Meninggalnya putra Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz, yang tenggelam di Sungai Aare masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia. Terkait kasus yang dialami putra Gubernur Jawa Barat itu, sejumlah ulama menjelaskan bahwa meninggal karena tenggelam termasuk dalam keadaan mati syahid.
Mengutip dari Kompas TV, Ustad Solmed membenarkan bahwa insiden yang dialami Eril termasuk ke dalam orang-orang yang mati syahid. Hal ini dijelaskan oleh suami dari April Jasmine bahwa pernyataan tersebut sudah tercantum di dalam sebuah hadis. Lantas, bagaimana penjelasannya menurut para ulama?
Melansir dari berbagai sumber, berikut akan kami rangkumkan informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Pendapat Ulama Mengenai Orang yang Meninggal karena Tenggelam
Sumber: Instagram/ustad_solmed
Setelah melakukan pencarian selama beberapa hari, pihak keluarga Ridwan Kamil telah mengikhlaskan kepergian Eril dan menyebutkan bahwa putranya dinyatakan meninggal dunia. Setelah melakukan pertemuan dengan para ulama, pihak keluarga menyebutkan bahwa Eril meninggal dalam keadaan mati syahid.
Sebagai salah seorang ulama di Indonesia, Ustad Solmed yang dimintai keterangan pun membenarkan pernyataan pihak keluarga almarhum Emmeril Kahn Mumtadz. Menurutnya, pernyataan tersebut memang telah disebutkan dalam sebuah hadis.
“Itu ada hadisnya. Orang yang mati syahid itu di antaranya penyakit perut, tertimpa gempa, melahirkan. Termasuk kata Nabi orang yang mati karena tenggelam,” ujar Ustad Solmed yang dikutip dari Kompas TV pada Senin (13/6/2022).
Baca juga: Doa untuk Orang Meninggal Dunia Sesuai Sunnah, Arti dan Keutamaannya
Isi Hadis yang Menjelaskan Tentang Mati Syahid
Sumber: Pexels
Meneruskan ucapan dari Ustad Solmed, situs NU Online pernah membagikan isi lengkap dari hadis tersebut. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, berikut isi hadis selengkapnya:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما تعدون الشهداء فيكم؟ قالوا : يا رسول الله، من قتل في سبيل الله فهو شهيد. قال إن شهداء أمتي إذا لقليل! قالوا: فمن هم يا رسول الله؟ قال من قتل في سبيل الله فهو شهيد، ومن مات في سبيل الله فهو شهيد، ومن مات في الطاعون فهو شهيد، ومن مات في البطن فهو شهيد، والغريق شهيد رواه مسلم
Artinya: “Rasulullah saw menguji sahabatnya dengan pertanyaan, ‘Siapakah orang yang mati syahid di antara kalian?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itulah syahid ya Rasulullah,’ jawab mereka. ‘Kalau begitu, sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ ‘Mereka (yang lain) itu lalu siapa ya Rasul?’ ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid, orang yang meninggal di jalan Allah juga syahid, orang yang kena tha’un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang yang tenggelam adalah syahid,’ jawab Nabi Muhammad saw,” (HR Muslim).
Baca juga: 4 Artis Cantik Meninggal Saat Hamil, Kepergiannya Sisakan Duka Mendalam
Tiga Jenis Mati Syahid
Sumber: Pexels
Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim lainnya, Rasulullah SAW bersabda bahwa terdapat lima macam orang yang disebut mati syahid. Mereka adalah orang yang terkena tha’un (wabah penyakit), orang yang mati karena sakit perut, korban tenggelam, korban yang tertimbun reruntuhan, dan orang syahid di jalan Allah SWT
Dari hadis tersebut, kemudian para ulama membaginya ke dalam tiga jenis syahid yang merujuk kepada orangnya. Ada pun tiga jenis mati syahid menurut para ulama adalah syahid dunia dan akhirat; syahid akhirat dan tidak di dunia, serta syahid di dunia dan tidak di akhirat.
Masih melansir dari NU Online, berikut penjelasan hadis riwayat Muslim oleh Imam An-Nawawi:
قال العلماء المراد بشهادة هؤلاء كلهم غير المقتول فى سبيل الله انهم يكون لهم فى الآخرة ثواب الشهداء وأما فى الدنيا فيغسلون ويصلى عليهم وقد سبق فى كتاب الايمان بيان هذا وأن الشهداء ثلاثة اقسام شهيد فى الدنيا والآخرة وهو المقتول فى حرب الكفار وشهيد فى الآخرة دون أحكام الدنيا وهم هؤلاء المذكورون هنا وشهيد فى الدنيا دون الآخرة وهو من غل فى الغنيمة أو قتل مدبرا
Artinya: “Ulama mengatakan, mereka yang dianggap mati syahid adalah mereka yang gugur bukan di medan perang. Mereka di akhirat kelak menerima pahala sebagaimana pahala para syuhada yang gugur di medan perang. Sedangkan di dunia mereka tetap dimandikan dan dishalatkan sebagaimana penjelasan telah lalu pada bab Iman. Orang mati syahid terdiri atas tiga jenis. Pertama, syahid di dunia dan di akhirat, yaitu mereka yang gugur di medan perang. Kedua, syahid di akhirat, tidak di dunia, yaitu mereka yang disebut dalam hadits ini. Ketiga, syahid di dunia, tidak di akhirat, yaitu mereka yang gugur tetapi berbuat curang terhadap ghanimah atau gugur melarikan diri dari medan perang,” (Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, [Kairo, Darul Hadits: 1422 H/2001 M] juz VII, halaman 72)
Apa itu Mati Syahid?
