Si Ayah suka merokok saat naik motor atau mengendarai mobil? Ingatkan untuk menghentikan kebiasaan ini ya, Bun! Pasalnya, polisi akan menindak tegas para pengendara motor atau mobil yang nekat berkendara sambil meerokok.
Sanksi bagi yang merokok saat naik motor atau mobil
Menurut AKBP Budiyanto, Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, pengendara yang melanggar akan didenda sebesar Rp 750.000 atau pidana kurungan paling lama tiga bulan.
“Pengendara tersebut bisa dikenakan pasal 106 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan,” ujar Budiyanto.
Ayat satu dalam pasal 106 itu berisi himbauan dan kewajiban: “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.”
Bagian yang perlu digarisbawahi adalah berkendara dengan penuh konsentrasi. Artinya, sang pengemudi tidak boleh berada dalam keadaan mengantuk, di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol, atau kehilangan kesadaran.
Sedangkan pada pasal 283 berbunyi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsenstrasi seperti yang disebutkan pada pasal 106 ayat 1 akan dikenai sanksi berupa denda ataupun pidana.
Aturan ini kembali dipertegas oleh kepolisian menyusul banyaknya laporan warga mengenai para pengendara yang merokok sambil naik motor maupun menggunakan ponsel ketika mengemudikan mobil.
Warga berharap pihak kepolisian bisa memberikan sanksi karena perbuatan para pengendara yang merokok sambil naik motor dianggap membahayakan pengendara lain.
Artikel terkait: Peringatan Dokter: Sekalipun Merokok di Luar Rumah, Orangtua Perokok tetap Bahayakan Anak
Bahaya merokok saat naik motor
Di Indonesia kegiatan merokok sambil mengendarai motor dianggap wajar. Padahal, hal tersebut bisa sangat membahayakan lo.
Kami menanyakan kepada beberapa orang ayah alasan mereka merokok ketika naik motor. Idham Pratama, ayah satu orang putri berusia 2 tahun, mengatakan ia merokok sambil naik motor untuk mengurangi rasa asam di mulut.
Sedangkan Satria Wilis yang sering merokok sambil mengemudikan mobil mengatakan ia melakukannya untuk mengurangi kebosanan akibat macet.
Padahal, merokok sambil berkendara ternyata sangat berbahaya:
- Merusak konsentrasi si pengemudi. Seperti yang sudah tercantum pada pasal 106, pengendara harus berkonsentrasi penuh ketika mengemudikan motor atau mobil. Rokok dianggap menjadi distraksi yang dapat menurunkan tingkat konsenstrasi pengendara.
- Abu rokok yang beterbangan akan membahayakan pengendara lain. Hal ini bukan mengada-ada karena sudah pernah ada yang menjadi korban. Bara dari rokok pengendara lain masuk ke mata si korban yang padahal sudah memakai helm dan masker.
Bahaya rokok secara umum
Tidak hanya berbahaya ketika dilakukan saat mengendari motor atau mobil, kegiatan merokok itu sendiri memang sudah berbahaya bagi kesehatan. Secara umum, merokok sangat membahayakan kesehatan. Merokok dan penggunaan tembakau dapat membahayakan setiap sistem tubuh, dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti:
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru
- Stroke
- Kanker, termasuk kanker paru-paru, tenggorokan, lambung, dan kandung kemih.
Perokok juga bisa lebih sering mengalami:
- Infeksi (seperti pneumonia)
- Bisul
- Penyakit gusi
- Penyakit mata.
Merokok juga dapat menyebabkan diabetes, masalah persendian (radang sendi), dan masalah kulit (seperti psoriasis). Bagi perempuan, merokok dapat menurunkan kesuburan. Ini juga bisa membuat tulang lebih lemah dan lebih mudah patah.
Merokok juga mengiritasi tenggorokan, menyebabkan bau mulut, dan merusak saluran udara, yang menyebabkan batuk yang berkepanjangan.
Sayangnya, rokok tidak hanya berdampak pada paru-paru dan jantung, nikotin pada rokok juga dapat berbahaya bagi otak.
“Nikotin dapat meniru beberapa neurotransmiter di otak. Misalnya, nikotin dapat merangsang pusat kesenangan otak dan meniru dopamin, sehingga otak mulai mengaitkan penggunaan nikotin dengan perasaan senang. Akhirnya seseorang akan sangat sulit lepas dari rokok,” jelas Lori A. Russell-Chapin, PhD, profesor Bradley University’s Online Masters of Counseling Program.
Menurut National Institutes of Health, nikotin dalam rokok dapat mengubah otak, dan menyebabkan kecemasan jika seseorang mencoba untuk berhenti mengonsumsinya.
Saat berhenti merokok seseorang mungkin mengalami berbagai efek samping termasuk kecemasan dan lekas marah. Oleh sebab itu, seorang perokok akan sangat sulit untuk berhenti merokok.
Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca juga:
7 Cara Membantu Suami Berhenti Merokok, Catat Ya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.