Parents tentu ingin memberikan cinta dan menyayangi anak sepenuh jiwa raga. Pertanyaannya, bagaimana cara yang paling tepat sehingga bisa membantu tumbuh kembang dan pembentukan karakternya positifnya?
Dalam buku Parents Who Love Too Much karya Jane Nelsen dan Cheryl Erwin pun dijelaskan, bahwa terlalu mencintai dan menyayangi anak justru bisa berisiko membahayakan perkembangannya. Pasalnya, hal ini justru membuat Parents terlalu memanjakan sehingga anak tidak mandiri dan membuat kepercayaan dirinya jadi rendah.
Maka dari itu, Parents harus bisa memahami bagaimana prinsip mencintai dan menyayangi anak secara bijaksana sehingga akan membantu pembentukan karakternya lebih matang.
5 Prinsip menyayangi anak secara bijak
Najeela Shihab, seorang pendidik dari pendiri komunitas Keluarga Kita, menjelaskan tentang pentingnya menerapkan sebuah prinsip mencintai dan menyayangi anak.
Lewat IGTV Instagram @KeluargaKitaid, adik kandung Najwa Shihab ini pun mengungkapkan 5 rumus penting dalam mencintai anak, sehingga setiap orangtua bisa memiliki memberikannya dengan bijak pada buah hati.
Lima rumus penting tersebut adalah:
Langkah pertama untuk mencintai dan menyayangi anak dengan bijaksana adalah dengan mengetahui cara yang paling efektif untuk dalam mempraktikannya.
Najeela mengungkapkan, bahwa cara mencintai anak juga harus disesuaikan dengan tahap perkembangannya. Parents tidak bisa menggunakan pola asuh yang sama ketika anak beranjak dewasa. Sebagai contoh, anak usia 5 tahun tidak boleh diperlakukan sama seperti ketika masih berumur dua tahun, karena fase perkembangannya juga sudah jauh berbeda.
Maka dari itu, Parents harus selalu mencari cara baru sesuai dengan pertumbuhnya.
Meski cara yang dipakai harus bersifat dinamis, tetapi sebaiknya Parents jangan sampai lupa dengan tujuan jangka panjang dalam memberikan kasih sayang. Tujuan yang dimaksud adalah agar anak bisa tumbuh mandiri serta bertanggung jawab.
Maksud dari poin ini adalah, Parents harus bisa percaya dengan kemampuan anak.
Memang, sebagai orangtua terkadang muncul rasa khawatir apakah si kecil bisa melakukan suatu hal tanpa bantuan Parents. Pertanyaan seperti, “Dia bisa berbaur dengan teman sebayanya tidak, ya?”, “Kalau saya tinggal, si kecil mau makan enggak, ya?”, dan sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut justru akan membuat Parents ragu pada kemampuan si kecil, sehingga cenderung akan mendorong para orangtua untuk kembali turun tangan dan membantu anak dalam melakukan sesuatu. Hal inilah yang bisa membuat anak selalu bergantung pada orangtuanya.
Jadi, jangan terlalu khawatir, ya, Parents. Berikan anak kesempatan untuk mengeksplor kemampuannya sendiri.
Menerima tanpa drama ini maksudnya adalah bahwa Parents sebaiknya bisa menghadapi permasalahan apa pun dengan keadaan tenang.
Apabila buah hati sedang tantrum, Parents sebaiknya jangan memahari si kecil. Sebaliknya, berikan ia nasihat dengan cara halus dan jelaskan baik-baik mengapa ia tidak boleh bersikap demikian.
Anak sedang dalam proses belajar mengelola emosinya, sehingga Parents harus menjadi role mode, dengan memperlihatkan sikap yang tenang dan bisa menghadapi masalah tanpa emosi yang berlebihan.
Menjadi orangtua adalah proses belajar yang harus dipelajari terus-menerus. Maka Parents juga jangan terlalu minder apabila pernah melakukan kesalahan dalam membimbing anak.
“Orangtua merupakan sosok yang paling tahu tentang kebutuhan si kecil. Kalau-kalau ada yang menyalahkan pola asuh kalian, sebaiknya jangan terlalu dipikirkan dan dibawa ke dalam hati. Jadikan itu sebagai acuan agar bisa lebih baik lagi kedepannya, ” tukas Najeela.
Ia pun menambahkan, selalu ada kesempatan di esok hari untuk menjadi orangtua yang lebih baik.
Mendidik anak bukan hanya tentang mengajarinya tentang bersikap atau melakukan sesuatu, melainkan juga tentang seberapa sering Anda menghabiskan waktu dan bersenang-senang dengannya.
Benar, bermain bersama adalah salah satu poin penting dalam hubungan setiap keluarga. Dengan bermain, Parents bisa mengajarkan anak sesuatu yang baru sekaligus bisa semakin dekat dengannya.
Semoga lima rumus menyayangi anak ini bisa membantu Parents untuk mencintai si kecil dengan bijak, ya!
Baca juga:
Film Pendek ini Ingatkan Kita untuk Menyayangi Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.