Menentukan menu MPASI pertama bayi kerap membingungkan orangtua. Beberapa orangtua ingin memberi bayi mereka menu tunggal, dan ada pula orangtua yang ingin memberi anaknya menu 4 bintang dengan gizi seimbang bagi bayi.
Lalu, mana menu yang lebih disarankan dokter? Berikut penjelasannya!
Pendapat Dokter tentang Menu MPASI Pertama Bayi
Dokter Kanya Fidzuno, Sp. A dalam Instastory-nya menjelaskan tentang menu MPASI pertama bayi ini. Ia menyebutkan bahwa saat bayi mulai MPASI, si kecil baiknya sudah harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Untuk bumbu pada MPASI bayi, dokter Kanya mengungkap bahwa bayi boleh mengonsumsi semua bumbu, asalkan bumbu tersebut matang dan tidak pedas.
“Karena bumbu apa sebenernya boleh, asal jangan pedas dan semua harus matang,” paparnya.
Panduan MPASI Terbaru yang Direkomendasikan WHO
Sementara itu, WHO mengeluarkan panduan terbaru untuk memberikan menu MPASI bayi berusia 6-23 bulan. Beberapa poin pentingnya, adalah:
-
Utamakan sumber protein hewani. WHO menyarankan agar anak usia 6-23 bulan mengonsumsi makanan yang bersumber dari protein hewani, seperti daging, ikan, dan telur. Disarankan, sumber protein hewani perlu dikonsumsi setiap hari.
-
Buah, sayur, dan kacang-kacangan. Sama halnya dengan protein hewani, buah dan sayur juga perlu dimasukkan dalam menu MPASI bayi dan anak-anak setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan mikronutriennya. Selain itu, WHO juga merekomendasikan asupan makanan dari kacang-kacangan dan biji-bijian untuk MPASI, terutama saat asupan daging, ikan, telur, atau buah dan sayur terbatas.
-
Variasi dan bergizi. Utamakan makanan yang bergizi dan bervariasi dengan jumlah gizi yang cukup sesuai yang dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak seusianya.
- Hindari pemberian makanan olahan, makanan dan minuman dengan pemanis tambahan, serta hindari tinggi gula dan garam.
- Batasi pemberian jus buah walaupun 100% buah.
Artikel terkait: Panduan MPASI Terbaru WHO 2023 untuk Bayi Usia 6-23 Bulan
MPASI 4 Bintang untuk MPASI Bayi
Berikut contoh menu 4 bintang yang seimbang bagi bayi.
- Karbohidrat yaitu tepung beras, nasi, jagung, kentang, singkong, ubi, dll (pilih salah satu)
- Protein hewani lebih diutamakan hati (ayam/sapi/ kambing), daging merah (sapi/kambing), seafood, ayam, telor (urutan prioritas, berdasarkan jumlah kalori dan zat besi). Protein nabati dari tahu, tempe, kacang-kacangan (tidak diutamalkan hanya untuk menyeimbangkan protein esesnsial dan non esensial)
- Serat dan vitamin dari sayur (sedikit saja), contoh wortel potongan 2 jari, atau brokoli 2 kuntummya aja, atau bayam 10-15 lembar saja
- Lemak dari mentega, margarin, minyak sawit (tidak harus EVOO atau Extra Virgin Olive Oil.
Nah, sekarang tak perlu bingung lagi saat menyiapkan menu MPASI pertama bayi ya, Bunda. Bunda juga harus memerhatikan reaksi alergi si kecil dari setiap menu MPASI yang diberikan.
Contoh Menu MPASI 4 Bintang untuk Bayi Usia 6 Bulan
Bahan:
- 1/2 Buah kentang potong dadu
- Tofu secukupnya, potong kecil
- 1 Buah telur ayam kampung, direbus terlebih dahulu
- 1 Buah wortel kecil, potong kira-kira 1 cm
- Satu siung bawang putih
- 1 Cup unsalted butter.
Cara membuat:
- Masukan semua bahan selain unsalted butter ke dalam slow cooker
- Beri air sedikit hingga semua bahan tenggelam
- Tunggu selama kurang lebih 2 jam
- Setelah matang, tiriskan bahan, masukan ke dalam tabung blend
- Blend sampai halus, kemudian saring
- Tambahkan unsalted butter sebagai protein tambahan
- Siap disajikan.
Bahan:
- 5 Butir telur puyuh
- 2 Buah kacang buncis
- Tempe secukupnya
- 1 Genggam beras putih
- 1 Helai daun salam
- Satu siung bawang putih
- Kunyit bubuk secukupnya.
Cara membuat:
- Cuci dan potong bahan-bahan
- Rebus sebentar telur puyuh, campurkan semuanya ke dalam slow cooker. Set timer selama 4 jam.
- Setelah matang, tiriskan bahan, masukan ke dalam tabung blend
- Blend sampai halus, kemudian saring
- Siap disajikan.
Semoga informasi di atas bermanfaat.
Baca juga:
Ini 5 resep MPASI dari buah-buahan, untuk bayi usia 7 bulan!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.