Aku Positif COVID-19 dan Harus Menyusui Bayiku, Ini 5 Hal yang Kulakukan

Ini adalah pengalamanku menyusui saat positif Covid-19. Menyusui si kecil tetap kulakukan dengan melakukan berbagai protokol kesehatan ketat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, setiap pekan awal bulan Agustus diperingati sebagai Pekan Menyusui Sedunia. Namun, di masa pandemi corona seperti sekarang ini, merupakan tantangan tersendiri bagi para ibu menyusui (busui), khususnya busui yang terkonfirmasi COVID-19. Ini sedikit pengalaman saya menyusui saat positif covid-19.

Hal tersebut, seperti yang saya rasakan, ketika Oktober-November 2020, keluarga besar kami menjadi klaster keluarga dan saya sedang menyusui anak bungsu yang berusia 9 bulan. Dari klaster keluarga itu, termasuk saya, suami, bibi pengasuh, dan anak kedua, terkonfirmasi positif COVID-19. Hanya anak sulung yang negatif dan si bayi yang tidak dites PCR.

Hingga kini, saya masih menyusui si bungsu yang berusia 18 bulan. Oleh karena itu, bagi para busui jangan takut untuk menyusui si kecil sewaktu positif COVID-19.

Berikut ini, sedikit berbagi tips menyusui saat positif covid-19 untuk para busui agar lancar menyusui. Namun, tips ini hanya bisa dilakukan bagi busui yang tidak bergejala ataupun bergejala ringan dan sedang isolasi mandiri (isoman) di rumah.

1. Berusaha tegar dan berpikiran positif

Dalam situasi yang kalut ini, biasanya kepanikan melanda, cemas, stres.

Saat cemas tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hormon kortisol yang berlebihan bisa menyebabkan peradangan dan mematikan sistem kebelan tubuh yang melawan infeksi.

Selain itu, bila busui merasa cemas berlebihan, stres, dapat berdampak produksi ASI yang menurun dan efeknya juga bis mempengaruhi psikologis bayi sehingga cenderung lebih rewel.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maka, yang pertama kali saya lakukan adalah menarik napas dalam-dalam dan berdoa mohon diberi ketenangan dan kesabaran oleh Yang Maha Kuasa.
Berikutnya, saya katakan kepada diri saya sendiri dan anggota keluarga lainnya bahwa kita bisa melalui ini semua, sehat, sehat, sehat, dan bisa berkumpul kembali lagi lengkap dengan seluruh anggota keluarga.

Artikel terkait: Penting! Panduan Menyusui saat Pandemi COVID-19 yang Perlu Busui Perhatikan

2. Self monitoring kondisi kesehatan diri dan keluarga yang isoman

Selama isoman, pantau selalu perkembangan kondisi kesehatan diri sendiri, anak-anak, dan si bibi.

Dikarenakan memang dari kami yang positif corona ini semuanya bergejala, baik yang ringan dan sedang. Dengan varian baru yang terus bermutasi, kewaspadaan terus ditingkatkan, apalagi jika bergejala.

Sediakan alat kesehatan pemantau suhu tubuh (termometer), pengukur saturasi oksigen (oxymeter), dan bahkan tensimeter, pengukur tekanan darah, khawatir stress ataupun tidak disadari ternyata hipertensi/hipotensi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, sebisa mungkin di rumah selalu terdapat obat-obatan yang mudah dibeli secara bebas di warung, minimarket, maupun online. Apalagi kondisi pandemi seperti ini, obat untuk demam, flu, diare, maag, bedak gatal, harus menjadi stok sehari-hari dan perhatikan pula tanggal kadaluwarsanya.

3. Gunakan alat pelindung diri (APD)

Menurut pakar kedokteran komunitas dan peneliti utama Health Collaborative Center (HCC), Ray Wagiu Basrowi, pada konferensi pers virtual Pekan Asi Sedunia, Rabu (4/8), apabila ibu dan anak mengidap Covid-19, maka pemberian ASI bisa dilakukan seperti biasa.

