Metaverse adalah topik yang menjadi pembicaraan hangat baru-baru ini. Dua perusahaan teknologi raksasa, Facebook dan Microsoft, sama-sama mempertaruhkan masa depan korporasi mereka pada dunia Metaverse. CEO Facebook, Mark Zuckerberg dan CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa Metaverse adalah masa depan. Namun, apa itu Metaverse? Sebelum mengenal lebih lanjut tentang apa itu Metaverse, kita akan membahas mengenai etimologi Metaverse.
Dilansir dari USA Today, istilah Metaverse diambil dari sebuah novel fiksi ilmiah yang berjudul Snow Crash karya penulis Neal Stephenson. Di dalam novel ini, Neal membayangkan avatar manusia yang hidup bertemu di sebuah bangunan 3D realistis dan lingkungan realitas virtual lainnya. Dari gagasan tersebut, berbagai perkembangan telah membuat tonggak sejarah dalam perjalanan menuju metaverse dalam dunia nyata.
Artikel terkait: Memaksimalkan Teknologi Untuk Pendidikan Anak
Metaverse adalah dunia virtual online yang menggabungkan augmented reality, virtual reality, avatar holographic 3D, video, dan sarana komunikasi lainnya. Saat Metaverse berkembang, ia akan menawarkan dunia alternatif yang sangat nyata bagi Anda untuk hidup berdampingan. Kemunculan Metaverse sudah ada di dunia game online, seperti Fortnite, Minecraft, dan Roblox. Perusahaan di balik permainan tersebut pun memiliki ambisi untuk menjadi bagian dari evolusi Metaverse.
Metaverse adalah masa depan
Metaverse adalah kombinasi dari beberapa elemen teknologi, termasuk virtual reality, augmented reality dan video yang menyebabkan pengguna “hidup” dalam dunia digital. Pendukung Metaverse membayangkan penggunanya bekerja, bermain, dan tetap terhubung dengan teman-teman melalui segala hal mulai dari konser dan konferensi hingga perjalanan virtual keliling dunia.
Mark Zuckerberg, CEO Meta (sebelumnya Facebook), memperkirakan perlu waktu lima hingga sepuluh tahun sebelum fitur utama Metaverse menjadi arus utama. Namun, aspek Metaverse saat ini ada. Kecepatan broadband ultra-cepat, headset realitas virtual, dan dunia online sudah aktif dan berjalan meskipun mungkin belum dapat diakses oleh semua orang.
Artikel terkait: 5 Permainan Sains dan teknologi untuk anak, yuk buat sendiri di rumah!
Contoh Metaverse
Berikut ini beberapa contoh Metaverse yang sedang dikembangkan hingga saat ini.
- Meta. Raksasa teknologi yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook telah melakukan investasi signifikan dalam realitas virtual, termasuk akuisisi Oculus pada 2014. Meta membayangkan dunia virtual tempat avatar digital terhubung melalui pekerjaan, perjalanan, atau hiburan menggunakan headset VR. Zuckerberg telah optimistis di Metaverse, percaya itu bisa menggantikan internet seperti yang kita kenal. “Platform dan media berikutnya akan menjadi lebih imersif dan mewujudkan internet di mana Anda berada dalam pengalaman, tidak hanya melihatnya, dan kami menyebutnya Metaverse,” kata Mark Zuckerberg bulan lalu setelah mengungkapkan rebranding perusahaan.
- Microsoft. Raksasa perangkat lunak ini sudah menggunakan hologram dan sedang mengembangkan aplikasi mixed and extended reality (XR) dengan platform Microsoft Mesh-nya, yang menggabungkan dunia nyata dengan augmented reality dan virtual reality. Awal bulan ini, Microsoft memamerkan rencananya untuk menghadirkan realitas campuran termasuk hologram dan avatar virtual ke Microsoft Teams pada 2022. Selain itu, dalam pengerjaan untuk tahun depan, ruang terhubung virtual 3D yang dapat dijelajahi untuk ritel dan tempat kerja. Angkatan Darat AS saat ini bekerja dengan Microsoft pada headset augmented reality Hololens 2 bagi tentara untuk berlatih dan bertarung. Selain itu, Xbox Live juga telah menghubungkan jutaan pemain video game di seluruh dunia.
- Epic Games. Tim Sweeney, CEO perusahaan yang mengembangkan Fortnite, mengatakan, “Bukan rahasia lagi bahwa Epic berinvestasi dalam membangun Metaverse.” Ia ingin mengadakan konser beberapa artis tenama, seperti Ariana Grande dan Travis Scott, memutar trailer film dan debut musik, bahkan “imersif” membayangkan kembali pidato bersejarah “I Have A Dream” dari Martin Luther King Jr. tahun 1963 . Selain itu, ia juga mengembangkan manusia digital fotorealistik dengan MetaHuman Creator-nya, yang dapat menjadi cara Anda menyesuaikan doppelganger digital Anda di game dunia terbuka di masa mendatang.
Demikian penjelasan ringkas mengenai Metaverse. Rasanya tidak berlebihan jika CEO Facebook atau Meta dan CEO Microsoft mengatakan bahwa Metaverse adalah masa depan.
Baca juga:
Penting! 6 Tips agar Anak Melek Teknologi dalam Batasan yang Aman
Kisah Dokter Willyarto, Orang Pertama yang Membawa Teknologi USG ke Indonesia
Teknologi terbaru untuk deteksi autis sejak dini!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.