X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

“Aku Terpaksa Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga...”

Bacaan 4 menit
“Aku Terpaksa Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga...”

“Perih rasanya. Tapi percaya tidak percaya Allah seperti membuka pintu hati dan pikiranku...”

Kerja... kerja... uang... uang... Hampir separuh hidup kuhabiskan dengan bekerja. Lulus SMA tahun 2002 langsung bekerja, menikah pada 2011, melahirkan anak pertama pada 2012. Inilah kisahku menjadi seorang ibu rumah tangga. 

Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga

Selama 2 bulan cuti melahirkan langsung bekerja kembali. Untungnya, ada yang membantu mengurus anak dan rumah.

Pergi pagi, pulang malam. Pulang ke rumah semua sudah terkendali. Rumah bersih,makanan sudah tersedia, anak pun sudah terurus. Betapa nikmatnya...

Tahun 2016 anak kedua lahir. Selama 2 bulan cuti melahirkan, setelah itu lanjut kerja kembali. Tetap sama kondisinya ada yang membantu mengurus anak dan rumah. Situasi selalu terkendali.

Aku selalu berfikir dan merasa bahwa aku tetap bertanggung jawab. Dengan membayar orang yang menggantikan dan membantuku. Hubunganku dengan suami juga tetap berjalan harmonis.

Masalah keuangan juga sudah ada pembagian tugas masing-masing. Suami yang mengurus kebutuhan seperti pempers dan susu, tagihan-tagihan listrik dan cicilan. Sedangkan aku yang memenuhi untuk kebutuhan makan dan baju.

Hubunganku dengan anak-anak pun terbilang dekat. Setiap libur pasti aku habiskan hanya untuk mereka.

Artikel Terkait : Ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja, sudahkah Anda bahagia? Baca faktanya!

Pandemi Corona Mengubah Segalanya

Aku Terpaksa Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga... “Saat pandemi, aku terkena PHK, suami mengalami pemotongan gaji...”

Akhirnya saat itu datang, sesuatu yang sangat mengguncang seluruh hidupku. Tahun 2020 terjadi pandemi COVID-19. Aku terkena PHK, suami pun terkena pemotongan gaji.

Mencari pekerjaan baru sangat tidak mungkin, mengingat usiaku sekarang. Dengan terpaksa aku berhenti bekerja.

Suami berkata "Udah ga apa-apa kamu dirumah aja ngurus anak, Allah pasti akan memberikan rezeki untuk keluarga kita,” tuturnya.

Ok aku berusaha untuk mencoba menerima kondisi ini. Hal-hal yang jarang aku lakukan selama ini dengan menjadi Ibu Rumah Tangga alias menjadi emak-emak.

Minggu pertama terkadang suka menangis. Ketika harus mencuci baju, menyetrika, dan terparah adalah mengurus 2 orang putri.

“Ya Allah....ternyata begini rasanya...”

Menjadi seorang ibu rumah tangga “Aku merasa salut pada para ibu di luar sana...”

Aku beri 2 bahkan 4 jempol aku berikan untuk ibu-ibu di luar sana yang bisa mengurus rumah dan anak sendiri, bahkan sampai punya 3 atau 4 anak. Belum lagi aku yang sama sekali ga bisa masak.

Ya Allah...inikah rasanya....

Biasa pegang uang sendiri.. sekarang menunggu transferan suami yang harus berbagi semuanya yang hanya menyisakan sedikit untuknya.

Sekarang harus pintar-pintar mengelola keuangan. Perih rasanya. Tapi percaya tidak percaya Allah seperti membuka pintu hati dan pikiranku.

Menemukan Hikmah dari Kejadian yang Dialami

Menjadi seorang ibu rumah tangga “Allah memberikan kekuatan untukku, Allah punya cara yang ajaib”

Di tengah semua cobaan ini Allah seperti memberikan kekuatan untukku. Kalau aku pikir aku gak mungkin bisa menerima semua keadaan ini. Terbiasa hidup enak, tidak merasakan repotnya mengurus anak dan rumah.

Memiliki anak yang sehat dan cantik, memiliki suami yang luar biasa, dan memiliki keluarga yang rukun dan sehat itu semua sudah lebih dari cukup. Apalagi yang aku cari?

Melihat mata anak-anak setiap detik dan menit. Aku jauh lebih bahagia sekarang. Walaupun terseok-seok menjalani kehidupan sekarang.

Allah punya cara yang ajaib. Allah sangat baik mau menegurku saat ini. Harusnya keadaan ini yang aku rasakan belasan tahun lalu ketika pertama kali memutuskan berumah tangga.

Artikel Terkait : "Saya Istri dan Ibu Bekerja yang Berhenti Merasa Bersalah"

“Allah pun Memberikan Rezeki yang Lain”

Aku Terpaksa Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga... “Tentu... tak ada kata terlambat meski baru sekarang belajar jadi ibu dan istri di rumah”

Cerita mitra kami
Cara Menyenangkan untuk Dukung si Kecil Belajar Mengenal Dunia Binatang
Cara Menyenangkan untuk Dukung si Kecil Belajar Mengenal Dunia Binatang
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
'Kemerdekaan' Ibu Dukung Anak Tumbuh Jadi Generasi Terbaik
7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan
7 Kondisi Sex Emergency yang Berisiko Sebabkan Terjadinya Kehamilan Tak Diinginkan
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat
Ibu Tangguh Menjadikan si Kecil Tangguh, Tumbuh Sehat dan Kuat

Tidak ada kata terlambat.. walaupun aku berpikir ini sudah terlambat. Baru sekarang belajar menjadi Ibu dan Istri yang terbaik. Hasrat dan keinginan untuk bekerja lagi aku pendam jauh-jauh.

Sudah cukup... ditambah Allah memberikan rezeki yang luar biasa yaitu kehamilan ketiga. Baru beberapa bulan memantapkan hati membuka alat kontrasepsi. Alhamdulillah Allah langsung mengabulkan.

Hanya berharap dan memohon kepada Allah kehamilan ini berjalan lancar, sehat dan menyenangkan. Kalau boleh meminta sih mendapatkan anak laki-laki.

Itulah kisahku menjadi seorang ibu rumah tangga. Ingin sekali tidak mengulangi 2 kali kesalahan yang sama. Semoga bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak, yang terpenting tidak egois.

****

Artikel ini ditulis oleh Bunda Fenny Fathimah

Baca Juga :

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Semua opini & pendapat dalam artikel ini merupakan pandangan pribadi milik penulis, dan sama sekali tidak mewakilkan theAsianparent atau klien tertentu.
img
Penulis

Fenny Fathimah

Jadilah Kontributor Kami

  • Halaman Depan
  • /
  • Parenting
  • /
  • “Aku Terpaksa Berhenti Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga...”
Bagikan:
  • 10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu

    10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu

  • Jangan Sembarangan Curhat Masalah Rumah Tangga, Begini Aturannya!

    Jangan Sembarangan Curhat Masalah Rumah Tangga, Begini Aturannya!

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

  • 10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu

    10 Fakta Seorang Ibu Rumah Tangga yang Tak Semua Orang Tahu

  • Jangan Sembarangan Curhat Masalah Rumah Tangga, Begini Aturannya!

    Jangan Sembarangan Curhat Masalah Rumah Tangga, Begini Aturannya!

  • 8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

    8 Pompa ASI Elektrik Terbaik 2023, Berkualitas dan Praktis untuk Bunda Sibuk

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.