Sumber: Youtube/Al-Bahjah TV
Lebih lanjut, penjelasan mati syahid juga dijelaskan oleh salah seorang ulama lainnya yakni Ustaz Buya Yahya. Dalam kanal YouTube miliknya, Ustaz Buya Yahya menjelaskan bahwa mati syahid adalah diampuni oleh Allah SWT kalau yang ditinggalkan (pihak keluarga) ridha akan mendapatkan pertolongan nanti. Maka keluarga pun harus ikhlas melepaskan orang tersebut.
Lebih lanjut, dalam situs resmi milik Muhammadiyah dijelaskan pula bahwa mereka yang mati syahid adalah orang yang meninggal memiliki derajat nilai sama mulianya dengan kehidupan yang penuh martabat.
Kendati mendapat julukan mati syahid, orang tersebut juga harus meninggal dalam keadaan beriman, berada di jalan Allah SWT, serta tidak diperbudak oleh siapa pun secara rohani dan juga jasmani.
Umumnya, umat Islam yang meninggal dalam keadaan berperang di jalan Allah SWT sering disebut sebagai orang yang mati syahid. Namun, mati syahid juga diberikan kepada mereka yang meninggal di luar dari kondisi tersebut, salah satu di antaranya adalah meninggal karena tenggelam seperti putra dari Ridwan Kamil.
Keistimewaan Orang yang Mati Syahid
Dari penjelasan mati syahid di atas, rupanya terdapat keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada mereka yang meninggal dalam keadaan demikian. Mengutip dari buku ‘Mati Syahid’ milik Ahmad Sarwat (2020), berikut beberapa keutamaan orang yang mati syahid:
Bagi mereka yang meninggal dalam keadaan syahid saat berperang di jalan Allah SWT, disebutkan oleh Rasulullah SAW bahwa darahnya harum tak seperti darah pada umumnya.
-
Tetesan darahnya dicintai Allah SWT
Tak hanya baunya yang harum semerbak, tetesan darah orang yang mati syahid juga dicintai oleh Allah SWT.
-
Ingin merasakan mati berkali-kali
Meski terdengar aneh, namun mereka yang meninggal dalam keadaan mati syahid sangat menikmati kematian tersebut dan membuatnya ingin merasakan mati berkali-kali. Hal ini lantaran keindahan yang begitu nikmat didapat dari keadaan tersebut.
-
Ditempatkan di surga Firdaus tertinggi
Umat muslim mana yang tidak menginginkan surga Firdaus tertinggi Allah SWT. Keutamaan lain dari mereka yang mati syahid adalah ditempatkan di surga Firdaus tertinggi. Surga ini diyakini hanya berisikan para Nabi dan Rasulullah. Namun, umat biasa selain Nabi dan Rasulullah juga bisa masuk ke dalam surga tersebut. Mereka salah satunya adalah orang yang meninggal dalam keadaan mati syahid.
-
Tidak mati, hidup di sisi Allah SWT
Mereka yang meninggal di jalan Allah juga disebutkan tetap hidup di sisi Allah. Meski ruhnya terlepas dari tubuh mereka, namun Allah SWT memberikan kemuliaan pada mereka bahwa orang yang mati syahid tetap mendapatkan rezeki di alam tertentu.
Mereka yang gugur di jalan Allah tentu bisa saja meninggal dalam keadaan tidak seperti kematian pada umumnya. Misalnya penuh dengan luka dan berlumuran darah. Namun, mereka yang mati syahid di jalan Allah dimuliakan dengan tidak merasakan sakit pada tubuhnya.
Tak hanya janji Allah SWT berupa surga Firdaus, mereka yang meninggal dalam keadaan mati syahid juga akan mendapatkan keringanan dengan diampuni segala dosa-dosanya.
-
Malaikat menaunginya dengan sayap
Para malaikat juga memuliakan hamba Allah yang meninggal dalam keadaan mati syahid. Dijelaskan bahwa para malaikat akan menaungi jenazahnya dengan sayap-sayapnya.
-
Memberikan manfaat kepada 70 keluarganya
Meski meninggalkan kesedihan, namun mereka yang mati syahid dimuliakan oleh Allah SWT dengan mendapatkan syafaat atau manfaat kepada 70 orang dari keluarganya.
-
Jasadnya tidak dimakan tanah
Saat jasad seseorang yang mati syahid di jalan Allah telah dimakamkan, mereka dimuliakan dengan jasadnya yang tidak termakan tanah. Melainkan utuh seperti mereka dimakamkan sebelumnya.
-
Menikah dengan 72 bidadari
Dalam sebuah hadis At-Tirmidzi juga disebutkan bahwa mereka yang mati syahid mendapat keutamaan yakni menikah dengan 72 bidadari di surga yang begitu indah.
Demikianlah penjelasan agama tentang meninggal karena tenggelam disebut sebagai mati syahid. Semoga dapat menjadi pemahaman baru bagi kita semua, ya.
Baca juga:
6 Artis yang Meninggal karena Tenggelam, Tangmo Nida hingga Eril Anak Ridwan Kamil
Jenazah Eril Dipastikan dari Tes DNA, Seperti Ini Cara Kerjanya
Kesaksian Ridwan Kamil Soal Kondisi Jenazah Eril, Harum Seperti Eucalyptus!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.