Proses menyusui tidaklah semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Rata-rata, hampir semua ibu pernah mengalami kendala selama proses menyusui, salah satunya kondisi milk blister pada payudara ibu menyusui.
Milk blister alias bintik putih yang terdapat di puting payudara bisa membuat busui tidak nyaman, bahkan proses menyusui si kecil jadi terhambat. Karenanya, kondisi ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama, dan perlu mendapatkan pengobatan agar tidak memengaruhi produksi ASI ibu.
Untuk mengetahui apa itu milk blister, penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasinya, simak informasi selengkapnya berikut ini, Bunda!
Daftar isi
Apa Itu Milk Blister?
Mengutip dari WebMD, milk blister adalah bintik-bintik kecil yang muncul di puting susu atau di area areola. Luka yang terlihat seperti luka lepuh ini muncul ketika bayi tidak melekat pada payudara dengan benar saat menyusui. Sehingga proses keluarnya ASI tidak sempurna, dan membuat tersumbat. Sumbatan tersebut membuat ASI sulit untuk keluar, dan menghalangi aliran di dekat lubang puting. Produksi ASI yang terlalu banyak, dan tidak dikeluarkan dengan benar, baik saat menyusui atau saat memompa ASI, bisa menyebabkan alirannya tersumbat.
Kondisi ini menyebabkan infeksi yang bisa menyebabkan mastitis.
Bintik putih tersebut terlihat mengilap dan halus. Ukurannya memang kecil-kecil, tapi bisa menyebar ke area areola payudara. Kondisi ini juga berbeda dari lecet akibat gesekan saat menyusui atau setelah menggunakan pompa ASI.
Artikel terkait: Senam Kegel: Penjelasan, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Ciri-Ciri Milk Blister
Gelembung atau lepuh ini biasanya terlihat seperti bintik putih atau kuning kecil seukuran ujung pentul yang berada di area puting dan areola. Selain bentuk dan warna, ada beberapa ciri-ciri lainnya yang menandakan seseorang mengalami milk blister, yaitu:
1. Kulit di sekitar luka memerah
Bunda mungkin akan melihat warna kemerahan di sekitar bintik kecil berwarna putih atau kuning itu. Bahkan, terkadang penampakannya terlihat seperti jerawat kecil. Pada kasus yang lebih parah, kulit di sekitar milk blister juga bisa meradang.
2. Bentuk Lepuh Lebih Kecil Dibandingkan Lecet Akibat Iritasi
Milk blister tidak sama dengan lecet pada puting yang disebabkan oleh iritasi atau karena pompa ASI. Jenis lepuh akibat milk blister biasanya lebih kecil daripada lecet karena iritasi, dan akan menimbulkan rasa sakit saat menyusui.
3. Menyebabkan Rasa Terbakar
Penampakan milk blister juga berbeda dengan sariawan, infeksi jamur yang terbentuk pada puting susu ini bisa menyebabkan rasa terbakar dan nyeri yang parah saat menyusui. Sedangkan, sariawan biasanya membutuhkan resep obat antijamur untuk ibu dan bayi.
Penyebab Milk Blister
Milk blister biasanya terjadi karena pelekatan yang tidak tepat saat menyusui. Selain itu, hisapan bayi mungkin terlalu dangkal sehingga menyebabkan tekanan berlebih pada salah satu titik payudara. Selain itu, menyusui dengan posisi yang salah juga bisa menyebabkan pelekatan yang tidak pas. Hingga akhirnya proses menyusui jadi tidak maksimal.
Lecet pada bagian milk blister juga disebabkan oleh kulit yang tumbuh di atas saluran susu. Sejumlah kecil ASI biasanya menumpuk di belakang kulit yang menonjol, sehingga terlihat melepuh karena gesekan. Penyebab lepuh itu sendiri dapat bervariasi dan termasuk:
- Perlekatan bayi, lidah, atau masalah mengisap yang salah
- Produksi ASI yang berlebihan
- Tekanan berlebih pada area tertentu di payudara
- Infeksi jamur yang biasanya menyebabkan banyak lepuh
Artikel terkait: Amankah Menyusui Sambil Tiduran? Cek Penjelasannya di Sini, Bunda!
Cara Mencegah Milk Blister
Beruntungnya, banyak cara untuk mencegah milk blister sebelum kondisinya memburuk. Atau bahkan Bunda bisa mencegahnya sebelum terjadi. Bunda bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
1. Jaga Agar Puting Tetap Lembap
Bunda bisa mengoleskan minyak zaitun, atau krim payudara setelah menyusui si kecil. Menggunakan minyak zaitun atau krim payudara juga membuat rileks payudara.
