Saat cuaca berubah menjadi lebih dingin dan kering, beberapa orang akan mengalami mimisan. Hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak.
2 Jenis Mimisan pada Umumnya
Mimisan terbagi ke dalam dua jenis, yakni Anterior dan Posterior
- Anterior, mimisan terjadi karena pembuluh darah yang ada di bagian depan hidung mengalami kerusakan hingga terjadi pendarahan. 90% kasus mimisan yang terjadi adalah Anterior. Mimisan jenis ini termasuk ringan dan tidak berbahaya, bisa ditangani di rumah atau oleh dokter.
- Posterior, mimisan terjadi karena pembuluh di bagian dalam atau bagian belakang hidung. Mimisan ini jarang terjadi, biasanya hanya menimpa orang lanjut usia. Karena lebih sulit diobati, maka mimisan posterior harus ditangani oleh dokter ahli THT.
6 Penyebab Mimisan yang Sering Terjadi
Bagian dalam hidung dipenuhi oleh pembuluh darah kecil yang rapuh dan mudah rusak, hingga mengeluarkan darah. Biasanya mimisan dipicu oleh hal-hal berikut ini:
- Menusuk hidung dengan jari
- Mendengus terlalu keras, biasanya dikarenakan oleh benda asing yang masuk ke dalam hidung dan kita berusaha keras mengeluarkannya.
- Perubahan suhu ekstrim yang membuat bagian dalam hidung kering dan pecah-pecah
- Mendapat pukulan di kepala
- Baru saja melakukan operasi hidung
- Kelainan pembuluh darah seperti pembuluh darah yang mengeras, atau penderita darah beku
Siapa yang Berisiko Mimisan?
Mimisan bisa menimpa siapa saja, hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Tapi orang-orang yang masuk kategori berikut ini, cenderung lebih berisiko terkena mimisan.
- Anak-anak usia 2-10 tahun
- Wanita hamil
- Orang yang sering minum obat jenis aspirin dan antikoagulan
- Orang lanjut usia
- Orang yang menderita penyakit darah beku seperti haemophilia
5 Cara Mengatasi Mimisan
Bila Anda mengalami mimisan, tidak perlu panik dan buru-buru ke dokter. Lakukan beberapa hal di bawah ini agar mimisan berhenti.
- Duduk tegak dan condongkan badan ke depan
- Pencet hidung dengan jempol dan jari telunjuk, kemudian bernafaslah melalui mulut
- Lakukan selama 5-10 menit.
- Menggunakan es batu atau sayuran beku yang dilapisi dengan kain, kemudian tempelkan di hidung untuk menghentikan pendarahan.
- Usahakan tetap duduk tegak, jangan berbaring. Cara ini akan mengurangi tekanan darah dan merangsang pembuluh darah di hidung untuk berhenti mengeluarkan darah.
Biasanya cara tersebut akan segera menghentikan mimisan. Jadi Anda tidak perlu pergi ke dokter. Namun, Anda perlu merasa khawatir dan segera menemui dokter bila gejala berikut ini menimpa Anda:
- Mimisan lebih dari 20 menit
- Terlalu banyak darah yang keluar
- Anda mengalami kesulitan bernapas
- Anda menelan banyak darah sehingga membuat Anda merasa ingin muntah
- Mimisan terjadi setelah Anda terluka parah, seperti kecelakaan mobil
- Mimisan terjadi lebih dari satu kali seminggu
Pencegahan pada Mimisan
Meskipun tidak terlalu berbahaya, namun mimisan bisa membuat Anda merasa sangat tidak nyaman, apalagi jika Anda termasuk ke dalam orang yang tidak kuat melihat darah. Karena itu, penting sekali melakukan tindak pencegahan berikut.
- Hindari mengupil atau menusuk hidung dengan jari terlalu keras. Biasakan memiliki kuku pendek agar tidak melukai hidung, bila Anda punya kebiasaan mengupil.
- Bila hendak mengeluarkan lendir, atau hidung mampet, maupun benda asing di hidung, mendenguslah secara perlahan dan tidak terlalu keras.
- Gunakan petroleum jelly seperti Vaseline untuk membuat bagian dalam hidung tetap lembab.
- Memakai helm keselamatan setiap kali melakukan aktifitas yang memungkinkan hidung dan kepala cedera.
- Selalu mengikuti petunjuk saat memakai obat hidung, penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan mimisan.
Hidung adalah indera penciuman yang sangat berharga bagi kita. Maka dari itu, kita harus selalu menjaganya dengan baik. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.
Referensi: today.com, webMD.com, nhs.uk,
Baca juga:
Cara yang Tepat untuk Mengatasi Mimisan pada Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.