X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Ruam Popok Expert
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Penelitian: Terlalu Sering Menonton Televisi Menurunkan Tingkat Kesiapan Anak Masuk Sekolah TK

Bacaan 4 menit
Penelitian: Terlalu Sering Menonton Televisi Menurunkan Tingkat Kesiapan Anak Masuk Sekolah TK

Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa terlalu banyak menonton televisi memiliki efek negatif terhadap kesiapan anak memasuki sekolah TK.

Sebuah studi terbaru menemukan kaitan antara terlalu banyak menonton televisi (termasuk juga menonton di laptop, ponsel pintar, maupun tablet) dengan kesiapan anak memasuki TK, yakni kemampuan dalam hal berhitung, menulis dan membaca, serta kompetensi sosial dan kognitif.

Seringkali televisi menjadi jalan keluar bagi orangtua untuk membuat anaknya tenang, agar orangtua bisa mengurus hal lain seperti memasak, membersihkan rumah, atau hal lainnya yang tidak bisa dikerjakan saat anak terus menerus menuntut perhatian.

Sudah umum diketahui bahwa terlalu banyak menonton televisi bisa membuat anak memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas. Orangtua yang mengetahui hal ini tentu merasa bersalah, namun tak punya ide lain untuk membuat anak duduk diam selain membiarkannya menonton televisi atau video melalui gadget.

Akan tetapi, bagi Anda yang memiliki anak balita, sebaiknya mulai mencari cara lain untuk membuat anak duduk diam. Karena sebuah penelitian terbaru memperlihatkan hasil yang cukup mengkhawatirkan.

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan di Universitas New York menunjukkan bahwa, semakin banyak anak menonton televisi, semakin rendah tingkat kesiapan dia untuk memasuki taman kanak-kanak.

Peneliti mengungkapkan, durasi menonton televisi yang lebih dari beberapa jam sehari berkaitan dengan rendahnya tingkat kesiapan balita memasuki taman kanak-kanak. Terutama bagi keluarga dengan tingkat penghasilan yang cenderung rendah.

Penemuan yang dipublikasikan di Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics ini, merekomendasikan agar anak pada rentang usia 2-5 tahun hanya diperbolehkan menonton televisi  tidak lebih dari 1 jam setiap harinya.

Akan tetapi, mengingat kecanggihan teknologi saat ini, hal tersebut sulit dilakukan.

Dampak buruk terlalu banyak menonton televisi pada anak

Andrew Ribner, pemimpin dalam penelitian ini menyatakan, “Melihat berbagai studi yang melaporkan bahwa anak-anak seringkali menonton televisi lebih dari jumlah jam yang direkomendasikan, serta kelaziman teknologi terbaru seperti ponsel pintar dan tablet, membuat anak memiliki screen time yang lebih rutin dibandingkan sebelumnya.”

Para peneliti melihat data dari 807 anak yang duduk di taman kanak-kanak dan berasal dari berbagai latar belakang. Orangtua dari anak-anak tersebut melaporkan penghasilan keluarga mereka, dan berapa jumlah jam anak mereka menonton televisi setiap hari. Penggunaan video game, tablet, dan ponsel pintar pada anak juga dimasukkan dalam studi ini.

Kemudian, anak-anak yang menjadi partisipan diuji mengenai kemampuan dasar yang menentukan kesiapan mereka memasuki sekolah. Seperti kemampuan berhitung, memahami huruf dan kalimat, kompetensi sosial emosional, serta kunci kognitif berupa kerja memori, fleksibilitas kognitif dan kontrol inhibitori (kemampuan mengendalikan perilaku yang menghalangi tujuan mereka).

Saat anak-anak menonton televisi lebih dari dua jam, kesiapan memasuki taman kanak-kanak terpengaruh secara negatif. Semakin rendah tingkat penghasilan keluarga, kaitan antara menonton televisi dan rendahnya kemampuan di sekolah semakin meningkat.

Keluarga yang berada di garis kemiskinan, dengan penghasilan kecil dan anggota keluarga yang banyak, menghadapi keterpurukan yang paling besar.

Namun demikian, ada hal menarik yang dicatat oleh para peneliti. Yakni tidak adanya kaitan antara kesiapan memasuki sekolah dengan kebiasaan menonton televisi pada keluarga dengan penghasilan tinggi.

Peneliti mengacu pada kemungkinan bahwa, anak-anak yang berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi lebih sering menonton tayangan edukatif, dan orangtua lebih sering menonton bersama anak, yang mendukung program belajar anak-anak.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa terlalu banyak menonton televisi tidak berkaitan dengan kemampuan berhitung dan kemampuan eksekusi. Tetapi peneliti menemukan kaitan antara menonton televisi dengan kemampuan mengenali huruf dan pengetahuan umum.

Kemungkinan hal ini terjadi karena program anak-anak berpusat pada literasi, dan bukan pengembangan kemampuan matematika.

Caroline Fitcpatrick, anggota dalam penelitian ini berkomentar, “Hasil yang kami temukan mengacu pada lingkungan di sekitar anak, screen time bisa memiliki efek yang merugikan pada hasil belajar.”

Jadi parents, mulai sekarang mulailah mengurangi durasi waktu anak menonton televisi dan menggunakan gadget. Karena bisa memberikan efek negatif pada proses belajarnya.

Tentu kita tidak mau anak memiliki daya tangkap yang lamban karena kebanyakan menonton televisi bukan?

 

Cerita mitra kami
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
Iklan Lifebuoy Shampoo Ini Mengingatkan Kita, Anak yang Kuat Berawal dari Ibu yang Kuat
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat
5 Cara Sederhana yang Bikin Anak Suka Makanan Rumahan yang Sehat

Baca juga:

Menyiasati Kecanduan TV pada Anak

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Keluarga
  • /
  • Penelitian: Terlalu Sering Menonton Televisi Menurunkan Tingkat Kesiapan Anak Masuk Sekolah TK
Bagikan:
  • Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah

    Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah

  • Menurunkan Kolesterol Melalui Makanan

    Menurunkan Kolesterol Melalui Makanan

  • 25+ Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    25+ Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

  • Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah

    Resep Menurunkan Kolesterol dengan Mudah

  • Menurunkan Kolesterol Melalui Makanan

    Menurunkan Kolesterol Melalui Makanan

  • 25+ Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    25+ Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.