2. Hindari Memakai Bra yang Ketat
Tidak hanya dapat menyebabkan masalah dengan produksi susu, mereka juga dapat menyebabkan milk blister serta mastitis. Bra yang ketat, atau yang terbuat dari bahan sintetis, dapat mengiritasi puting. Beberapa pakaian tidur atau bantalan payudara juga dapat mencegahnya.
3. Konsumsi Suplemen Mengandung Lesitin
Lesitin adalah zat alami yang meningkatkan asam lemak tak jenuh ganda dalam susu dan mengurangi kelengketannya. Suplemen ini bisa membantu produksi susu tidak menyumbat di saluran ASI.
4. Lakukan Teknik Menyusui yang Benar
Jika Bunda melihat bahwa puting miring seperti ujung lipstik baru, berarti pelekatan bayi terlalu dangkal. Kemungkinan Bunda akan merasa sakit karena pelekatan yang dangkal dan produksi ASI mungkin terganggu.
Beberapa posisi bisa menyebabkan lebih banyak gesekan dan tekanan pada puting atau area payudara lain. Cobalah gendong atau tempatkan bayi di sisi tubuh atau di bagian depan tubuh untuk meminimalkan tekanan. Bila masih kesulitan, konsultasikan pada dokter laktasi.
5. Makan Makanan yang Seimbang
Ini penting untuk keberhasilan menyusui dan pemulihan pasca persalinan. Hindari makan terlalu banyak gula, kafein, dan lemak jenuh dan minum banyak cairan.
6. Bersihkan Puting Susu Setelah Menyusui
Usap puting dengan kain lembap untuk mengeluarkan ASI dari payudara dan mencegah pori-pori tersumbat.
7. Berbicara dengan Konsultan Laktasi
Mungkin perlu untuk menghubungi seorang profesional jika bayi tampaknya tidak dapat menempelkan puting dengan benar. Rumah sakit dan organisasi lain memberikan saran menyusui.
8. Tetap Terhidrasi
Minumlah setidaknya 8-10 gelas air sehari untuk mendorong aliran susu dan mencegah dehidrasi.
9. Mengatasi Kelebihan Produksi ASI
Kelebihan produksi ASI terjadi ketika bayi tidak menyusu secara efektif, atau ketika seorang ibu berganti sisi sebelum payudara pertama dikosongkan. Rutin memompa sering juga menyebabkan kelebihan produksi ASI. Konsultan laktasi dapat membantu mengatasi masalah suplai ASI.
Cara Mengobati Milk Blister
Milk blister dapat diobati dengan beberapa cara alami sebelum benar-benar berkonsultasi ke dokter laktasi. Berikut ini yang harus Bunda lakukan bila sedang mengalami milk blister.
1. Larutan Garam
Untuk menghilangkan sumbatan, kompres puting dalam larutan garam dan air hangat. Campurkan 2 sendok teh garam Epsom dalam secangkir air panas dan biarkan agak dingin. Terakhir, rendam atau kompres puting susu tiga atau empat kali sehari sampai saluran tidak tersumbat lagi.
2. Pijat Puting
Pijat puting dengan lembut untuk melepaskan sumbatan. Juga, coba berikan tekanan di belakang puting. Perawatan ini paling baik dilakukan setelah mandi, atau berendam air garam, karena kulit akan sangat lembut. Jangan terlalu menekan puting sehingga menimbulkan rasa sakit.
3. Kompres Hangat
Gunakan kompres hangat pada puting susu sebelum menyusui. Rendam kain dalam air hangat dan peras. Kemudian, kompres ke puting selama 15 menit. Tepuk-tepuk kulit dengan lembut hingga kering sebelum menyusui.
4. Gunakan Minyak Zaitun
Menjaga puting tetap lembut dan lembap sepanjang hari dengan minyak zaitun. Tempatkan kapas yang direndam minyak di dalam bra sehingga menutupi puting.
Bersihkan puting dengan lembut sebelum menyusui. Ganti kapas dua kali sehari.
5. Mengoleskan ASI di atas Puting
ASI memiliki sifat antimikroba, itulah sebabnya menyusui adalah cara yang efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan bayi. Beberapa orang mengklaim sifat ini menghentikan milk blister agar tidak terinfeksi.
Tidak ada bukti ilmiah untuk hal ini, tetapi tidak ada salahnya untuk mengoleskan ASI di atas puting untuk melihat apakah itu benar-benar bisa mengurangi ketidaknyamanan.
6. Sering Menyusui
Pemberian makan yang lebih teratur dapat merangsang aliran ASI melalui saluran susu. Gerakan rahang dan mulut bayi adalah cara paling efektif untuk mendorong jenis gerakan ini.