Ray juga menyarankan agar ibu menyusui bayi sambil memakai APD seperti masker dan face shield, juga baju berlengan panjang. Pastikan membersihkan payudara ibu sebelum dan sesudah menyusui dan tidak melakukan simulasi verbal kepada bayi supaya mencegah penyebaran droplet.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, dari pengalaman pribadi, penggunaan face shield sambil menyusui langsung bayi itu sangat sulit dilakukan. Jangankan face shield, menggunakan masker selama 24 jam saja selama isoman bisa ditarik-tarik dan menjadi bahan mainan si bayi, hehe.

Ray mengingatkan bahwa ASI yang diberikan aman bagi bayi. “Tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa ada virus SARS-CoV-2 dalam ASI dari ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19,” ujarnya.

Artikel terkait: 3 Cara Pemberian ASI jika Ibu Menyusui Positif COVID-19

4. Terapkan selalu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

Melawan corona ini, memang wajib didukung dengan penerapan PHBS.

Bagi busui yang sedang isoman, selain mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menggunakan dan mengganti masker secara rutin 4 jam sekali atau kondisi basah/kotor selama 24 jam, juga perlu memperhatikan asupan gizinya.

Asupan gizi seimbang bagi busui yang sedang isoman seringkali terabaikan dengan stres dan cemas yang dirasakan. Kecemasan bisa memicu peningkatan kortisol yang menganggu sistem pencernaan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, hormon adrenalin juga bisa mengurangi aliran darah dan memelaskan otot perut. Akibatnya, kita bisa mengalami mual, muntah, dan diare, bahkan kehilangan nafsu makan (sumber: kompas.com).

Seperti itulah yang saya alami sewaktu isoman. Dengan memaksakan diri mengonsumsi masakan si bibi seperti nasi, sayur bayam, tempe, dan ikan goreng, juga apel pemberian teman-teman yang perhatian.

Ditambah pula dengan multivitamin dan bercanda dengan anak-anak sebagai ASI booster. Jangan lupa pula, olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup.

Nah bunda, apabila 3 bulan setelah selesai masa isoman, segeralah lakukan vaksinasi COVID-19. Vaksinasi ini sudah aman dan bisa untuk busui dan ibu hamil loh.

5. Manfaatkan layanan telemedicine

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi para busui yang sedang isoman juga jangan segan-segan memanfaatkan pelayanan telemedicine yang disediakan pemerintah.

Apabila ibu yang menyusui melakukan PCR Test yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan/Kemenkes (bisa dicek : www.litbang.kemkes.go.id), maka Lab akan memasukkan data pasien dan terhubung langsung dengan Kemenkes.

Dalam jarak waktu sekitar 1 hari, pasien akan menerima pesan Whatssapp dari Kemenkes yang memuat link untuk konsultasi online dan sebuah kode untuk mendapatkan obat gratis.

Layan telemedicine isoman ini merupakan kerja sama Kemenkes dengan 11 platform layanan telemedicine dan terus bertambah dengan beberapa platform lainnya, untuk memantau para pasien yang sedang isoalasi mandiri.

Artikel terkait: Menyusui di Masa Pandemi COVID-19 Kian Menantang, Ini Aturannya

Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasien terhadap konsultasi dan pemantauan oleh tenaga kesehatan serta mendapatkan pengobatan yang benar sesuai gejala yang diderita secara gratis.

Saat ini, layanan sudah menjangkau pula Jawa dan Bali. Platform telemedicine tersebut antara lain Alodokter, GetWell, Good Doctor dan GrabHealth, Halodoc, KlikDokter, dan KlinikGo. Kemudian Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, dan YesDok.

Jadi, bunda yang sedang menyusui jangan bingung dan cemas, ketika mengetahui positif COVID-19.

Semoga tips-tips menyusui saat positif covid-19 di atas bisa membantu mengatasi kebingungan dan kecemasan bunda ya. Sehat selalu dan tetap semangat menyusui selama pandemi.

Ditulis oleh Dwi Handriyani, UGC Contributor theAsianparent.com

Artikel UGC Contributor lainnya:

"Kuharap Ia Lahir dengan Selamat", Ceritaku Melahirkan Prematur karena Preeklampsia Berat

Deretan Aktivitas Menarik Bersama si Kecil Selama di Rumah

4 Cara Ajari Anak Berterima Kasih, Mulai dengan Mensyukuri Nikmat Tuhan!