Beragam upaya digalakkan untuk menekan kurva penularan COVID-19 di Indonesia, termasuk social distancing atau physical distancing selama pandemi berlangsung dengan masif. Hal ini membuat kegiatan rutin masyarakat tak lagi sama, baik orang dewasa maupun anak-anak. Metode belajar dari rumah yang diterapkan sekolah memunculkan tantangan lain, yaitu bagaimana cara menjadi guru kreatif agar anak tetap semangat belajar.
Menjadi guru kreatif bisa dengan beragam cara
Tak bisa dipungkiri, ‘terperangkap’ di rumah rupanya mendorong banyak orang menjadi kreatif. Sebut saja tren kopi dalgona yang mendunia, aneka ragam challenge di media sosial, hingga aksi salah seorang guru berikut dalam menerapkan kegiatan belajar mengajar di rumah.
Adalah Low Xiaoxuan, seorang guru bahasa Mandarin dari Casuarina Primary School yang memiliki inovasi tersendiri agar kegiatan mengajar murid tak membosankan walaupun dilakukan di rumah. Metode ini dibagikan oleh Anggota Parlemen dan Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung dalam akun Facebook baru-baru ini.
“Mungkin bukanlah hal ideal untuk mengajar dari rumah, karena inilah banyak guru menghadapi tantangan. Setiap hari, saya mendengar banyak sekali cerita tentang para guru yang mengeluhkan apa cara baru yang harus dilakukan untuk mengajar dari jarak jauh,” demikian unggahan bermula.
Jika biasanya kegiatan belajar terasa mudah karena bisa bertatapan langsung dengan siswa, kini guru harus memutar otak agar murid tetap semangat dan rajin belajar. Menyikapi hal ini, dibutuhkan upaya luar biasa dari guru dan orangtua untuk menyesuaikan metode terbaik dari sistem belajar di rumah ini.
“Hari ini, saya akan memamerkan seorang guru Low Xiaoxuan dari Casuarina Primary School. Dia ingin mengajar dengan buku teks, tetapi menemukan tidak mungkin untuk memegang telepon kamera dan mengajar pada saat yang sama,” sambungnya.
Tak kehabisan akal, sang guru membuat penyangga telepon sederhana yang terbuat dari lego mainan. Nampaknya, Low memanfaatkan lego mainan anaknya untuk aksi kreatifnya tersebut.
Low menaruh telepon di ujung atas menara lego, sementara sebuah guci ditempatkan di ujung lain agar semua tetap seimbang. Terlepas dari cara apapun, Low menunjukkan dedikasi luar biasa sebagai tenaga pendidik. Ia ingin memastikan semua muridnya mendapat akses merata terhadap akses belajar tanpa gangguan berarti.
Cara mengatasi kejenuhan anak belajar di rumah
Tak pelak kebijakan pemerintah untuk merumahkan siswa di rumah dan melakukan aktivitas belajar secara online menjadi tantangan tersendiri bagi guru dan pelajar, juga orangtua. Belum lagi, anak bisa saja merasa bosan dan lelah dengan kondisi belajar di rumah yang begitu saja.
Tak hanya guru, orangtua tentu harus mampu menjadi pengajar yang kreatif di rumah. Agar kegiatan belajar tetap menyenangkan, berikut langkah yang bisa Parents lakukan:
1. Tetap fokus pada keterampilan anak
Ingatlah bahwa terlepas di sekolah atau di rumah, setiap anak memiliki metode belajar juga keterampilan memelajari sesuatu yang berbeda. Ada anak yang bisa fokus cukup dengan membaca, ada juga yang lebih menikmati proses belajar melalui visual. Sesuaikan kebutuhan dengan karakter anak agar ia tetap belajar dengan semangat seperti biasanya.
2. Susun rutinitas
Pandemi membuat aktivitas seluruh anggota keluarga di rumah berubah drastis. Jika biasanya anak menyelingi proses belajar dengan bermain bersama teman, untuk sementara hal ini harus berhenti sementara waktu.
Buatlah jadwal harian dengan anak melingkupi kegiatan belajarnya hari itu. Kelompokkan mata pelajaran harian, serta tugas apa yang harus dikerjakan. Bila perlu, tetapkan batas waktu untuk anak menyelesaikan proses belajar agar ia tidak tertekan karena harus belajar seharian dan masih memiliki waktu untuk melakukan aktivitas lain.
3. Jauhi anak dari akses berita
Terlalu banyak mengakses berita menakutkan terkait wabah corona menimbulkan kecemasan tersendiri bagi orang dewasa, apalagi untuk anak. Alangkah baiknya Anda menampilkan tayangan lain yang lebih menyenangkan, seperti film favorit atau acara yang edukatif. Lakukan hal ini setelah anak selesai mengerjakan tugas sekolahnya ya, Parents!
4. Komunikasi adalah kunci
Kendati kegiatan harus berjalan di rumah, pastikan komunikasi Anda tetap terjalin dengan guru dan orangtua murid. Hal ini akan membantu Anda jika ada kendala kegiatan belajar hari itu. Tak ada salahnya juga meluangkan waktu untuk anak berkomunikasi dengan teman sekelasnya agar ia tidak merasa kesepian.
5. Nikmati waktu berkualitas bersama keluarga
Belajar dan bekerja dari rumah bukan berarti hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang. Inilah kesempatan untuk anak dan orangtua menebus waktu yang mungkin selama ini hilang karena kesibukan masing-masing.
Sisipkan aktivitas variatif bersama anggota keluarga yang menyenangkan setiap harinya. Sebut saja menonton film favorit keluarga, main kartu, mencoba resep baru untuk menyiasati hemat anggaran jajan, atau membuat kolase foto keluarga bisa menjadi cara positif meningkatkan bonding dalam keluarga.
Sumber: The Guardian, Edmodo
Baca juga :
Seberapa besar dampak social distancing bagi perkembangan anak?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.