Pertahankan bayi pada posisi yang benar saat menyusu untuk meredakan lepuh susu. Letakkan dagu dan mulut bayi tepat di atas lepuh sehingga bayi dapat mengisap sekuat mungkin di sekitar area tersebut. Menyusui lebih sering dapat menghilangkan dan mencegah penyumbatan.
7. Pompa ASI
ASI di pori-pori yang tersumbat membutuhkan lebih banyak isapan untuk dikeluarkan. Mungkin perlu menggunakan pompa untuk mengeluarkan susu kental dari saluran jika milk blister tetap ada setelah menggunakan pengobatan di atas.
Gunakan pompa secara bertahap dan pelan-pelan tingkatkan kekuatan pompa sampai ASI yang mengeras keluar.
8. Mengoleskan Salep
Salep yang menenangkan untuk puting yang sakit bisa dibeli secara online atau di toko. Salep yang mengandung chamomile atau calendula mungkin bisa menjadi pilihan Bunda. Selain itu, fungsinya juga dapat menjaga area puting tetap lembab dan mengurangi rasa gatal dan nyeri. Biasanya kandungan krim payudara aman digunakan saat menyusui.
9. Suplemen Lesitin
Lesitin adalah zat alami yang ditambahkan ke banyak makanan sebagai pengemulsi. Beberapa orang percaya bahwa lesitin dapat mencegah saluran tersumbat dengan meningkatkan kandungan asam lemak tak jenuh ganda dari ASI dan mengurangi susu “lengket”. Banyak supplemen lesitin tersedia secara online.
Lesitin diakui aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), tetapi tidak ada studi ilmiah tentang kemanjurannya dalam mengobati lecet susu.
10. Perubahan Pola Makan
Makan makanan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan beberapa infeksi jamur yang menyebabkan payudara melepuh. Selain makan lebih banyak buah dan sayuran, ibu menyusui juga harus terus mengonsumsi multivitamin prenatal selama periode postpartum.
Penting untuk mendiskusikan penggunaan suplemen selama menyusui dengan dokter ya, Bun.
11. Pereda Nyeri
Akan sangat membantu untuk menerapkan kompres es untuk mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan jika lepuh susu menyebabkan rasa sakit yang signifikan di antara waktu menyusui.
Beberapa obat pereda nyeri di toko juga cocok untuk wanita yang sedang menyusui jika dikonsumsi sesuai dengan petunjuk. Misalnya, ibuprofen aman dikonsumsi oleh ibu menyusui yang tidak menderita sakit maag atau asma. Minumlah ibuprofen selama diperlukan dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.
12. Jarum Steril
Seorang dokter dapat membersihkan sumbatan dari saluran dengan menggunakan jarum steril jika pengobatan rumahan lainnya tidak mengurangi milk blister.
Jangan mencoba melakukan perawatan ini di rumah, karena dapat meningkatkan risiko infeksi dan mastitis.
Saluran dapat terisi kembali jika susu menumpuk di area tersebut, jadi penting untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya.
13. Obat Resep
Milk blister yang disebabkan oleh sariawan atau infeksi bakteri mungkin memerlukan pengobatan. Seorang dokter mungkin meresepkan pengobatan antijamur untuk sariawan untuk ibu dan bayi.
Kapan Harus Pergi ke Dokter?
Milk blister biasanya sembuh dengan pengobatan rumahan di atas. Jika tidak kunjung sembuh, Bunda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika lukanya terasa sangat nyeri, mengganggu proses menyusui, atau menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Tanda-tanda infeksi yang harus diwaspadai adalah demam, menggigil, nyeri tubuh, kelelahan, nyeri payudara, payudara yang menghangat, atau mengalami pembengkakan.
Bunda juga harus memberi tahu dokter jika ingin menggunakan suplemen atau obat bebas. Orang harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen, karena bahkan obat yang tersedia tanpa resep pun mungkin tidak aman untuk dikonsumsi semua orang.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda!
***
What to Know About Milk Blisters (Blebs)
www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-milk-blister-bleb
How do you treat a milk blister?
www.medicalnewstoday.com/articles/321714
How to Treat Milk Blebs or Blisters on Your Nipple When Breastfeeding
www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/milk-blebs-blisters-breastfeeding/
How to Safely Treat and Prevent Milk Blisters and Blebs
www.healthline.com/health/parenting/milk-blister
Milk bleb
www.canadianbreastfeedingfoundation.org/basics/milk_bleb.shtml
Baca juga
Contoh Jadwal Pumping Ibu Bekerja dan Hal yang Harus Bunda Perhatikan
Pembengkakan Payudara Saat Menyusui: Penyebab, Gejala, hingga Cara Mengatasi
Hukum Suami Minum ASI Istri dalam Islam, Apakah Akan Jadi Mahram?