Parents mungkin sudah sering mendengar, bila ada seseorang meninggal di bulan puasa, jenazah wafat dengan keadaan husnul khatimah dan dijamin masuk surga. Pendapat ini diutarakan mengingat bulan Ramadan adalah bulan penuh keberkahan, di mana pintu surga dibuka seluas-luasnya, dan pintu neraka ditutup. Lantas bagaimana bila ada seseorang yang meninggal di bulan suci ini. Apakah dijamin langsung masuk surga?
Apakah Meninggal di Bulan Puasa Langsung Masuk Surga?
Sesungguhnya tidak ada dalil atau hadist yang mengatakan bahwa seseorang bisa langsung masuk surga ketika meninggal di bulan puasa. Sebab, bila seseorang meninggal dalam keadaan fasik atau tidak menjalankan ibadah pada Allah, maka tidak ada keberkahan padaNya.
Namun ketika seseorang meninggal dalam keadaan beriman dan mengharapkan ridha Allah, Allah akan jaminkan surga untuknya. Hal ini juga diutarakan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. mengutip dari YouTube Taman Surga.
“Tergantung amalannya, artinya bila ada orang meninggal di bulan Ramadan namun tidak puasa, maka semua tergantung amalannya. Ini memang tanda baik, artinya bila kita lihat ada yang meninggal hari Jumat, insyaa Allah baik. Tapi kalau dia tidak sholat yang dihitung bukan harinya, tetapi amalannya,” ucap Ustadz Syafiq.
Mengenai golongan hamba Allah SWT yang meninggal dalam keadaan beriman,, Rasulullah SAW menyampaikannya dalam sebuah hadits:
“Barangsiapa yang mengatakan Laa Ilaha Illalah dengan hanya mengharapkan ridha Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu, maka dia masuk surga. Barangsiapa yang berpuasa suatu hari dengan hanya mengharapkan ridha Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu, maka dia masuk surga. Lalu barangsiapa yang bersedekah dengan suatu sedekah dengan hanya mengharapkan ridha Allah lalu meninggal dalam keadaan seperti itu, maka dia masuk surga (HR. Ahmad)
Dari hadits di atas bahkan tidak dikatakan secara langsung bahwa jaminan langsung masuk surga berlaku bagi orang yang meninggal di bulan Ramadan.
Bila seseorang meninggal dunia dalam keadaan sedang berpuasa ikhlas dan hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT, Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
“Siapa berpuasa sehari dan ikhlas karena Allah, serta menutup akhir hidupnya dengan ibadah itu, maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad).
Artikel terkait: 7 Keistimewaan Bulan Ramadan, Ampunan hingga Dikabulkannya Doa
Keutamaan Meninggal di Bulan Ramadan
Image: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
Allah Azza wa Jalla memang mengistimewakan beberapa waktu meninggal umat Islam. Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. dalam YouTube Shirathal Mustaqim menjelaskan bahwa ada dua sudut pandang, yang pertama dari sudut pandang waktu, dan yang kedua sudut pandang amalan.
“Memang ada waktu yang diistimewakan oleh Allah SWT, berbeda dengan waktu lainnya. Ada waktu harian seperti di sepertiga malam, ada waktu bulan, ada pula tahunan seperti bulan ramadan. Pada bulan ini ada keistimewaan amalan sholeh ditingkatkan, maka pahala bisa digandakan,” ucap Ustadz Adi Hidayat.
Lantas, apakah waktu ini bisa menjadi patokan seseorang bisa langsung masuk surga ketika meninggal? Ustadz Adi Hidayat mengatakan waktu ini memang menjadi tanda kebaikan, namun belum tentu Allah jaminkan surga bagi yang meninggal di waktu ini.
Sama seperti yang diungkapkan ustadz Syafiq, bahwa masuk surga atau tidaknya seseorang adalah dari amalan shalih yang dilakukannya.
“Tapi apakah waktu ini bisa menjadi seseorang menjadi tanda kebaikan ketika meninggal saat bulan Ramadan, jawabannya belum tentu. Maka ini diukur pada sudut pandang kedua. Sebaik apa amal sholeh yang dia kerjakan, ini yang paling penting. Apa Anda bisa katakan bila ada orang fasik atau kriminal meninggal di bulan ramadan apa ini menyatakan bahwa dia istimewa? dan dia dipandang baik dalam pandangan Allah? Belum tentu. Ukuran kebaikan itu, kapanpun dia meninggal kita tidak bisa menentukannya. Karena Allah mengatur sesuai dengan ajalnya,” kata Ustadz Adi.
Hal ini pun diterangkan dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat ke-34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (Q.S. Al-A’raf:34)
Kita tidak bisa meminta Allah untuk mewafatkan kita di bulan suci ramadan. Tapi poinnya adalah jika seseorang ingin meninggal dalam kebaikan, maka tingkatkanlah amalan shalihi, maka Anda akan diwafatkan dalam keadaan husnul hotimah.
Juga dalam Al Quran surah Al-Fajr ayat 27-30
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ
Artinya: “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu.”
Bagaimana Seseorang Bisa Meninggal dalam Keadaan yang Tenang?
Cara agar seorang muslim dapat meninggal dalam keadaan yang tenang adalah dengan meningkatkan amal shalih kita kepada Allah SWT. Baik saat bulan Ramadan maupun tidak. Allah SWT akan selalu mencatat amal shalih seseorang, dan Dia sudah menetapkan kapan setiap hambaNya akan berpulang.
“Jika Anda saling mendekatkan diri pada Allah SWT dalam meningkatkan amal shalih. Jadi saat Ramadan kalaupun ada yang wafat di dalamnya, belum tentu menjadi tanda kebaikan dalam wafatnya, kecuali jika dia wafat dalam keadaan shalih, meningkatkan amal baik kepada Allah SWT,” tutup Ustadz Adi Hidayat.
Itulah penjelasan mengenai seseorang yang meninggal di bulan puasa. Semoga informasi ini bermanfaat! Wallahu a’lam bishawab.
***
Baca juga
Berapa Sih Besaran Zakat Fitrah Wilayah DKI Sekitarnya?
Hukum Puasa Tanpa Makan Sahur, Sah atau Tidak?
Jangan Habis Sia-Sia, Ini 6 Cara Mengelola THR dengan Bijaksana
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.