Salah satu produk mi instan asal Indonesia, yakni Mie Sedaap telah ditarik peredarannya di Hong Kong. Hal tersebut dikarenakan The Centre for Food Safety Hong Kong (CFS) menemukan kandungan kimia dalam produk tersebut.
Adapun produk mi instan yang dimaksud adalah Mie Sedaap rasa Korean Spicy Chicken. Diketahui, mi instan ini didistribusikan oleh agen tunggal Golden Long Food Trading Ltd. Sementara, distributornya di Hong Kong adalah PARKnSHOP (HK) Limited.
CFS Sudah Memberi Tahu Vendor agar Mie Sedaap Ditarik
Melalui keterangan resmi yang dirilis belum lama ini, CFS mengungkapkan hasil pengujian terhadap Mie Sedaap rasa Korean Spicy Chicken. Dari hasil tersebut, ditemukan bahan kimia yang tak seharusnya ada dalam produk mi instan asal Indonesia tersebut.
“CFS mengumpulkan sampel produk dari supermarket di Lok Fu untuk pengujian di bawah Produk Pengawasan Makanan rutin. Hasil pengujian menunjukkan sampel mie, paket bumbu, dan bubuk cabai produk mengandung pestisida etilen oksida,” tulis CFS dalam keterangan resminya.
Setelah menemukan dua kandungan tersebut, CFS Hong Kong mengaku telah memberi tahu vendor yang bersangkutan agar menghentikan penjualan dari produk mi instan tersebut. Selain itu, pihaknya juga telah memberikan instruksi untuk menghentikan dan mengeluarkan Mie Sedaap dari rak batch produk.
Dengan adanya perintah ini, pihak pengecer yang bersangkutan pun telah memulai penarikan kembali batch produk Mie Sedaap yang terpengaruh.
“Masyarakat dapat menghubungi hotline di 2606 8658 selama jam kerja untuk pertanyaan tentang penarikan produk yang bersangkutan,” ujar badan tersebut.
Artikel Terkait: 10 Mi Instan Terpedas di Dunia Versi The Ramen Rater, Anda Berani Coba?
CFS Imbau Masyarakat Tak Konsumsi Jenis Mie Sedaap yang Ditarik
Lebih lanjut, CFS Hong Kong kembali mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumi Mie Sedaap yang terpengaruh, meskipun mereka sudah membeli dari jauh-jauh hari. Dengan adanya insiden ini, mereka mengaku akan melakukan tindak lanjut atas dengan mengambil langkah yang seharusnya.
“Badan Internasional untuk Penelitian Kanker mengklasifikasikan etilen oksida sebagai karsinogen Grup 1. Menurut Residu Pestisida dalam Peraturan Pangan (Cap 132CM), makanan untuk konsumsi manusia yang mengandung residu pestisida hanya boleh dijual jika konsumsi makanan tersebut tidak berbahaya atau merugikan kesehatan,” jelas mereka.
Di samping itu, CFS juga memberi peringatan kepada para pedagang untuk menghentikan penjualan varian Mie Sedaap tersebut. Apabila ketahuan melanggar, maka pelaku dapat dikenakan denda maksimum 50 ribu dolar Hong Kong dan penjara selama enam bulan setelah terbukti bersalah.
Tanggapan Wings Group Soal Mie Sedaap yang Ditarik
Wings Group sebagai perusahaan induk dari Mie Sedaap akhirnya buka suara soal penarikan Mie Sedaap rasa Korean Spicy dari pasar Hong Kong. Mereka menjelaskan bahwa produk mi instannya telah memenuhi standar pangan internasional dan keamanan yang berlaku.
“Mie Sedaap diproduksi dengan menaati regulasi dari badan terkait untuk memenuhi standar keamanan pangan yang berlaku,” jelas Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil.
Adapun standar yang dimaksud adalah izin Badan Pengawas Obat & Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), sertifikat halal (MUI), sertifikat ISO 22000 tentang Standar Internasional Manajemen Keamanan Pangan, dan sertifikasi ISO 9001 tentang Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu.
Lalu, Sheila juga mengatakan kalau produk Mie Sedaap telah dinikmati oleh konsumen di lebih dari 30 negara selama belasan tahun terakhir. Dan selama itu pula, pihaknya telah memenuhi standar wajib ekspor, termasuk kandungan, pengemasan, hingga pelabelan produk.
Oleh karena itu, Sheila berani memastikan bahwa Mie Sedaap yang diproduksi oleh pihaknya tidak menggunakan Etilen Oksida (EtO), sebagaimana yang disebutkan oleh CFS. Serta produk mi instannya aman untuk dikonsumsi lantaran sudah mengantongi persyaratan dari BPOM.
