hal. Lalu bagaimana cara menghindarinya?
Cara menghindari overhidrasi
Ada beberarapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kondisi ini di antaranya :
- Sadarilah asupan cairan, terutama saat melakukan berbagai aktivitas atau latihan berat
- Minumlah sedikit demi sedikit air, namun lakukan dalam intensitas yang lebih sering
- Konsumsilah makanan yang mengandung air lebih banyak, khususnya sayuran dan buah seperti mentimun, stroberi, semangka, tomat, dan sebagainya
- Batasi tingkat asupan garam maupun buah atau sayuran yang kaya akan elektrolit seperti natrium, kalium, klorin, magnesium, dan sebagainya
Nah, Parents sebaiknya kita tetap menjaga asupan cairan yang normal setiap harinya ya, pastikan untuk tidak kekurangan atau pun kelebihan.
Sumber : Healthline
Baca Juga :
id.theasianparent.com/tanamkan-kebiasaan-minum-air-putih
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.