Menjadi orangtua adalah sebuah kebahagiaan sekaligus tantangan tersendiri. Berbagai hal, mulai dari urusan rumah tangga hingga hal-hal terkait pertumbuhan anak sering hadir dengan masalahnya sendiri, sehingga menimbulkan kekhawatiran, tekanan, hingga stres.
Agar tetap waras dan nyaman menjalani peran, kita perlu menjaga kesehatan mental ibu sebagai orangtua.
Pada dasarnya, mental health dapat memengaruhi hidup siapa pun karena masalah hadir tanpa mengenal peran kita. Terlebih ketika kita punya peran sebagai seorang ibu atau istri, kesehatan mental biasanya dapat memengaruhi rutinitas harian hingga bagaimana seseorang itu melihat dirinya sendiri.
Untuk membahas tentang hal ini lebih dalam, theAsianparent bersama dengan Rumah Remedi mengadakan webinar yang bertajuk “Cara Menjaga Kesehatan Mental Sebagai Orangtua-Highlights of Health Class Wellness Wednesday dengan Nina Diets”.
Artikel terkait: 9 Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental
Perlunya Menjaga Kesehatan Mental sebagai Ibu
Ketika menjadi ibu, apa yang kita alami dan rasakan juga dapat terasa dan memberikan efek yang berbeda kepada anak.
Nina Diets, fasilitator dari Rumah Remedi mencontohkan, “Anak saya cenderung menjadi lebih pendiam atau malah menjadi lebih manja ketika saya stres akan sesuatu. Contoh lainnya, ketika anak saya masih toddler, saya pernah menangis karena saat itu saya sedang menghadapi masalah keuangan yang membuat stres berhari-hari. Anak pun tiba-tiba menangis tiada henti.”
Nina mengatakan, kesehatan mental orang tua ini bisa berdampak seperti efek domino. Itulah mengapa setidaknya dengan kita yang dapat lebih menyadari dan mempelajari bagaimana menjaga kesehatan mental kita, setidaknya ketika ada masalah yang hadir, kita dapat memrosesnya lebih mudah dan selaras sehingga sekitar pun terutama anak tidak akan ikut stres karena ibunya
Artikel terkait: 7 Manfaat Melamun untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bikin Otak Cerdas
Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu sebagai Orangtua
Cara menjaga kesehatan mental sebagai orangtua dapat memulai dari hal yang sederhana, seperti dengan memelihara pola hidup. Dengan pola hidup yang baik setidaknya secara fisik kita lebih sehat, energi pun dapat dijaga dengan lebih baik.
“Kalau saya, sesekali me time, atau melakukan hal-hal yang menyenangkan. Nggak perlu yang mahal-mahal. Kalau dengan memasak ternyata membuat kita lebih tenang dan bersemangat, lakukanlah. Atau seperti saya, menggambar dan mewarnai atau sekadar jalan kaki di depan rumah setiap malam. Nggak apa-apa juga. Lakukan dari sana,” tutur Nina.
Nina juga menyarankan untuk memulai mengikuti komunitas, kelas, atau pun wadah-wadah yang menyajikan ruang aman serta nyaman untuk kesehatan mental.
“Yoga, meditasi, atau kelas journaling bisa jadi salah beberapa alternatif untuk kita mengatur kesehatan mental kita,” tambahnya.
Cara lain yang disarankan adalah belajar dan berlatih untuk mengenali beragam emosi diri sendiri. Apakah marah, sedih, kecewa. Mulai coba kenali pelan-pelan apa pun yang hadir di dalam diri.
“Karena semakin kita mengenali emosi yang ada di dalam diri, harapannya kelak kita juga akan lebih mudah untuk mencari tahu apa yang perlu kita lakukan untuk menjaganya lebih selaras dan sehat,” jelas Nina.
Artikel Terkait: Sering diabaikan! Ini gejala awal gangguan mental pada remaja yang perlu Parents tahu
Hal-hal yang Bisa Kita Lakukan untuk Orangtua yang Mengalami Masalah dalam Kesehatan Mental
Biasanya, jika kondisi mental sedang baik, kita akan mudah fokus. Meskipun sedang banyak masalah yang hadir, kita akan mampu memrosesnya satu per satu. Kalau tidak, biasanya, kita bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih, tidak fokus.
Tidak bisa dipungkiri, kondisi mental yang baik cukup mendukung kondisi fisik yang sehat juga.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan jika teman atau saudara kita mengalami tekanan, stres, atau kesehatan mentalnya terganggu?
Nina menyarankan agar kita bisa menemani dan menjadi ruang yang aman dan nyaman untuknya.
“Dampingi, temani. Hal pertama yang dapat kita lakukan. Lalu tawarkan bantuan untuk sekadar mendengarkannya. Minta izin ia, jika misalnya kita memiliki suggest atau saran baik untuknya. Ini penting agar kita pun bisa menjaga agar orang yang mengalami gangguan mental health tidak tersinggung dengan keberadaan kita, dan justru lebih aman dan nyaman,” jelas Nina.
Selain itu, jika memang memungkinkan, sarankan ia untuk meminta bantuan dari para ahli. Konselor, psikolog, psikiater, psikoterapis.
“Again, selama ia nyaman. Karena kita hanya dapat menjadi seseorang yang memberikan suggest, bukan yang memaksanya melakukan sesuatu hanya karena menurut kita, saran itu adalah sesuatu yang baik untuk dilakukan,” tambah nina.
Demikian hal-hal yang sebaiknya kita pahami terkait bagaimana cara menjaga kesehatan mental sebagai orangtua. Mental yang sehat akan berdampak langsung pada kehidupan sosial. Orang dengan mental yang sehat dapat berkomunikasi lebih baik, mudah bergaul, dan memiliki pertemanan yang sehat. Kesehatan mental juga akan memengaruhi kesehatan fisik kita.
Maka, kenali dirimu sendiri terlebih dahulu, dan jujurlah pada diri sendiri.
***
Baca Juga:
id.theasianparent.com/manfaat-melamun-untuk-kesehatan-mental
Agar kesehatan mental tetap terjaga, tanamkan 5 kebiasaan sederhana ini dalam keluarga
Jangan Diabaikan, Ini Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental sejak Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.