Sheila mengatakan, upaya untuk patuh pada peraturan yang berlaku ini merupakan bukti komitmen Mie Sedaap sebagai bagian dari Wings Group Indonesia yang telah ada selama lebih dari 70 tahun dengan visi misi sebagai berikut.
“Menyediakan produk-produk berkualitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, karena kami percaya bahwa the best things in life should be accessible for all,” kata Sheila.
Namun di sisi lain, Sheila tidak menjelaskan lebih lanjut tentang temuan pestisida yang yang dilakukan oleh CFS selaku Departemen Makanan dan Kebersihan Lingkungan Hong Hong.
Artikel Terkait: Mengintip Harga Mi Instan di Turki, Harga Sama Seperti di Indonesia lho!
Kata Pakar Soal Etilen Oksida di Mie Sedaap Korean Spicy Chicken
Seorang pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Arief Nurrochman Msi Msc Apt memberikan penjelasan lebih lanjut tentang etilen oksida yang ditemukan dalam kandungan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken. Dia menyebutkan bahwa bahan kimia itu biasanya sering digunakan sebagai pestisida fumigan di sejumlah negara.
Namun belakangan, kandungan etilen oksida dikhawatirkan oleh para ahli karena kemungkinan residu yang tertinggal di makanan, hingga akhirnya terkonsumsi. Dalam kejadian ini, etilen oksida digunakan sebagai pengawet makanan.
“Etilen oksida juga digunakan pada sebagian produk makanan, seperti es krim, sereal sarapan, permen, atau keju, yang berfungsi sebagai zat pengental atau penstabil,” kata Dr Arief melansir dari Detik.com.
“Namun penggunaan etilen oksida di makanan diupayakan untuk dihapus di seluruh dunia dan tidak lagi diizinkan untuk digunakan,” sambung dia.
Dr Arief mengatakan risiko etilen oksida pada tubuh baru terasa dalam jangka panjang. Yang berbahaya lagi, kandungan bahan kimia jenis EtO ini dapat memicu penyakit kanker.
Artikel Terkait: Jangan Langsung Dibuang! Berikut Manfaat Air Rebusan Mi Instan
Benarkah Etilen Oksida Bisa Picu Kanker?
Masih dari sumber yang sama, seorang pakar farmasi dari UGM Prof Dr Zullies Ikawati menjelaskan risiko etilen oksida pada tubuh tergantung dari seberapa banyak jumlah paparan. Selama dalam kadar tertentu atau batas aman yang telah ditetapkan sesuai aturan, maka tidak akan memicu risiko kesehatan.
“Sebetulnya efeknya pada tubuh tergantung dari jumlahnya. Saya kira kandungan itu (etilen oksida pada Mie Sedaap) pasti kecil sekali. Sejauh ini, selama memenuhi atau tidak berlebihan kadarnya sebetulnya masih aman” jelas Prof Zullies.
Lebih lanjut, Prof Zullies juga membenarkan kalau etilen oksida merupakan salah satu senyawa karsinogen yang dapat memicu kanker. Namun, temuan tersebut didapatkan dari uji coba hewan.
Sedangkan pada kasus manusia, penyebab kanker sendiri kerap sulit diketahui, sehingga tidak bisa langsung menghubungkan keduanya.
“Iya, kalau misalnya ada pasien kena kanker, kita kan nggak tahu penyebabnya apa. Termasuk apakah dia mengonsumsi makanan dengan paparan etilen oksida dalam jangka waktu panjang,” ujarnya.
Kendati demikian, Prof Zullies tetap mengimbau kepada pihak Mie Sedaap supaya mengganti bahan pengawet yang dipakai dalam makanan ke bahan pengawet lain yang lebih aman.
“Jadi, mungkin pada produk Mie Sedaap ini tujuannya untuk pengawet, tapi beberapa negara mungkin ada aturan yang sangat ketat. Kalau sudah mengandung ini, walaupun sekian, mereka sudah akan melarang. Sehingga sebetulnya tinggal switch ke pengawet yang lain, itu bukanlah satu-satunya pengawet,” sarannya.
Demikianlah tadi informasi tentang Mie Sedaap yang ditarik peredarannya di Hong Kong lantaran adanya temuan etilen oksida dan pestisida. Semoga permasalahan ini bisa segera terselesaikan, sehingga para penikmat mi instan bisa makan dengan tenang dan sepuasnya.
***
BACA JUGA:
“Jangan Boros! Ini Tips Membedakan Keinginan dan Kebutuhan saat Belanja!”
6 Potret Keluarga Anang dan Ashanty di Acara Tedak Siten Ameena, Menawan!
Bacaan Doa Keselamatan di Jalan: Doa Keluar Rumah hingga Memasuki Daerah Baru
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.